Jumat, 10 Maret 2023

Jika Pahit Harus Bersabar, Jika Manis Harus Bersyukur


----------------------------------------------------------------

Setiap orang pasti memiliki kisah dan cerita tersendiri. Masing-masing jiwa manusia tentunya mempunyai pengalaman yang berbeda-beda di dalam hidupnya. Lika-liku kehidupan seorang hamba dalam menjalani ketetapan Tuhannya selalu menjadi hal sangat menarik untuk diceritakan. Diceritakan kepada sahabat atau pun orang-orang dekat, kepada handai taulan atau pun orang yang baru saja berkenalan. Juga dituturkan kepada anak-anak kita, sebagai pengalaman yang bisa diambil ibrah dan pelajaran.

---

Ada kisah sedih yang membuat membuat jiwa merintih, sehingga kita sangat tidak mau jika hal itu terulang kembali. Ada juga pengalaman manis yang begitu indah dan membuat kita tertawa ceria, sehingga ingin rasanya diri ini menghentikan roda waktu agar bisa tetap berada di dalam pengalaman manis itu. Tak mau beranjak darinya.

---

Tapi itu adalah hal yang mustahil. Ketetapan Allah tetap berlaku. Derap laju sang waktu terus berjalan. Pahit dan manis ketetapan-Nya juga tetap harus kita jalani. Suka atau tidak suka. Sebagai hamba yang sangat lemah, kita hanya bisa berdo'a dan berusaha. Apa pun hasilnya kemudian, kita harus bisa bersabar dan bertawakal.

---

Pengalaman yang pahit mengajarkan kita untuk bersabar, mendidik kita untuk menjadi jiwa yang bersyukur di kala lapang, menempa diri kita agar menjadi pribadi tangguh yang tak mudah menyerah. Dan yang lebih agung dari itu semua bahwa ujian hidup yang Allah timpakan kepada seseorang akan mendatangkan pahala yang sangat besar jika seseorang itu bisa melaluinya dengan penuh kesabaran. Allah Ta'ala berfirman:

 

وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ.

 

Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10)

 

---

Adapun pengalaman manis, segala nikmat dunia yang dititipkan kepada kita, maka hal itu merupakan anugerah sekaligus ujian. Allah sedang mendidik kita agar menjadi jiwa yang pandai bersyukur, mendidik kita untuk menjadi pribadi yang suka berbagi, dan menguji kita agar tidak terjerumus pada buruknya sifat rakus terhadap dunia. Allah berfirman:

 

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

 

Artinya:

"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." ( Q.S. Al-Anfal:26)

 

---

Jadi, sebagai seorang hamba kita akan selalu dihadapkan kepada dua hal: Ujian yang mengharuskan kita bersabar, atau melimpahnya berbagai nikmat dari Allah berupa segala sesuatu yang kita sukai dari segala perbendaharaan dunia yang mengharuskan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah. Kata kuncinya adalah, jika ditimpa sesuatu yang pahit kita harus bersabar dan jika dianugerahi sesuatu yang manis kita harus bersyukur. Keduanya sama-sama mendatangkan pahala yang besar.

---

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq kepada Kita semua agar menjadi pribadi yang mampu bersabar ketika ditimpa cobaan dan menjadi pribadi yang pandai bersyukur tatkala dianugerahi dengan berbagai kenikmatan.

---

Mesuji, 09 Maret 2023 Masehi.

Luqman Hidayat, S.Pd.I., M.Pd.

 

#sabar #syukur

#pahitbersabar #manisbersyukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...