Jumat, 29 Juli 2011

Konsep Pendidikan Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah


Pendidikan Islam berupaya mewujudkan manusia unggul yang memiliki tauhid yang kokoh dan perilaku sosial yang beradab, karena itu pendidikan Islam menjadi sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap generasi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para cendekiawan muslim untuk merumuskan konsep pendidikan Islam. Di antara cendekiawan tersebut adalah Imam Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah yang telah mengerahkan kemampuannya untuk merancang bangun konsep pendidikan Islam.
Dalam penelitian ini, konsep pendidikan Islam perspektif Ibnu Qayyim adalah mencakup tarbiyah qalb (pendidikan hati) dan tarbiyah badan secara sekaligus. Adapun konsep pendidikan Islam menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah adalah: Tujuan pendidikan yang diarahkan pada empat aspek tujuan yaitu: tujuan jismiyyah (fisik), tujuan akhlakiyyah (akhlak), tujuan fikriyyah (akal) dan tujuan maslakiyyah (skill).
Sasaran pendidikan yang diarahkan pada sembilan sasaran pendidikan yaitu: pendidikan imaniyyah (iman), pendidikan ruhiyyah (rohani), pendidikan ‘athifiyyah (perasaan), pendidikan khulukiyyah (akhlak), pendidikan ijtimaiyyah (bermasyarakat), pendidikan iradiyyah (kehendak), pendidikan badaniyyah (jasmani) dan pendidikan jinsiyyah (seksual). Menurut Ibnu Qayyim seorang guru harus memiliki adab-adab yang harus dipenuhi untuk dirinya sendiri, maupun adab terhadap muridnya. Selain itu beliau juga menghimbau agar seorang guru harus bisa memahami teori kejiwaan anak didik. Menurut beliau seorang murid itu harus memenuhi adab-adab seorang murid yang telah dinasehatkan beliau. Baik adab terhadap gurunya maupun terhadapdirinya sendiri. Selain itu, beliau juga menasehatkan agar seorang murid itu bermulazamah (menyertai) gurunya dan senantiasa ia menuruti nasehat dan petunjuknya. Dalam lembaga pendidikan, Ibnu Qayyim menawarkan lembaga pendidikan yang dilakukan di rumah (keluarga), masjid, majlis ilmu dan madrasah sebagai tempat yang kondusif (cocok) untuk amalan tarbiyah. Sedangkan tanggung jawab dalam pendidikan Islam itu dibebankan di atas pundak bapak, murabbi (pendidik) dan mereka yang bertanggung jawab atas perawatan dan pendidikan anak (keluarga). Dibebankan kepada para nabi, para rasul dan para ulama yang menjadi pewaris para nabi (pendidikan umat secara umum).
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumenter. Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, catatan agenda dan sebagainya.
Konsep pendidikan Islam dalam perspektif Ibnu Qayyim sangat relevan sekali diaplikasikan dalam pendidikan Islam yang ada di Indonesia ini, karena konsep pendidikan ini masih sesuai dengan tuntutan zaman saat ini. Hal ini sebagaian upaya untuk meningkatkan pendidikan Islam yang saat ini mengalami penurunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...