Senin, 13 Maret 2023

Pantaskah Kita Menilai Fisik Seseorang dalam Pandangan Islam?

Oleh: Ahmad Berhimin, SE., ME

Email: berhiminahmad11@gmail.com

 


Islam memandang bahwa menilai fisik seseorang secara negatif merupakan tindakan yang tidak pantas dilakukan. Islam mengajarkan umatnya untuk berpegang pada prinsip menghargai kesetaraan antar sesama manusia, dan menilai seseorang berdasarkan akhlak dan kepribadiannya, bukan berdasarkan penampilan fisiknya.

Sebagai umat Muslim, kita harus memahami bahwa penampilan fisik seseorang hanyalah faktor luar yang tidak dapat menggambarkan siapa mereka sebenarnya. Hal ini diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuhmu atau kepada penampilanmu, tetapi Dia melihat kepada hatimu dan kepada amal-amalmu." (HR. Muslim)

Islam memberikan kaidah bahwa menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya juga dianggap sebagai tindakan yang tidak adil dan tidak bermanfaat. Al-Quran menyatakan, "Dan janganlah kamu memuji dirimu sendiri dengan membandingkan dirimu dengan yang lain, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui siapa yang bertakwa." (QS. An-Najm: 32)

Makna ayat ini adalah, kita tidak boleh memuji diri sendiri dengan membandingkan penampilan fisik kita dengan orang lain. Sebaliknya, kita harus membandingkan diri kita dengan standar kebaikan dan ketaqwaan, karena hanya Allah yang mengetahui siapa yang benar-benar bertakwa.

Lebih lanjut, Islam mengajarkan umatnya untuk saling menghormati dan menjaga harga diri, termasuk dalam hal penampilan fisik. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, "Allah Maha Indah dan Dia menyukai keindahan. Oleh karena itu, janganlah kalian merusak keindahan." (HR. Muslim)

Hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai umat Muslim harus menjaga keindahan tubuh kita dan memperlakukan tubuh dengan baik, karena tubuh merupakan amanah dari Allah dan juga sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya.

Selanjutnya, Islam mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya, melainkan berdasarkan akhlak dan kepribadiannya. Menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya dianggap sebagai tindakan yang tidak adil dan tidak bermanfaat. Sebagai umat Muslim, kita harus saling menghormati dan menjaga harga diri, termasuk dalam hal penampilan fisik.

Menilai fisik seseorang dalam Islam juga tidak dibenarkan karena dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, seperti diskriminasi dan intimidasi. Sikap diskriminatif terhadap seseorang karena penampilan fisiknya dapat menimbulkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan, dan ini bertentangan dengan prinsip kesetaraan yang diajarkan dalam Islam.

Islam menekankan bahwa kecantikan sejati adalah kecantikan yang datang dari dalam diri seseorang. Keindahan fisik hanyalah faktor luar biasa yang dapat memudar seiring berjalannya waktu, sedangkan kecantikan batin yang didasarkan pada akhlak dan kepribadian yang baik akan terus bersinar.

Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra., "Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, 'Sesungguhnya Allah Ta'ala itu indah dan mencintai keindahan. Maka apabila kalian melihat keindahan pada seseorang, maka ingatlah keindahan Allah. Dan apabila kalian melihat kebaikan pada seseorang, maka ingatlah kebaikan Allah.' " (HR. Muslim)

Menilai fisik seseorang dalam Islam secara negatif juga dapat menimbulkan dampak negatif pada diri kita sendiri. Jika kita terus-menerus memfokuskan perhatian pada penampilan fisik orang lain dan membandingkannya dengan diri kita sendiri, kita dapat kehilangan rasa syukur dan keseimbangan dalam hidup. Hal ini dapat membuat kita merasa tidak puas dengan diri sendiri dan mengarahkan perhatian kita pada hal-hal yang sebenarnya tidak penting.

Sebagai umat Muslim, kita harus memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda-beda. Dalam pandangan Islam, yang terpenting bukanlah penampilan fisik seseorang, tetapi kebaikan dan ketaqwaannya. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus belajar untuk menghargai kesetaraan antar sesama manusia dan tidak menilai orang berdasarkan penampilan fisiknya.

 

Apakah pantas mencibir fisik seseorang dengan tujuan bercanda?

Menurut pandangan Islam, mencibir fisik seseorang dengan tujuan bercanda tetap tidak dibenarkan. Mencibir atau menghina seseorang secara fisik, meskipun dengan tujuan bercanda, dapat menimbulkan rasa sakit hati, rasa malu, dan bahkan bisa menjadi penyebab terjadinya bullying.

Islam mengajarkan untuk selalu berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan, serta memperlakukan orang lain dengan baik tanpa memandang fisiknya. Sebagai umat Muslim, kita harus menghindari berkata kasar atau menyakiti perasaan orang lain. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya" (HR. Ahmad).

Oleh karena itu, kita harus memilih kata-kata dengan bijak dan memperhatikan efek dari kata-kata kita terhadap orang lain. Meskipun tujuan kita adalah bercanda, namun sebaiknya kita tetap memperhatikan bahwa orang yang kita bercanda dengannya tidak merasa tersinggung atau sakit hati.

Perbuatan mencibir atau menghina seseorang secara fisik dalam Islam juga bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan untuk menghormati orang lain tanpa memandang fisiknya. Sebagai umat Muslim, kita harus belajar untuk menghargai kesetaraan antar sesama manusia, tidak memandang tinggi atau merendahkan seseorang berdasarkan penampilannya.

Kesimpulannya, mencibir fisik seseorang dengan tujuan bercanda tetap tidak dibenarkan dalam pandangan Islam. Sebagai umat Muslim, kita harus menghindari berkata kasar atau menyakiti perasaan orang lain, serta memperlakukan orang lain dengan baik tanpa memandang fisiknya. Kita harus memilih kata-kata dengan bijak dan menghargai kesetaraan antar sesama manusia.

 

Ayat alquran yang menjelaskan bahwa menghina dan mencibir fisik sesorang tidak baik. Dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang menekankan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan tanpa memandang fisiknya. Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran yang relevan dengan pembahasan ini:

1.     "Dan janganlah kamu saling mencela dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruknya lakab ialah lakab yang buruk setelah beriman" (QS. Al-Hujurat: 11). Ayat ini menekankan pentingnya untuk tidak saling mencela dengan gelar-gelar yang buruk. Allah SWT mengajarkan untuk menghargai sesama muslim dan menjaga martabat dan harga diri orang lain.

2.     "Dan janganlah kamu mencela satu sama lain. Seburuk-buruknya panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah beriman. Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (QS. Al-Hujurat: 12). Ayat ini menegaskan bahwa mencela atau menghina orang lain dengan panggilan yang buruk tidak dibenarkan dalam Islam. Mencela dan menghina orang lain dapat merusak hubungan antar sesama muslim dan menimbulkan rasa sakit hati pada orang yang menjadi korban.

3.     "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujurat: 13). Ayat ini mengajarkan bahwa semua manusia diciptakan sama di hadapan Allah SWT. Allah SWT menciptakan manusia dari berbagai suku dan bangsa supaya mereka saling kenal-mengenal. Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita harus menghargai kesetaraan antar sesama manusia tanpa memandang fisiknya.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa menghina dan mencibir fisik seseorang tidak dibenarkan dalam Islam. Sebagai umat muslim, kita harus belajar untuk memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan, serta menghargai kesetaraan antar sesama manusia tanpa memandang fisiknya.

Islam menekankan pentingnya menghargai kesetaraan antar sesama manusia dan tidak menilai orang berdasarkan penampilan fisiknya. Kita sebagai umat Muslim harus memahami bahwa kecantikan sejati adalah kecantikan yang datang dari dalam diri seseorang, yaitu akhlak dan kepribadian yang baik. Dengan memahami konsep ini, kita dapat hidup dengan lebih bahagia, seimbang, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 13032023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...