Rabu, 22 Maret 2023

Trend Saling Meminta Maaf di Awal Ramadhan

Oleh: Misno Mohamad Djahri

 


Salah satu fenomena yang terjadi di awal Ramadhan adalah sebagian masyarakat yang meminta maaf atas segala kesalahan baik yang disengaja atau tidak. Trend ini semakin meluas seiring dengan perkembangan media sosial, sehingga menjadi semcam keharusan bagi umat Islam untuk saling meminta maaf ketika akan memasuki bulan mulia ini.

Sejatinya tidak jauh berbeda dengan tradisi lainnya yaitu saling bermaaf-maafan di hari Raya Idhul Fitri dan terkadang ada juga di Idhul Adha. Sebagai sebuah trend yang berkembang di masyarakata tentu saja kita sebagai muslim tidak dengan mudah mengikutinya tanpa adanya ilmu. Ini sebagaimana firman Allah ta’ala:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS. Al-Isra: 36.

Merujuk pada ayat ini maka kita sebagai muslim tidak boleh sembarangan mengikuti suatu amalan yang belum kita ketahui ilmunya. Apalagi itu terkait dengan syiar-syiar agama yang telah dijelaskan secara sempurna oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan dilaksanakan oleh para shahabatnya.

Terkait dengan saling meminta maaf di awal Ramadhan, maka ini didasarkan pada salah satu riwayat yang banyak beredar di masyarakat, yaitu riwayat “Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah. Do’a Malaikat Jibril itu adalah “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: pertama, Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada). Kedua, Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; ketiga, Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Sayangnya riwayat ini tidak ada sumbernya sama sekali, khususnya lafadz ““Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: pertama, Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada). Kedua, Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; ketiga, Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya”. Sehingga tidak bisa dijadikan dasar untuk saling meminta maaf di awal Ramadhan, apalagi meyakini riwayat tersebut dan mengamalkannya serta menjadikan seolah-olah menjadi syiar agama Islam.

Riwayat yang shahih terkait dengan hadits tersebut adalah:

عن أبي هريرة  أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له : يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين  قال الأعظمي : إسناده جيد

“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya: “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”. HR. Al Mundziri, Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar Al Asqalani.

Riwayat ini berbeda dengan riwayat sebelumnya yang menambahkan lafadz saling meminta maaf, sehingga saling meminta maaf di awal Ramadhan merupakan sesuatu yang tidak ada sandarannya dan tidak pernah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, para shahabat dan generasi Islam terdahulu.

Adapun apabila kita melakukan kesalahan, baik yang disengaja atau tidak maka hendaknya segera untuk meinta maaf tanpa menunggu awal Ramadhan atau hari raya Idhul Fitri. Sebagaimana dasar yang sudah jelas dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". (QS. Al-A'raf: 199)

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda "Barangsiapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka (nanti pada hari kiamat) bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak kezhalimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan saudaranya yang dizhaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya". HR. Bukhari.

Oleh karena itu mari sebagai muslim kita beramal dalam agama sesuai dengan apa yang ada di dalam al-Qur’an dan al-Hadits yang shahih serta dilaskanakan oleh para shahabat. Karena hanya dengan beragama menghikuti manhaj merekalah keselamatan dan kebahagiaan akan didapatkan. Wallahu a’lam. Malam Awal Ramadhan 1444 H (22032023).

Sabtu, 18 Maret 2023

Menjadi Muslim yang Kuat

Oleh: Misno bin Mohamad Djahri

 


Islam adalah agama yang menginginkan para pemeluknya kuat dari sisi Aqidah, ibadah, muamalah dan dalam berbagai kegiatannya. Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. HR. Muslim.

Hadits ini mengandung beberapa perkara besar dan kata-kata yang memiliki arti luas. Di antaranya yaitu menetapkan adanya sifat mahabbah bagi Allâh Azza wa Jalla . Sifat ini terkait dengan orang-orang yang dicintai-Nya dan yang mencintai-Nya. Hadits ini juga menunjukkan bahwa mahabbah Allâh tergantung keinginan dan kehendak-Nya. Kecintaan Allâh kepada makhluk-Nya berbeda-beda, seperti kecintaan-Nya kepada Mukmin yang kuat lebih besar dari kecintaan-Nya kepada Mukmin yang lemah.

Namun, menjadi seorang muslim yang kuat tidaklah mudah. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang dapat menggoyahkan keyakinan seseorang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi muslim yang kuat.

Pertama, belajar dan memahami ajaran Islam dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca dan mempelajari Al-Quran serta hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam. Selain itu, bergabung dengan kelompok atau komunitas muslim yang aktif juga dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam.

Kedua, menjaga shalat dan ibadah lainnya dengan konsisten. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang sangat penting. Melakukan shalat secara konsisten dapat membantu seseorang untuk terus mengingat Tuhan dan memperkuat keyakinannya.

Ketiga, menjaga hubungan dengan Allah Ta’ala melalui dzikir dan doa. Dzikir dan doa adalah cara yang baik untuk membantu seseorang tetap dekat dengan Allah Ta’ala. Melakukan dzikir dan doa setiap hari dapat membantu untuk menjaga kekuatan iman dan keyakinan.

Keempat, memperbaiki diri dan berusaha menjadi muslim yang lebih baik setiap harinya. Salah satu tujuan hidup sebagai muslim adalah untuk terus memperbaiki diri dan berusaha menjadi lebih baik. Dalam hal ini, membaca literatur dan buku-buku tentang Islam dapat membantu seseorang untuk meningkatkan pemahaman tentang dirinya sendiri serta mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Kelima, memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Salah satu cara untuk memperkuat keyakinan dan iman adalah dengan memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Dengan membantu orang lain dan berkontribusi pada masyarakat, seseorang dapat merasa lebih terhubung dengan nilai-nilai Islam dan menjadi lebih kuat dalam keyakinannya.

Menjadi muslim yang kuat bukanlah sesuatu yang instan, melainkan butuh waktu dan usaha yang konsisten. Dengan memperkuat keyakinan dan memperbaiki diri setiap harinya, seseorang dapat menjadi muslim yang lebih baik dan kuat. 18032023.

Urgensi Introspeksi Diri (Muhasabah) dalam Islam

Oleh: Misno bin Mohamad Djahri

 


Introspeksi diri atau muhasabah dalam Islam merupakan suatu konsep penting yang mendorong umat Muslim untuk melakukan refleksi pada diri mereka sendiri. Hal ini penting karena dengan melakukan introspeksi diri, seseorang dapat mengevaluasi diri mereka sendiri dan mengidentifikasi kekurangan yang perlu diperbaiki.

Allah Ta’ala berfirman dalam kalamNya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. al-Hasyr: 18.

Ayat ini mengajarkan kepada kita agar memperhatikan dengan introspeksi diri mengenai apa yang telah disiapkan untuk hari esok khususnya di akhirat. Artikel ini akan dibahas tentang pentingnya introspeksi diri (muhasabah) dalam Islam secara lebih rinci.

1.     Introspeksi diri (muhasabah) adalah suatu konsep penting dalam Islam yang mengajarkan umat Muslim untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan melakukan refleksi pada diri mereka sendiri.

2.     Tujuan utama dari muhasabah adalah untuk membantu umat Muslim memperbaiki kekurangan dalam diri mereka dan meningkatkan keimanan mereka kepada Allah Ta’ala.

3.     Muhasabah juga membantu umat Muslim untuk memahami tujuan hidup mereka dan memberikan pengarahan tentang arah yang seharusnya diambil dalam kehidupan.

4.     Muhasabah juga membantu umat Muslim untuk memahami hakikat dosa dan menghindari perbuatan dosa di masa depan.

5.     Salah satu contoh dari muhasabah adalah ketika seseorang mengambil waktu untuk merenungkan tindakan mereka dalam sehari-hari dan memikirkan bagaimana tindakan tersebut dapat ditingkatkan atau diperbaiki.

6.     Muhasabah juga mengajarkan umat Muslim untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dalam hal kepatuhan terhadap hukum-hukum Allah Ta’ala dan Sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.

7.     Muhasabah mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang memiliki dampak pada diri mereka sendiri dan pada orang lain di sekitar mereka.

8.     Muhasabah dalam Islam juga mencakup evaluasi terhadap amal perbuatan yang dilakukan selama hidup, baik yang sudah terjadi maupun yang akan datang.

9.     Muhasabah membantu umat Muslim untuk memahami pentingnya akhirat dan kesadaran bahwa setiap tindakan yang dilakukan selama hidup akan mempengaruhi kehidupan di akhirat.

10.  Salah satu cara yang dianjurkan dalam Islam untuk melakukan muhasabah adalah dengan membaca Al-Qur'an secara teratur dan merenungkan ayat-ayatnya.

11.  Allah Ta’ala dalam Al-Qur'an sering kali meminta umat Muslim untuk melakukan muhasabah dan memperbaiki diri mereka.

12.  Muhasabah juga membantu umat Muslim untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Allah Ta’ala dan dengan orang lain di sekitar mereka.

13.  Muhasabah dalam Islam, juga mencakup evaluasi terhadap diri sendiri dalam hal kemampuan untuk memberikan kebaikan kepada orang lain dan berkontribusi pada masyarakat.

14.  Muhasabah juga dapat membantu umat Muslim untuk mengatasi kecemasan dan stres yang mungkin mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

15.  Muhasabah dalam Islam juga dianjurkan sebagai bagian dari proses pembelajaran sepanjang hidup.

16.  Melakukan muhasabah secara teratur juga dapat membantu umat Islam untuk terus memperbaiki diri

17.  Muhasabah dalam Islam juga dianggap sebagai bagian dari ibadah karena seseorang yang melakukan muhasabah dianggap sebagai orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

18.  Muhasabah juga dapat membantu umat Muslim untuk memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan dan menghindari kesalahan yang sama di masa depan.

19.  Selain itu, muhasabah juga membantu umat Muslim untuk memperkuat ikatan mereka dengan keluarga dan teman-teman mereka dengan menghindari konflik dan meningkatkan komunikasi yang baik.

20.  Muhasabah juga memungkinkan seseorang untuk belajar dari pengalaman hidup mereka dan menggunakan pengalaman tersebut untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa depan.

21.  Selain itu, muhasabah juga membantu umat Muslim untuk memperkuat kesadaran mereka terhadap keadilan dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.

22.  Melakukan muhasabah secara teratur juga dapat membantu umat Muslim untuk menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres dan kecemasan dalam hidup.

23.  Muhasabah dalam Islam juga dapat membantu umat Muslim untuk memperbaiki hubungan mereka dengan lingkungan sekitar dan alam.

24.  Muhasabah juga dapat membantu umat Muslim untuk menemukan makna dan tujuan hidup mereka yang sebenarnya.

25.  Dengan melakukan muhasabah secara teratur, umat Muslim dapat menjadi lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan dan meningkatkan hubungan mereka dengan Allah Ta’ala serta dengan sesama manusia.

Introspeksi diri atau muhasabah merupakan konsep penting dalam Islam yang dapat membantu umat Muslim untuk memperbaiki diri mereka dan meningkatkan keimanan mereka kepada Allah Ta’ala. Dengan melakukan muhasabah secara teratur, seseorang dapat mengevaluasi diri mereka sendiri dan mengidentifikasi kekurangan yang perlu diperbaiki, serta meningkatkan hubungan mereka dengan Allah Ta’ala dan dengan sesama manusia. Oleh karena itu, muhasabah harus menjadi bagian dari kehidupan umat Muslim sehingga mereka dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. 18032023.

Kamis, 16 Maret 2023

Balasan Bagi Orang yang Menyebarkan Fitnah serta Menghasut

Ahmad Berhimin, SE., ME

 


Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa tindakan kekerasan dan penghasutan orang lain untuk melakukan kekerasan adalah perilaku yang tidak dapat diterima dan melanggar hukum di banyak negara. Selain itu, tindakan fitnah dan penghasutan seringkali membahayakan keselamatan dan kesejahteraan orang lain, serta dapat menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan.

Tindakan Fitnaf, juga dikenal sebagai kekerasan fisik atau kekerasan domestik, terjadi ketika seseorang menggunakan kekuatan fisik atau ancaman kekerasan untuk memaksa atau mengendalikan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Tindakan ini dapat meliputi pukulan, tendangan, cekikan, atau bentuk kekerasan lainnya.

Sementara itu, penghasutan terjadi ketika seseorang mempengaruhi atau mendorong orang lain untuk melakukan tindakan kekerasan atau melanggar hukum. Ini bisa berupa memberikan instruksi, menawarkan insentif, atau mengancam untuk membuat orang lain melakukan tindakan tersebut.

Pembahasan orang yang melakukan tindakan Fitnah dan penghasutan sangat penting dalam rangka melindungi korban dan menghentikan perilaku yang tidak dapat diterima ini. Korban kekerasan dan penghasutan seringkali merasa takut atau malu untuk melaporkan tindakan tersebut, sehingga dibutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitar mereka, termasuk keluarga, teman, dan masyarakat.

Selain itu, lembaga pemerintah, seperti kepolisian dan sistem peradilan pidana, juga memiliki peran penting dalam memerangi tindakan kekerasan dan penghasutan. Mereka dapat membantu korban untuk mendapatkan perlindungan dan mengambil tindakan hukum terhadap pelaku.

Penting juga untuk menyadari bahwa tindakan fitnah dan penghasutan bukanlah masalah pribadi, tetapi masalah sosial yang membutuhkan respons dan dukungan dari seluruh masyarakat. Kita semua dapat berperan dalam menghentikan tindakan kekerasan dan penghasutan dengan menolak perilaku tersebut dan memberikan dukungan kepada korban.

Dalam hal ini, edukasi dan kesadaran publik juga sangat penting. Pendidikan tentang tindakan kekerasan dan penghasutan harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan masyarakat perlu diberi informasi yang cukup tentang konsekuensi dari tindakan tersebut.

Dengan tindakan bersama dan dukungan yang kuat dari masyarakat, kita dapat mencegah tindakan fitna dan penghasutan, serta melindungi mereka yang menjadi korban dari perilaku tersebut.

 

Bagaimana respon kita melihat orang yang melakukan tindakan fitnah dan menghasut orang?

Ketika kita melihat seseorang melakukan tindakan fitnah atau menghasut orang lain untuk melakukan kekerasan, kita harus segera mengambil tindakan untuk melindungi korban dan mencegah terjadinya tindakan lebih lanjut. Berikut beberapa respon yang dapat dilakukan:

1.     Hubungi kepolisian: Jika kita melihat tindakan pitna atau penghasutan, kita harus segera menghubungi kepolisian agar mereka dapat mengambil tindakan yang diperlukan. Kita harus memberikan informasi yang lengkap tentang apa yang kita lihat agar kepolisian dapat menangani situasi tersebut.

2.     Dukung korban: Jika kita melihat seseorang menjadi korban kekerasan atau penghasutan, kita harus segera membantu mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dukungan moral dan psikologis, serta membantu mereka untuk mendapatkan bantuan dari lembaga pemerintah atau LSM yang dapat memberikan perlindungan dan pendampingan.

3.     Ajak orang untuk tidak bertindak kekerasan: Kita juga dapat melakukan tindakan pencegahan dengan mengajak orang untuk tidak bertindak kekerasan atau menghasut orang lain untuk melakukan kekerasan. Kita dapat memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari tindakan tersebut dan mengajak mereka untuk berperan aktif dalam mencegah tindakan kekerasan.

4.     Laporkan perilaku kekerasan: Jika kita menyadari adanya perilaku kekerasan di lingkungan sekitar kita, kita dapat melaporkannya ke pihak berwenang. Dengan melaporkan tindakan tersebut, kita dapat membantu mencegah terjadinya tindakan lebih lanjut dan membantu korban untuk mendapatkan bantuan.

5.     Edukasi tentang tindakan kekerasan: Kita juga dapat berperan dalam membantu mencegah tindakan pitna dan penghasutan dengan memberikan edukasi tentang dampak buruk dari tindakan tersebut. Kita dapat berbagi informasi dan mengajak orang untuk berperan aktif dalam mencegah tindakan kekerasan.

Kita semua harus berperan aktif dalam mencegah tindakan Fitna dan penghasutan. Dengan tindakan bersama dan dukungan yang kuat dari masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai untuk semua orang.

 

Solusi terbaik agar terhindar dari orang orang yang suka menebar fitnah dan menghasut orang

Berikut beberapa solusi terbaik agar terhindar dari orang-orang yang suka menebar Fitnah dan menghasut orang:

1.     Hindari bergaul dengan orang yang suka menebar Fitnah dan menghasut: Jika kita mengetahui bahwa ada orang yang suka menebar pitnah dan menghasut di sekitar kita, maka sebaiknya kita hindari bergaul dengan orang tersebut. Hal ini dapat membantu kita terhindar dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh perilaku mereka.

2.     Jangan ikut terlibat dalam gosip atau rumor: Kita harus berhati-hati agar tidak ikut terlibat dalam gosip atau rumor yang dibuat oleh orang-orang yang suka menebar Pitnah dan menghasut. Kita harus selalu berpegang pada fakta dan tidak memberikan komentar atau pandangan yang tidak jelas.

3.     Kuatkan moralitas dan etika: Kita harus memperkuat moralitas dan etika dalam diri kita sendiri. Dengan memiliki moralitas dan etika yang kuat, kita akan lebih mudah untuk menolak tindakan menebar Fitnah dan menghasut orang lain.

4.     Cari teman yang positif dan memiliki etika yang baik: Cari teman yang memiliki etika yang baik dan bersikap positif. Dengan bergaul dengan teman yang positif, kita akan lebih mudah terhindar dari lingkungan yang negatif dan mengurangi risiko terkena pengaruh dari orang-orang yang suka menebar Fitnah dan menghasut.

5.     Perkuat pengetahuan dan wawasan: Perkuat pengetahuan dan wawasan kita tentang hal-hal yang penting. Dengan memiliki pengetahuan yang kuat, kita akan lebih mudah untuk membedakan antara fakta dan opini, sehingga kita tidak akan mudah terpengaruh oleh orang-orang yang suka menebar Fitnah dan menghasut.

Dengan menerapkan beberapa solusi di atas, kita dapat terhindar dari orang-orang yang suka menebar pitnah dan menghasut. Hal ini juga dapat membantu kita memperkuat moralitas dan etika dalam diri kita sendiri dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar kita.

 

Ayat al-Quran yang membahas tentang prilaku memfitna dan menghasut orang

Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran yang membahas tentang perilaku memfitnah dan menghasut orang:

1.     "Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168). Ayat ini menegaskan agar kita tidak mengikuti langkah-langkah syaitan yang memfitnah dan menghasut orang, karena syaitan merupakan musuh yang nyata bagi manusia.

2.     "Sesungguhnya orang-orang yang suka menyebarkan fitnah di antara orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nur: 19). Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang suka menyebarkan fitnah di antara orang-orang yang beriman akan mendapatkan azab yang pedih di dunia dan di akhirat, karena tindakan tersebut merupakan perbuatan yang sangat dilarang dan dosa besar di hadapan Allah SWT.

3.     "Dan janganlah kamu mengikuti orang yang banyak bersumpah palsu, yang banyak mengumpat, yang suka mencela orang lain dengan lidahnya, yang menghalangi kebaikan, yang berbuat dosa, yang selalu berbuat dosa." (QS. Al-Qalam: 10-12). Ayat ini menekankan agar kita tidak mengikuti orang yang banyak bersumpah palsu, mengumpat, mencela, menghalangi kebaikan, berbuat dosa, dan selalu berbuat dosa, karena tindakan tersebut merupakan bentuk memfitnah dan menghasut orang.

Berdasarkan ketiga ayat tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwa memfitnah dan menghasut orang merupakan tindakan yang sangat dilarang dan dosa besar di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berhati-hati dan selalu menjaga diri dari tindakan yang merugikan orang lain dan tidak bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia maupun akhirat.

Merujuk pada pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku memfitnah dan menghasut orang merupakan tindakan yang sangat dilarang dan dosa besar di hadapan Allah SWT. Tindakan tersebut dapat menimbulkan dampak buruk bagi individu maupun masyarakat, seperti kerusakan hubungan sosial, terjadinya konflik, dan penyebaran kebencian. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berhati-hati dan menjaga diri dari tindakan yang merugikan orang lain dan tidak bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia maupun akhirat. Salah satu solusinya adalah dengan memperkuat moralitas dan etika dalam diri kita sendiri, serta menghindari pergaulan dengan orang-orang yang suka menebar pitnah dan menghasut. Kita juga dapat mengambil pelajaran dari ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang perilaku tersebut, sehingga dapat menjadi pedoman bagi kita dalam menjalani kehidupan. berhiminahmad11@gmail.com  @ Putra lintang 14032023

Penjelasan Al-Quran tentang Riba yang Harus Dijauhi serta Cara Mendakwahkannya

Ahmad Berhimin, SE., ME

 


Riba dalam Al-Quran dijelaskan sebagai suatu praktik yang dilarang dan harus dijauhi oleh umat Islam. Riba dijelaskan sebagai suatu praktik yang merugikan dan merusak tatanan keadilan dalam masyarakat. Beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang larangan riba antara lain:

1.     Surat Al-Baqarah ayat 275:

"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."

Ayat ini menjelaskan bahwa riba merupakan suatu tindakan yang sama dengan tindakan setan dan penyakit gila. Riba juga dilarang oleh Allah, sementara jual beli adalah suatu praktik yang diperbolehkan oleh Allah. Orang yang telah mengetahui larangan Allah tentang riba dan berhenti mengambil riba akan mendapat pengampunan, sedangkan orang yang terus mengambil riba akan menjadi penghuni neraka.

2.     Surat Ali Imran ayat 130:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."

Ayat ini mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak memakan riba dengan berlipat ganda dan untuk takut kepada Allah agar dapat memperoleh keberuntungan.

3.     Surat An-Nisa ayat 161:

"Dan disebabkan mereka mengambil riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang dari yang demikian itu, dan mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan bagi orang-orang di antara mereka yang kafir itu siksa yang pedih."

Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang mengambil riba telah melakukan tindakan yang dilarang oleh Allah dan mengambil harta orang dengan cara yang tidak benar. Mereka akan mendapat siksa yang pedih karena tindakan mereka.

Berdasarkan penjelasan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa riba adalah suatu tindakan yang dilarang oleh Allah dan harus dijauhi oleh umat Islam. Riba dianggap merusak tatanan keadilan dalam masyarakat dan merupakan suatu tindakan yang sama dengan tindakan setan. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk menghindari riba dan memperoleh keberkahan dari Allah.

 

Bagaimana Berdakwah tentang Bahaya Riba kepada Sahabat Kita agar Tidak Marah atau Tersinggung?

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita memberitahukan bahaya riba kepada teman atau sahabat kita tanpa menimbulkan marah atau emosi:

1.     Sampaikan dengan santai dan tegas

Ketika memberitahu tentang bahaya riba, sampaikan dengan santai namun tetap tegas dan jelas. Jangan terlalu emosional atau terkesan menggurui. Bicaralah dengan sopan dan penuh rasa hormat, dan jangan menunjukkan sikap superioritas.

2.     Gunakan contoh kasus nyata

Memberikan contoh kasus nyata tentang orang-orang yang telah terjerumus dalam masalah hutang riba dan mengalami dampak negatif yang besar dapat membantu sahabat atau teman kita memahami bahaya riba secara lebih jelas. Dengan melihat dampak yang nyata dan nyata dari hutang riba, mereka mungkin lebih mampu memahami pentingnya menghindari riba.

3.     Berikan alternatif yang baik

Setelah menjelaskan bahaya riba, berikan alternatif yang baik dalam mengelola keuangan mereka. Berikan penjelasan tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikan saran tentang cara mengelola keuangan mereka dengan cara yang lebih bijak dan berkelanjutan.

4.     Berikan dukungan dan bantuan

Jika mereka memiliki hutang riba atau kesulitan dalam mengelola keuangan mereka, berikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan masalah mereka. Ajak mereka untuk mempertimbangkan alternatif yang lebih baik, seperti pinjaman tanpa bunga atau bantuan keuangan dari keluarga atau teman dekat.

5.     Jangan memaksakan

Terakhir, jangan memaksakan pendapat atau saran kepada mereka. Biarkan mereka mempertimbangkan sendiri dan membuat keputusan mereka sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki cara pandang dan pengalaman yang berbeda dalam mengelola keuangan mereka, sehingga tetaplah bersikap sopan dan hormat dalam memberikan saran dan dukungan. berhiminahmad11@gmail.com @ Putra lintang 15032023

 

  

 

Bagaimana Menjaga Perilaku Hidup Agar Terhindar dari Riba?

Ahmad Berhimin, SE., ME

 


Riba adalah praktik keuangan yang tidak diperbolehkan dalam Islam karena dianggap merugikan salah satu pihak dalam transaksi keuangan. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba. Berikut adalah artikel yang membahas tentang bagaimana menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba.

1.     Membuat Rencana Keuangan

Langkah pertama untuk terhindar dari riba adalah dengan membuat rencana keuangan yang baik. Dalam rencana keuangan tersebut, Anda harus memperhitungkan pengeluaran dan pemasukan uang secara detail. Dengan memiliki rencana keuangan yang baik, Anda akan terhindar dari hutang dan riba yang terkait dengan hutang.

2.     Menghindari Kredit dan Pinjaman

Selanjutnya, Anda harus menghindari kredit dan pinjaman. Kredit dan pinjaman memiliki risiko riba yang tinggi. Oleh karena itu, jika memungkinkan, hindarilah kredit dan pinjaman. Jika memang harus menggunakan kredit atau pinjaman, pastikan untuk memilih produk keuangan yang tidak memiliki unsur riba.

3.     Menghindari Kartu Kredit

Kartu kredit dapat menjadi sumber hutang yang besar jika tidak digunakan dengan bijak. Jangan gunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan atau untuk memenuhi keinginan yang tidak penting. Gunakan kartu kredit hanya untuk keperluan yang mendesak dan pastikan untuk membayar tagihan kartu kredit tepat waktu.

4.     Menghindari Investasi yang Mengandung Riba

Investasi yang mengandung unsur riba, seperti bunga deposito atau saham perbankan, harus dihindari. Sebagai gantinya, Anda dapat memilih investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti investasi pada properti, emas, atau perusahaan yang tidak terlibat dalam praktik riba.

5.     Menabung secara Teratur

Menabung secara teratur adalah cara yang baik untuk membangun kekayaan dan menghindari riba. Anda dapat menabung secara teratur di bank yang tidak memberikan bunga pada tabungan Anda. Selain itu, Anda juga dapat menabung di bentuk tabungan emas atau tabungan pendidikan.

Dengan mengikuti beberapa tips di atas, Anda dapat menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba. Penting untuk diingat bahwa menjaga diri dari riba bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, namun juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat.

Selain lima tips di atas, ada beberapa hal yang juga dapat membantu seseorang untuk menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba, yaitu:

1.     Membuat Perencanaan Pembelian

Sebelum membeli sesuatu, sebaiknya Anda membuat perencanaan pembelian terlebih dahulu. Hal ini dapat membantu Anda untuk menghindari membeli barang-barang yang tidak diperlukan atau yang melebihi kemampuan keuangan Anda. Dengan demikian, Anda tidak akan terjebak dalam hutang yang harus membayar riba.

2.     Mengurangi Konsumsi Barang yang Tidak Penting

Mengurangi konsumsi barang yang tidak penting juga dapat membantu Anda untuk menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba. Anda dapat membatasi penggunaan barang-barang elektronik atau fashion yang tidak terlalu dibutuhkan. Selain membantu menghemat pengeluaran, mengurangi konsumsi barang juga dapat memperkuat kesadaran diri terhadap kebutuhan dan keinginan yang sebenarnya.

3.     Mengikuti Pelatihan dan Edukasi Keuangan

Mengikuti pelatihan dan edukasi keuangan dapat membantu Anda untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan dengan baik. Dalam pelatihan dan edukasi keuangan, biasanya dibahas tentang bagaimana cara menghindari hutang dan riba, cara membuat rencana keuangan, dan cara mengelola keuangan dengan bijak.

4.     Berdiskusi dengan Ahli Keuangan Syariah

Jika Anda memiliki pertanyaan atau kesulitan dalam menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli keuangan syariah. Ahli keuangan syariah dapat memberikan saran dan solusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam mengelola keuangan.

5.     Menjalin Hubungan dengan Komunitas yang Sama

Menjalin hubungan dengan komunitas yang sama dapat membantu Anda untuk memperoleh dukungan dan motivasi dalam menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba. Dalam komunitas tersebut, Anda dapat berbagi pengalaman, tips, dan strategi untuk mengelola keuangan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Dalam menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba, dibutuhkan kesadaran dan kesabaran yang tinggi. Namun, dengan mengikuti beberapa tips dan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, diharapkan dapat membantu Anda untuk mengelola keuangan dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba adalah:

1.     Menggunakan Produk Keuangan Syariah

Pertama-tama, Anda dapat menggunakan produk keuangan syariah untuk menghindari riba. Produk keuangan syariah seperti tabungan, deposito, pembiayaan, dan asuransi, didesain berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan tidak menggunakan sistem bunga atau riba.

2.     Menghindari Penggunaan Kartu Kredit

Kartu kredit dapat menjadi salah satu sumber utama hutang yang harus membayar riba. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan kartu kredit jika memungkinkan. Jika Anda memang membutuhkan kartu kredit, gunakanlah dengan bijak dan pastikan untuk selalu membayar tagihan tepat waktu agar tidak terjebak dalam hutang.

3.     Membuat Rencana Keuangan

Membuat rencana keuangan dapat membantu Anda mengelola keuangan dengan baik dan menghindari hutang yang harus membayar riba. Dalam rencana keuangan, buatlah daftar pengeluaran bulanan, tabungan, dan investasi yang ingin dilakukan. Dengan membuat rencana keuangan, Anda dapat memprioritaskan pengeluaran dan menghindari pembelian yang tidak diperlukan.

4.     Mengelola Utang dengan Bijak

Jika Anda memang memiliki utang, pastikan untuk mengelolanya dengan bijak. Bayarlah utang tepat waktu dan hindari membayar bunga atau riba yang tidak perlu. Jika memungkinkan, cobalah untuk melakukan negosiasi dengan kreditur untuk mengurangi bunga atau riba yang harus dibayar.

5.     Meningkatkan Pengetahuan Keuangan

Meningkatkan pengetahuan keuangan dapat membantu Anda untuk mengelola keuangan dengan baik dan menghindari hutang yang harus membayar riba. Baca buku, ikuti pelatihan atau seminar keuangan, dan jangan ragu untuk bertanya kepada ahli keuangan syariah jika membutuhkan bantuan. Dengan melakukan tindakan-tindakan di atas, diharapkan Anda dapat menjaga perilaku hidup agar terhindar dari riba dan mengelola keuangan dengan bijak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. berhiminahmad11@gmail.com @ Putra lintang 15032023


Metode Belajar Syariah Islam Tentang Riba

Ahmad Berhimin. SE., ME

 


Aturan Islam tentang riba sangat penting untuk dipahami oleh umat Islam. Riba adalah praktik yang dilarang dalam Islam karena dapat menimbulkan kecurangan dan ketidakadilan dalam transaksi keuangan. Bagi mereka yang ingin mempelajari tentang aturan Islam tentang riba, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1.     Membaca Al-Quran

Bacaan Al-Quran adalah sumber utama aturan Islam tentang riba. Surah Al-Baqarah, ayat 275-281, secara khusus membahas tentang riba dan hukumnya dalam Islam. Penting untuk membaca dan memahami ayat-ayat tersebut untuk memperoleh pemahaman yang benar tentang riba.

2.     Membaca hadis

Hadis adalah kumpulan perkataan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad Shalalllahu Alaihi Wassalam Hadis juga membahas tentang aturan Islam tentang riba. Sebagai contoh, hadis-hadis berikut menguraikan pandangan Islam tentang riba: “Sesungguhnya riba itu ada 70 pintu, dan yang paling ringan dari riba adalah seperti seorang laki-laki yang menikahi ibu kandungnya.” (HR Ahmad dan al-Bazzar) “Janganlah kamu memakan riba. Dan apabila kalian bertemu dengan orang yang melakukannya, bunuhlah dia.” (HR Muslim)

3.     Membaca kitab kuning

Kitab kuning adalah kumpulan kitab pelajaran tradisional Islam. Banyak dari kitab kuning membahas tentang riba dan aturan Islam tentang riba. Sebagai contoh, Kitab Tafsir Jalalain, Fathul Qorib, atau al-Muwatha, secara khusus membahas tentang riba dan aturan Islam tentang riba.

4.     Membaca buku tentang riba

Banyak buku tentang riba yang tersedia di toko buku atau toko online. Buku-buku ini membahas secara rinci tentang riba dan hukum Islam tentang riba. Beberapa buku yang dapat direkomendasikan adalah: "Riba: The Hidden Evil" oleh Dr. Muhammad Imran Ashraf Usmani”, "Islamic Finance For Dummies" oleh Faleel Jamaldeen dan "Islamic Banking and Finance: Fundamentals and Contemporary Issues" oleh Abu Umar Faruq Ahmad

5.     Meminta bantuan dari ahli hukum Islam

Jika Anda mengalami kesulitan dalam memahami aturan Islam tentang riba, Anda dapat meminta bantuan dari ahli hukum Islam atau ustaz terpercaya. Mereka dapat membantu menjelaskan konsep dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang mungkin Anda miliki.

Dalam kesimpulannya, mempelajari aturan Islam tentang riba sangat penting bagi umat Islam. Ada banyak sumber yang tersedia untuk mempelajari aturan ini, termasuk Al-Quran, hadis, kitab kuning, buku, dan ahli hukum Islam. Dengan memahami aturan ini, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menghindari riba.

 

Selain cara-cara yang telah disebutkan, berikut ini adalah beberapa tips tambahan untuk mempelajari tentang aturan Islam tentang riba:

1.     Bergabung dengan komunitas atau forum diskusi

Bergabung dengan komunitas atau forum diskusi online dapat menjadi cara yang efektif untuk belajar tentang riba. Anda dapat berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman atau pengetahuan yang lebih luas tentang topik ini, dan bertanya tentang masalah atau kekhawatiran yang mungkin Anda miliki.

2.     Menghadiri seminar atau lokakarya

Seminar atau lokakarya tentang riba dapat menjadi cara yang efektif untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik ini. Anda dapat menghadiri acara seperti ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang aturan Islam tentang riba, dan memperluas jaringan Anda dengan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.

3.     Berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah Ta’ala

Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah Ta’ala adalah hal yang sangat penting ketika mempelajari tentang aturan Islam tentang riba. Allah Ta’ala adalah sumber kebijaksanaan dan pengetahuan, dan dengan meminta petunjuk-Nya, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang aturan Islam tentang riba.

Dalam kesimpulannya, mempelajari tentang aturan Islam tentang riba adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menghindari praktik riba dan menerapkan aturan Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada banyak sumber yang tersedia untuk mempelajari tentang riba, dan dengan mengambil beberapa langkah praktis seperti yang telah disebutkan di atas, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang aturan Islam tentang riba.

 

setelah kita mempelari tentang riba akan tetapi kenapa masih ada yang memperaktekan riba atau kompensional di negara kita padahal negara kita umat islam paling banyak penganutnya.

Meskipun kita telah mempelajari tentang riba dan mengetahui bahayanya, masih ada banyak orang yang mempraktikkan riba atau kompensasi di negara kita. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1.     Kurangnya pemahaman tentang riba: Banyak orang yang mempraktikkan riba atau kompensasi mungkin tidak sepenuhnya memahami bahayanya dan efek negatifnya terhadap kehidupan mereka.

2.     Ketergantungan pada pinjaman: Banyak orang yang tidak memiliki opsi lain selain meminjam uang dengan bunga tinggi karena mereka membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, investasi bisnis, atau pendidikan. Pemerintah atau lembaga keuangan juga terkadang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.

3.     Kondisi ekonomi yang sulit: Di negara kita, masih banyak orang yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit, dan mereka mungkin merasa terpaksa untuk mempraktikkan riba atau kompensasi sebagai cara untuk mencari penghasilan tambahan atau memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4.     Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum: Meskipun praktik riba dilarang dalam Islam dan diatur dalam undang-undang di beberapa negara, masih banyak orang yang mempraktikkannya karena kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang memadai.

Oleh karena itu, selain mempelajari tentang riba, penting juga bagi kita untuk berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya riba dan membantu mereka mencari solusi alternatif yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Kita juga harus terus memperjuangkan pengawasan dan penegakan hukum yang ketat terhadap praktik riba agar dapat meminimalkan risiko terjadinya praktik riba di masyarakat.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa riba merupakan praktik yang dilarang dalam Islam karena dapat merusak keadilan dan menghasilkan keuntungan yang tidak sah. Praktik riba masih sering terjadi di negara kita, terutama karena kurangnya pemahaman tentang bahayanya, ketergantungan pada pinjaman, kondisi ekonomi yang sulit, dan kurangnya pengawasan dan penegakan hukum.

Untuk itu, sebagai umat Islam, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip Islam tentang riba dan terus berusaha mengedukasi masyarakat tentang bahaya riba serta mencari solusi alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu, kita juga harus terus memperjuangkan pengawasan dan penegakan hukum yang ketat terhadap praktik riba agar dapat meminimalkan risiko terjadinya praktik riba di masyarakat. berhiminahmad11@gmail.com @ Putra Lintang 15032023

Marketing Kampus: Strategi Mendapatkan Mahasiswa Berkualitas

Ahmad Berhimin, SE., ME

 


Marketing Kampus adalah Meningkatkan Citra dan Daya saing institusi pendidikan dalam era digital yang semakin maju seperti saat ini, persaingan antar institusi pendidikan semakin ketat. Oleh karena itu, penting bagi sebuah kampus untuk melakukan marketing kampus yang efektif guna meningkatkan citra dan daya saingnya. Namun, marketing kampus bukan hanya sekadar memasang iklan di media sosial atau membuat brosur, melainkan harus dilakukan secara komprehensif dan terencana.

Berikut adalah beberapa strategi marketing kampus yang bisa diterapkan untuk meningkatkan citra dan daya saing institusi pendidikan:

1.     Membangun citra positif melalui branding

Branding merupakan langkah awal yang penting untuk membangun citra positif kampus. Branding kampus mencakup visual identitas seperti logo, warna, dan desain, serta messaging dan nilai yang ingin diusung oleh kampus. Visual identitas kampus yang menarik dan mudah diingat akan mempermudah calon mahasiswa untuk mengingat dan mengenali kampus tersebut.

2.     Menyediakan informasi lengkap dan akurat

Calon mahasiswa dan orang tua calon mahasiswa akan mencari informasi tentang kampus dari berbagai sumber, mulai dari website kampus hingga media sosial. Oleh karena itu, penting bagi kampus untuk menyediakan informasi lengkap dan akurat tentang program studi, biaya kuliah, fasilitas, kegiatan, dan lain sebagainya. Informasi ini harus mudah diakses dan diperbaharui secara berkala.

3.     Memiliki website yang user-friendly

Website kampus menjadi salah satu sumber informasi utama bagi calon mahasiswa. Oleh karena itu, website kampus harus didesain user-friendly, mudah dinavigasi, dan responsif. Selain itu, kampus dapat memanfaatkan teknologi SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas website kampus di mesin pencari seperti Google.

4.     Mengoptimalkan media sosial

Media sosial merupakan salah satu sarana marketing kampus yang efektif. Kampus dapat memanfaatkan platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn untuk mempromosikan program studi, kegiatan kampus, prestasi mahasiswa, dan lain sebagainya. Kampus juga dapat berinteraksi dengan calon mahasiswa dan alumni melalui media sosial.

5.     Mengadakan acara-acara kampus yang menarik

Acara-acara kampus seperti seminar, workshop, dan festival merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan kampus. Kampus dapat mengadakan acara-acara yang menarik dan relevan dengan bidang studi yang ditawarkan. Selain itu, kampus juga dapat mengadakan acara khusus seperti open house atau pertemuan dengan orang tua calon mahasiswa untuk memperkenalkan kampus secara langsung.

6.     Menjalin kerja sama dengan industri dan lembaga lain

Kerja sama dengan industri dan lembaga lain dapat membantu kampus untuk memperkenalkan diri dan meningkatkan citra. Kampus dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan, lembaga pemerintah, atau organisasi lain untuk mengadakan program-program yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat. Dalam era digital yang semakin maju, marketing kampus yang jitu agar sesuai harapan mahasiswa bertambah banyak.

Marketing kampus yang efektif merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan jumlah mahasiswa di kampus. Berikut adalah beberapa strategi marketing kampus yang dapat membantu meningkatkan jumlah mahasiswa:

1.     Menyediakan Program Studi yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Minat Mahasiswa

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi calon mahasiswa dalam memilih kampus adalah program studi yang ditawarkan. Kampus perlu memastikan bahwa program studi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa saat ini. Oleh karena itu, kampus harus melakukan riset pasar dan memahami tren dan kebutuhan mahasiswa saat ini agar dapat menyediakan program studi yang relevan dan menarik bagi calon mahasiswa.

2.     Mengoptimalkan Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu platform pemasaran yang efektif untuk mempromosikan kampus. Kampus perlu memastikan bahwa konten yang diunggah di media sosial kampus menarik, relevan, dan berkualitas. Selain itu, kampus dapat memanfaatkan teknik SEO untuk meningkatkan visibilitas kampus di mesin pencari seperti Google dan meningkatkan kesadaran merek kampus.

3.     Membangun Citra Positif dengan Branding yang Kuat

Branding merupakan elemen penting dalam membangun citra kampus yang positif. Kampus perlu memastikan visual identitas seperti logo, warna, dan desain, serta pesan dan nilai yang ingin diusung oleh kampus, mudah diingat dan diidentifikasi oleh calon mahasiswa. Selain itu, kampus juga perlu memastikan bahwa citra positif tersebut dijaga melalui kualitas pelayanan dan pengalaman mahasiswa selama studi di kampus.

4.     Menyediakan Informasi yang Lengkap dan Mudah Diakses

Calon mahasiswa akan mencari informasi tentang kampus dari berbagai sumber, mulai dari website kampus hingga media sosial. Oleh karena itu, kampus harus menyediakan informasi yang lengkap dan akurat tentang program studi, biaya kuliah, fasilitas, kegiatan, dan lain sebagainya. Informasi ini harus mudah diakses dan diperbaharui secara berkala.

5.     Mengadakan Acara Kampus yang Menarik

Acara-acara kampus seperti seminar, workshop, dan festival merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan kampus. Kampus dapat mengadakan acara-acara yang menarik dan relevan dengan bidang studi yang ditawarkan. Selain itu, kampus juga dapat mengadakan acara khusus seperti open house atau pertemuan dengan orang tua calon mahasiswa untuk memperkenalkan kampus secara langsung.

6.     Menjalin Kerja Sama dengan Industri dan Lembaga Lain

Kerja sama dengan industri dan lembaga lain dapat membantu kampus untuk memperkenalkan diri dan meningkatkan citra. Kampus dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan, lembaga pemerintah, atau organisasi lain untuk mengadakan program-program yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.

7.     Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Fasilitas Kampus

Kualitas pendidikan dan fasilitas kampus juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan jumlah

mahasiswa. Kampus perlu memastikan bahwa fasilitas yang disediakan memadai dan berkualitas, serta memiliki lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif. Selain itu, kampus juga perlu memperhatikan kualitas pengajaran dan kualitas tenaga pengajar untuk meningkatkan reputasi kampus dan menarik minat mahasiswa.

8.     Menawarkan Beasiswa dan Program Keuangan yang Menarik

Biaya kuliah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan calon mahasiswa untuk memilih kampus. Oleh karena itu, kampus perlu menyediakan program keuangan yang menarik seperti beasiswa, pembiayaan kuliah, atau bantuan keuangan lainnya untuk membantu calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial.

9.     Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Calon Mahasiswa

Kampus perlu menjalin komunikasi yang baik dengan calon mahasiswa untuk membangun hubungan yang baik dan memperkuat hubungan dengan para calon mahasiswa. Kampus dapat memanfaatkan teknologi untuk melakukan komunikasi yang lebih efektif dan teratur dengan para calon mahasiswa seperti email, pesan instan, dan layanan chatting online.

10.  Memperluas Jaringan Alumni

Alumni adalah salah satu sumber daya penting yang dapat membantu mempromosikan kampus dan memperkuat hubungan dengan calon mahasiswa. Kampus perlu memperluas jaringan alumni dan membangun hubungan yang baik dengan mereka untuk membantu promosi kampus, merekrut mahasiswa baru, dan meningkatkan citra kampus di mata masyarakat.

Dengan menerapkan strategi marketing kampus yang efektif, kampus dapat meningkatkan jumlah mahasiswa dan memperkuat citra kampus di mata masyarakat. Penting bagi kampus untuk memahami kebutuhan dan tren mahasiswa saat ini dan mengembangkan program dan strategi yang relevan dan menarik bagi calon mahasiswa.

 

Setelah strategi marketing kampus di laksanakan dengan baik dan sesuai aturan akan tetapi pertambahan jumlah mahasiswa tidak bertambah atau malahan berkurang, apa yang harus dilakukan?

Jika setelah menerapkan strategi marketing kampus dengan baik dan sesuai aturan, pertambahan jumlah mahasiswa tidak bertambah atau bahkan mengalami penurunan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini:

1.     Analisis pasar: Kampus perlu melakukan analisis pasar untuk memahami lebih dalam tentang kebutuhan dan preferensi calon mahasiswa. Kampus harus mengetahui apa yang diinginkan calon mahasiswa dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan mereka.

2.     Evaluasi strategi: Kampus perlu mengevaluasi strategi yang telah diterapkan sebelumnya. Evaluasi harus mencakup aspek-aspek seperti efektivitas, kepuasan calon mahasiswa, dan hasil akhir dari setiap strategi yang diterapkan.

3.     Perbaikan program: Kampus perlu memperbaiki program yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan harapan calon mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan survei atau kuesioner kepada calon mahasiswa tentang kebutuhan dan harapan mereka terhadap program yang ada.

4.     Peningkatan pelayanan: Kampus perlu meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa dan calon mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar, fasilitas, dan layanan kampus lainnya.

5.     Peningkatan citra kampus: Kampus perlu meningkatkan citra kampus di mata masyarakat agar lebih menarik bagi calon mahasiswa. Kampus dapat melakukan promosi dengan menggunakan media sosial dan situs web untuk memperkenalkan program dan fasilitas yang ditawarkan.

6.     Kolaborasi dengan industri: Kampus perlu menjalin kolaborasi dengan industri agar dapat menawarkan program dan kesempatan kerja yang lebih menarik bagi calon mahasiswa.

Jika setelah melakukan evaluasi dan perbaikan strategi marketing kampus, pertambahan jumlah mahasiswa tetap tidak bertambah, kampus perlu mencari solusi alternatif seperti mengubah strategi pemasaran, mengevaluasi biaya kuliah, atau menawarkan program baru yang lebih menarik bagi calon mahasiswa.

Kampus dapat meningkatkan jumlah mahasiswa dan memperkuat citra kampus dengan menerapkan strategi marketing kampus yang efektif. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi menargetkan pasar yang tepat, membangun merek kampus yang kuat, memanfaatkan media sosial dan teknologi digital, menyediakan program akademik yang menarik, mengadakan acara kampus yang menarik, dan menjalin hubungan baik dengan calon mahasiswa dan alumni. Namun, jika setelah menerapkan strategi tersebut, jumlah mahasiswa tidak bertambah atau bahkan mengalami penurunan, kampus perlu melakukan analisis pasar, evaluasi strategi, perbaikan program, peningkatan pelayanan, peningkatan citra kampus, dan kolaborasi dengan industri untuk mencari solusi alternatif. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan terus melakukan evaluasi dan perbaikan, kampus dapat terus meningkatkan jumlah mahasiswa dan memperkuat citra kampus di mata masyarakat. berhiminahmad11@gmail.com. @ putra lintang  16032023