Oleh: Dr. Misno, MEI
Sebagai
seorang muslim tentu kita meyakini bahwa hadirnya kita di alam semesta adalah
atas kuasaNya, lebih dari itu ada tujuan utama yaitu beribadah kepada Allah Ta’ala.
Ini sebagaimana firmanNya:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. QS.
Adz-Dzariyat: 56.
Salah
satu dari bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala adalah melaksanakan semua yang
diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarangnya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟
ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍۢ فَرُدُّوهُ
إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ
ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌۭ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Wahai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. QS. An-Nisa Ayat 59.
Taat
kepada Allah Ta’ala meliputi seluruh aktifitas kita, dari mulai bangun tidur
sampai tidur lagi, bahkan Ketika sedang tidur. Maka seluruh aktifitas kita
hendaklah dalam ketaatan kepadaNya, baik dalam bidang Aqidah, ibadah, muamalah,
politik, ekonomi, sosial, budaya dan seluruh sendi kehidupan kita.
Ekonomi
adalah aktifitas manusia yang berupaya untuk mengelola sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka sebagai seorang muslim wajib bagi kita untuk
melakukan aktifitas ekonomi yang sesuai dengan syariah Islam. Bahkan kita
diperintahkan untuk masuk ke dalam Islam secara kaafah (keseluruhan).
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ
كَآفَّةًۭ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّۭ
مُّبِينٌۭ
Wahai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh
yang nyata bagimu. QS. Al-Baqarah: 208.
Allah
Ta’ala telah memberikan aturan syariah dalam ekonomi baik berupa perintah untuk
bekerja dan berwirausaha hingga larangan berupa transaksi dengan obyek haram
atau akad yang mengandung unsur gharar, riba, maysir dan akad-akad batil
lainnya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟
ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍۢ فَرُدُّوهُ
إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ
ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌۭ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. QS. An-Nisaa: 29.
Maka,
apabila Allah dan rasulNya sudah menetapkan suatu perkara (hukum) termasuk
dalam masalah ekonomi tidak boleh bagi kita untuk menyelisihinya.
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍۢ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ
وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ
ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۭا مُّبِينًۭا
Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata. QS. Al-Ahzab: 36.
وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ
ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ
جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا
Dan
barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. QS. An-Nisaa: 115.
Maka,
mari kita Kembali kepada Allah Ta’ala, Kembali kepada system ekonomi syariah. Semoga
ia menjadi satu jalan Allah Ta’ala untuk mendapatkan keridhaanNya. Karena,
begitu banyak dosa dan kesalahan kita sehingga jangan sampai ditambah dengan
dosa-dosa karena melakukan system ekonomi yang tidak sesuai dengan syariah
Islamiyah. 21032025.