----------------------------------------------------------------
Setiap orang pasti memiliki kisah
dan cerita tersendiri. Masing-masing jiwa manusia tentunya mempunyai pengalaman
yang berbeda-beda di dalam hidupnya. Lika-liku kehidupan seorang hamba dalam menjalani
ketetapan Tuhannya selalu menjadi hal sangat menarik untuk diceritakan.
Diceritakan kepada sahabat atau pun orang-orang dekat, kepada handai taulan
atau pun orang yang baru saja berkenalan. Juga dituturkan kepada anak-anak
kita, sebagai pengalaman yang bisa diambil ibrah dan pelajaran.
---
Ada kisah sedih yang membuat
membuat jiwa merintih, sehingga kita sangat tidak mau jika hal itu terulang
kembali. Ada juga pengalaman manis yang begitu indah dan membuat kita tertawa
ceria, sehingga ingin rasanya diri ini menghentikan roda waktu agar bisa tetap
berada di dalam pengalaman manis itu. Tak mau beranjak darinya.
---
Tapi itu adalah hal yang mustahil.
Ketetapan Allah tetap berlaku. Derap laju sang waktu terus berjalan. Pahit dan
manis ketetapan-Nya juga tetap harus kita jalani. Suka atau tidak suka. Sebagai
hamba yang sangat lemah, kita hanya bisa berdo'a dan berusaha. Apa pun hasilnya
kemudian, kita harus bisa bersabar dan bertawakal.
---
Pengalaman yang pahit mengajarkan
kita untuk bersabar, mendidik kita untuk menjadi jiwa yang bersyukur di kala
lapang, menempa diri kita agar menjadi pribadi tangguh yang tak mudah menyerah.
Dan yang lebih agung dari itu semua bahwa ujian hidup yang Allah timpakan
kepada seseorang akan mendatangkan pahala yang sangat besar jika seseorang itu
bisa melaluinya dengan penuh kesabaran. Allah Ta'ala berfirman:
وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗ اِنَّمَا
يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Dan bumi Allah itu luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya
tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10)
---
Adapun pengalaman manis, segala
nikmat dunia yang dititipkan kepada kita, maka hal itu merupakan anugerah
sekaligus ujian. Allah sedang mendidik kita agar menjadi jiwa yang pandai
bersyukur, mendidik kita untuk menjadi pribadi yang suka berbagi, dan menguji
kita agar tidak terjerumus pada buruknya sifat rakus terhadap dunia. Allah
berfirman:
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ
وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
Artinya:
"Dan ketahuilah bahwa hartamu
dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada
pahala yang besar." ( Q.S. Al-Anfal:26)
---
Jadi, sebagai seorang hamba kita
akan selalu dihadapkan kepada dua hal: Ujian yang mengharuskan kita bersabar,
atau melimpahnya berbagai nikmat dari Allah berupa segala sesuatu yang kita
sukai dari segala perbendaharaan dunia yang mengharuskan kita untuk selalu
bersyukur kepada Allah. Kata kuncinya adalah, jika ditimpa sesuatu yang pahit kita
harus bersabar dan jika dianugerahi sesuatu yang manis kita harus bersyukur.
Keduanya sama-sama mendatangkan pahala yang besar.
---
Semoga Allah senantiasa memberikan
taufiq kepada Kita semua agar menjadi pribadi yang mampu bersabar ketika
ditimpa cobaan dan menjadi pribadi yang pandai bersyukur tatkala dianugerahi
dengan berbagai kenikmatan.
---
Mesuji, 09 Maret 2023 Masehi.
Luqman Hidayat, S.Pd.I., M.Pd.
#sabar #syukur
#pahitbersabar #manisbersyukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...