Minggu, 29 Maret 2020

PENGAKUAN SANG PENDOSA

PENGAKUAN SANG PENDOSA 
Oleh: Abd Misno BP

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, kesalahan yang berupa dosa dan kemaksiatan menjadi bagian tidak terpisahkan dari makhluk ini. Tentu saja banyak hal kenapa manusia melakukan dosa dan maksiat, dua diantaranya adalah karena ia mengikuti hawa nafsu dan kedua godaan dri syaithan yang terlaknat. 
Mengikuti hawa nafsu adalah menuruti apa yang selalu di inginkan tanpa batasan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Ia ingin makan dan minum tapi kemudian ia makan dn minum apa saja hingga yang diharamkan oleh Islam. Ia juga ingin mersakan kenikmatan berumah tangga, namun ia tak puas dengan yang ada dengan “jajan” di luar sana. Bisikan hawa nafsu yang ada ia perturutkan hingga terjerumus ke dalam dosa dan maksiat. 
Bisikan dari syaithan adalah cobaan bagi umat manusia, syaithan selalu membisiki untuk berbuat syirik, jika tidak maka dibisiki untuk berbuat dosa besar, jika tidak maka dibisiki untuk berbuat dosa kecil, hingga jika tidak mampu juga syaithan akan membisiki untuk melakukan hal-hal yang sia-sia serta subhat lainnya. Salah satu subhat yang nyata adalah syaithan membisiki “Tak apa-apa sekarang berbuat dosa, nanti khan bisa taubat” itu bisikan mautnya. Bahkan syaithan juga mengajak untuk berbuat baik “Kamu shalat dulu aja, nanti kalau sudah baru melakaukan ini (dosa), setelah itu taubat deh. Allah itu Maha Pengampun” begitu bisikannya kepada manusia. 
Para pelaku dosa dan maksiat memang tengah berada dalam belitan hawa nafsu atau bisikan syaitah terlaknat. Mungkin ia tidak menyadarinya, tapi bisa jadi juga tahu apa yang dia rasa. Mengetahui bahwa dirinya telah melakukan dosa dan maksiat adalah langkah awal yang menjadi modal dia untuk terus lebih baik. Namun terkadang sulit sekali untuk keluar dari lembah dosa ini, berat kaki melangkah dari gerbang maksiat ini. 
Hingga salah satu dari pendosa pernah berujar kepada saya “Jika kamu berani berbuat dosa maka siapkan saja dirimu masuk neraka” itu ucapan pertama. Sangat menusuk pernyataan ini, bagaimana tidak itu keluar dari mulut seorng pelaku dosa besar. Maka makna yang saya tangkap adalah “Kalau saya berbuat dosa, berarti saya sudah siap masuk neraka” Mashaallah... naudzubillah. 
Akhir dari ucapannya sedikit menenangkan tapi penuh tenda tanya besar “Saya memang Pelaku Dosa besar, saya hanya berharap kalau saya meninggal nanti walaupun saya masuk neraka tapi semoga itu tidak lama. Semoga iman yang masih ada ini bisa mengangkat saya dari neraka walaupun badan saya sudah hancur binasa” Allahu Akbar. Inilah pengakuan seorng pendosa, banyak analisis yang bisa kita ungkapkan. Ia mengakui dosa dan maksiat yang dilakukan hingga ia “siap” masuk neraka. Tapi dia masih punya harapan karena ada iman dan Islam dalam dirinya hingga ia yakin akan diselamatkan dari neraka karena imannya. 
Sisi lainnya mungkin ia juga berbuat kesalahan, karena seolah-olah ia “ridha” dengan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Ia masih menuruti hawa nafsunya, masih menuruti bisikan syaithan. 
Tapi menurut saya, itulah manusia dengan segala kekurangannya ia terus berfikir tentang ke-rahim-an Allah Ta’ala. Berapa pun banyak dosa dan maksiat yang dilakukan ia masih menyadari bahwa itu adalah dosa dan paham konsekuensinya. 
Semoga kita semua diberikan hidayah oleh Allah Ta’ala sehingga kita akan mampu untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat yang telah dilarangNya. Semoga juga kita diselamatkan dari adzab neraka dan dimasukan ke daam surgaNya dan abadi di dalamnya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahu a’lam. Bogor, 29032020.

CERITA TIGA PAPA

CERITA TIGA PAPA
Oleh: Abd Misno BP

Rumah tangga adalah kumpulan dari individu yang terdiri dari ayah (papa), ibu dan anak. Masing-masing mereka memiliki peran dan tanggungjawab berbeda-beda, anak-anak adalah buah cinta ibu dan ayah yang akan melanjutkan estafet kehidupan. Seorang ibu adalah manager rumah tangga yang mengatur kebutuhan seluruh anggota keluarga. Adaun ayah adalah penanggungjawab semuanya; dari mulai memberi nafkah hingga melindungi seluruh anggta keluarga. 
Sebagai manusia biasa papa (ayah) juga memiliki rasa yang terkadang tidak ditemukan dalam rumah tangga yang dibinanya, hingga terkadang ia menemukan kenyamanan di luar sana. Kenyamanan itu bisa didapatkan dari teman-temannya, atau orang lain yang terkadang memiliki tempat istimewa di hatinya. 
Seseorang yang terkadang muncul di dunia papa adalah orang ketiga yang memebri rasa nyaman dan terkadang perhatian yang lebih dari keluarganya di rumah. Ya, ini bisa jadi menjadi awal mula keretakan dalam rumah tangga. Seorang papa yang ternyata mendapatkan kenyamanan, perhatian dan rasa sayang yang tulus dari orang lain di luar rumah tanggnya. 
Cerita Tiga Papa adalah sebuah potongan dari kehidupan tiga keluarga di mana sang suami adalah kakak beradik. Entah disengaja atau tidak, tapi ketiganya (tiga papa) ternyata mendapatkan semacam “kenyamanan” dari orang lain di luar sana. Tentu saja dengan tingkat dan batasan yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang masing-masing mereka bisa pertahankan. Sebut saja mereka itu: SDM, MSN dan BDR tiga kakak beradik yang telah berumah tangga dan masing-masing punya anak. 
SDM adalah kakak paling tua yang sudah berumah tangga, ia tinggal di Bekasi Jawa Barat. kehidupannya sebenarnya tidak begitu mapan namun cukup untuk makan dan kebutuhan keluarga. Sebagai seorang suami SDM pada masa lalu sebelum menikha memang memiliki seorang pacar yaitu tetangga di kampung. Namun ketika ia pergi ke Jakarta hubungan itu tidak berlnjut hingga akhirnya menemukan pasangan hidupnya di Jakarta. Setelah pernikahan berjalan cukup lama dan dikarunia dua orang anak, tiba-tiba rasa bosan itu muncul dalam rumah tangga. Hingga akhirnya perempuan yang dulu pernah menjadi pacarnya muncul lagi dalam kehidupannya. Beberapa kali mereka janjian untuk ketemu, sekadar ngobrol dn cerita tentang kehidupannya. Akhirnya benih-benih sayang itu muncul kembali. Ya... tentu saja kemudian hal ini diketahui oleh sang Istri hingga kemudian melaporkan ke ibu suaminya. Akhirnya terjadilah cek-cok yang mengganggu ketentraman rumah tangga. 
MSN adalah adik dari SDM, ia termasuk orang sukses dengan gelar pendidikan tertinggi. Keluarganya tergolong bahagia, walau hanya dengan satu orang anak namun itu dianggap sudah cukup. Kehidupan mereka sangat agamis dengan lingkungan rumah yang cukup kondusif. Prahara rumah tangga mulai terjadi ketika sang suami (MSN) menyelesaikan pendidikan tertinggi, mendapat pekerjaan yang bagus serta jabatan yang cukup bergengsi. Trauma masa lalu yang terus ada dalam diri MSN menjadikannya suka dengan sesama. Ya... menjelang usianya yang ke 40, ia terjebak dengan kisah cinta terlarang. Ia menyukai seseorang hingga banyak sekali berkorban, bukan hanya satu kali namun hingga beberapa kali dengan tingkat yang sudah tidak bisa ditoleransi. Syukurnya istrinya tidak mengetahui secara detail, hanya dengar sepotong-sepotong walaupun tetap saja akhirnya terjadi cek-cok di antara mereka. 
BDR adalah adik bungsu dari dua orang sebelumnya, ia juga seorang agamawan dan mengajar di sekolah agama. Kisah sebelum membina keluarga kembali menghantuinya ketikaia telah memiliki 2 anak, puncaknya adalah ketika anak ketiga dan keempatnya yang kebetulan kembar lahir. Istirnya menangis dan melaporkan ke ibu suaminya, ia bahkan sempat menelepon MSN untuk memminta cerai. Maka prhara rumah tangga itupun muncul. Ya... BDR sebelum menikah memang memiliki hubungan istimewa dengan seorng perempuan, bahkan sudah hampir menikah. Namun orang tua dari perempuan itu tidak menerima lamarannya hingga kemudian akhirnya mereka berdua berpisah. Sempat beberapa tahun tidak berkomunikasi hingga kemudian setelah berpisah lebih kurang 5 tahun kembali terjalin komunikasi dan menumbuhkan benih-beninh sayang tu kembali. Walaupun mereka tidak pernah berpisah karena lokasi yang jauh namun rasa itu masih selalu ada, hingga kemudian diketahui oleh istrinya. 
Sekilas Cerita Tiga Papa ini memberikan banyak pelajaran kepada kita, bahwa laki-laki dalam rumah tangga memang banyak sekali fitnah (cobaan) nya, jika tidak karena ekonomi maka difitnah dengan jabatan dan pekerjaan. Jika tidak juga maka dicoba dengan wanita atau sesamanya, terakhir ini yang banyak terjadi. Biasanya itu berawal dari masa lalu sebelum menikah, tapi banyak juga yang karena merasa nyaman dan diperhatikan oleh orang lain di luar rumahnya. 
Ini tentu hendaknya menjadi perhatian bagi merek yang telah berumah tangga, bagi para suami tentu saja menjaga diri adalah sebuah solusi. Tapi itu tidaklah mudah, cerita Cinta Pertama kadang memang susah untuk dilupakan demikian pula kenangan masa lalu yang begitu indah akan terpatri di dalam hati. Tapi, haruslah selalu diingat bahwa itu adalah masa lalu, biarlah berlalu. Saat ini yang ada haruslah disyukuri, adanya istri dan anak-anak seharusnya menjadi prioritas dalam kehidupan saat ini. jika ada orang lain di lur sana yang menarik hati, maka nikahi saja lagi itu akan lebih halal dan menjaga hati. Tapi kalau hanya untuk main-main tentu ini sangat dibenci, maka jangan sekali-kali. 
Bagi para istri di rumah juga haruslah selalu memperbaiki diri, mawas diri dan selalu memberi yang terbaik pada suami. Tidak semuanya salah suami, sikap masa bodoh istri, kurang merwat diri atau sikap menyepelekan suami seringkali menjadikan suami tidak betah di rumah. Karena itu pesan bagi para istri “Jaga, rawat, dan layani suami anda dengan sepenuh hati” jangan sampai ia mendapatkan kenyamanan di luar rumah. Jangan cuek dengn penampilan, berdandanlah untuk suami. Jangan cuek dengan suami, layani ia sepenuh hati karena seorng suami sangat butuhkan itu. 
Semoga rumah tangga kita selalu berada dalam lindunganNya, ibarat sebuah kapal kalau ia sedikit oleh karena adanya ombak atau badai lautan maka segeralah bekerjasama untuk menguasai kemudinya. Suami dan istri adalah dua orang yag bertanggungjawab untuk sampainya bahtera ini di pelabuhan kebahagiaan. Di sanalah akhir dari sebuah perjalanan... Wallahu a’lam. Bogor, 29032020.

WASIAT UNTUK PARA ISTRI DI USIA 50

WASIAT UNTUK PARA ISTRI DI USIA 50 
Oleh: Abd Misno BP

Kehidupan rumah tangga yang telah mencapai usia pernikahan lebih dari 10 tahun tentu memunculkan rasa bosan bagi masing-masing pasangan. Jika rasa ini terus dibiarkan tentu akan membawa pada keretakan dalam rumah tangga atau bahkan kehancurannya. Ini tentu sangat tidak diinginkan oleh semuanya, hingga kemudian banyak rahasia yang disimpan oleh masing-masing pasangan. Tidak berterus terang atau mungkin karena komunikasi tidak lancar hingga masing-masing menyimpan rapat-rapat sebagian dari kehidupan mereka. 
Usia 50 tahun bagi manusia adalah masa-masa menurun dari sisi kesehatan dan juga fisik pada umumnya. Bagaimana dengan kehidupan pribadinya, khususnya masalah hubungan suami istri? Apakah juga semakin menurun?
Hasil penelitian saya terhadap beberapa responden yang berusia 50-an menunjukan fkta yang mengejutkan. Pada kalangan istri (wanita usia 50-an) gairah mereka memang semakin berkurang, khususnya untuk berhubungan suami istri. Sementara pada kalangan suami (laki-laki usia 50-an) justru gairh itu kembali menyala-nyala. Ia ingin menikmati kembali masa-masa keperkasaannya hingga kemudian berfantasi untuk selalu ingin melakukan hubungan suami istri. 
Kondisi inilah yang menjadi alasan kenapa seorang istri yang telah berusia 50-an tahun hendaknya tetap mempertahankan kondisi fisiknya. Selalu berusaha untuk melayani istrinya dan jangan pernah cuek dan tidk mau peduli dengan penampilan. “Ah... saya sudah tua... buat apa harus berdandan lagi” begitu mungkin alasan para istri. Padahal ini sangat berbahaya, karena suami di usia ini justru sedang kembali naik gairahnya maka istri harus selalu siap untuk melayaninya. 
Apa jadinya kalau di usia 50-an seorng istri tidak lagi peduli dengan suaminya? Maka yang terjadi adalah suami akan mencari di luar sana. Ini betul-betul terjadi, survey terhadap beberpa suami di usia 50-an yang mencari kesenangan di luar adalah karena istri tidak lagi memberikan layanan secara optimal. Bahkan mereka tidak lagi peduli dengan penampilannya, alasannya sudah tua. 
Maka wasiat untuk para istri yang telah berusia 50-an hendaknya selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Melayani suami dengan sepenuh hati, dan terus berusaha untuk menyenangkannya. Jangan sampai para suami mencari kesenangan di luar sana, hingga menjadi ruah tangga retak adanya. Jaga dirimua dan juga keadaan lingkungan rumahmu, jadikan suamimu merasa nyaman di rumah, berikan perhatian lebih di usianya yang lebih dari 50 tahun. Karena itu adalah masa-masa di mana ia ingin kembali dihargai dan diberi perhatian lebih. 
Semoga kita selalu di berikan rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah hingga ajal menjemput nyawa.  ... Wallahu a’lam. Bogor, 29032020. 


Rabu, 25 Maret 2020

Kepada Ykh Virus Corona

Kepada yang Kami Hormati Virus Corona...
Oleh: Abd Misno BP

No. 25/III/2020 
Hal: Ucapan Terimakasih 

Kepada Ykh: Covid-19 
Di Seluruh Penjuru Dunia 

Bismillahirahmaanirrahiim 
Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuhu 

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan kenikmatan yang sangat banyak, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam, nabiyyina Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, kepada seluruh ahli baitnya para shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak sunnahnya hingga akhir zaman. 

Alhamdulillah syukur kepada Allah Ta’a’ala sebagai Sang Pencipta alam semesta. Dia telah menciptakan saya, anda (Corona) dan juga semua makluk di jagad raya. Terimakasih atas kehadiran anda saat ini, saya yakin bahwa hal ini merupakan takdir dan kuasaNya. Bagi sebagian orang kehadiran anda memang menjadi salah satu sebab kesakitan bahkan kematian, tapi lagi-lagi saya yakin itu tidak lepas dari takdir ajal masing-masing mereka dari Allah Ta’ala. Bagi orang-orang yang beriman kehadiran anda adalah fitnah untuk menguji keimanan kepadaNya. 
Corona, anda memang luar biasa diciptakan oleh Allah Ta’ala, menjadi salah satu wasilah menuju kematian, lagi lagi saya yakin ini semua adalah skenario-Nya. Sebagai makhlukNya, anda juga punya kehendak bukan hanya mengikuti takdirNya saja. Anda punya pilihan, apakah akan terus menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan memasuki jasad-jasad manusia? Atau anda cukupkan sampai di sini? Karena sudah banyak manusia yang kembali ke haribaanNya. 
Corona, berilah peringatan kepada mereka yang memang memusuhi syariah Rabb anda. Jangan jadikan mereka yang tidak berdosa meninggalkan hal-hal yang masih menjadi tanggungannya. Jangan menjadi fitnah bagi orang-orang yang beriman untuk terus melanjutkan kemuliaan Islam. Jangan halangi umat Islam untuk terus beribadah dan menyembah Allah Ta’ala, Sang Ma’bud yang harus saya dan anda sembah. Jangan sakiti mereka yang istiqamah fii sabilillah. 
Corona, cukuplah kehadiran anda menjadi peringatan bagi kami untuk segera kembali kepada syariah Ilahi. Cukup anda menjadi saksi tentang rapuhnya iman kami, janji.. kami akan terus memperbaiki diri. Kami akan kembali memakmurkan masjid-masjid kami, menyembah Ilahi dengan penuh ikhlas dan mengikuti sunnah suci Nabi. 
Corona, kembalilah ke alam anda. Sudah cukup kehadiran anda di muka bumi ini. biarkan kami tenang dalam menyembah Ar-Rahmaan. Silahkan kembali dengan penuh keridhaan karena sunatullah ini tidak saling mengganggu. Selalulah berlaku istiqamah, tunduk patuh dengan seluruh syariah Allah Ta’ala, karena saya tahu anda adalah makhluk sama seperti kami. Tugas kita adalah untuk menyembah dan beribadah kepada pemilik Alam Raya, Allah Sbuhanahu Wa Ta’ala. 

Terimaksih sudah membaca surat ini, semoga Allah Ta’ala senantiasa memberkahi kita semua. Selalu menjadikan kita makhlukNya yang selalu bertakwa kepadaNya. Salaam dari saya dan seluruh umat manusia. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuhu

Bogor, 25 Maret 2020 

Abd Misno BP
Hamba Allah Azza wa Jalla



Di Bawah Bayang-bayang Corona

Di bawah bayang-bayang Corona
Oleh: Abd Misno BP


Hingga hari ini, Rabu 25 Maret 2020 wabah virus corona masih terus berlanjut, tidak hanya di Indonesia namun telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Wabah ini benar-benar menyadarkan manusia bagaimana ternyata makluk kecil yang kasat mata ini memberikan banyak pelajaran dan hikmah bagi umat manusia. 
Salah satu hikmah Wabah Covid-19 adalah begitu dekatnya kematian itu, bahkan banyak masyarakat yang ketakutan dengan virus ini hingga tahap paranoid. Mereka sangat takut dengan virus ini seolah-olah sebagai penyebab utama kematian. 
Ya... tentu saja tidak salah memiliki rasa ketakutan terhadap virus ini, karena takut yang seperti ini adalah takut yang menjadi tabiat manusia. Sebagaimana ketakutan seseorang terhadap harimau atau binatang buas lainnya. Yang tidak boleh adalah ketakutan yang berlebihan sehingga menghilangkan adanya kekuatan dari Allah Ta’ala. 
Saat ini kita hidup berada di bawah bayang-bayang Corona, ancamannya begitu nyata sehingga seolah-olah kematian itu begitu dekat dengan kita. Inilah hikmah terbesarnya, bahwa dengan adanya virus ini maka seolah-olah kematian itu begitu dekat dan begitu cepat. Dekat karena semakin banyak masyarakat yang menjadi korban melalui virus ini, cepat karena hanya hitungan hari seseorang yang terkena bisa meninggal dunia. 
Maka corona menyadarkan kepada kita bahwa ternyata kematian itu memang dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Ia akan datang kapan saja sesuai dengan takdirNya. Jika takut dengan kematian itu sesuatu yang wajar, karena mungkin perbekalan kita belum cukup. Tapi berlebihan dan mengingkati takdirNya juga merupakan kesalahan yang fatal. 
Kematian itu juga begitu cepat, bahkan hanya hitungan detik kita saksikan banyak sekali kematian yang datang dengan tiba-tiba. Harapan kita tentu saja ingin agar akhir hidup ini adalah husnul khatimah, akhir yang baik. 
Akhir dari tulisan ini adaah bahwa hadirnya corona menjadi pelajaran buat kita bahwa ternyata kematian itu sangat dekat dan cepat menghampiri kita jika itu memang sudah menjadi takdirNya. Corona hanyalah salah satu dari sebab dari kemtian tersebut, karena hakikatnya semua kematian itu sudah menjadi takdirNya. 
Tetap berusaha dan berikhtiar agar tidak terkena virus ini, melindungi orang lain dan masyarakat darinya dengan melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh ahlinya. Serta selalu menguatkan keimanan kita kepada Allah Ta’ala. 
Semoga wabah ini segera berakhir, dan umat Islam kembli melakukan aktifitas sehari-harinya khususnya dapat beribadah dengan tenang di rumah Allah Ta’ala. Aamiin Ya Rabbal alaamiin.

Minggu, 22 Maret 2020

After Corona... ?

*After Corona...*
By: Abd Misno BP

Umat manusia saat ini dihadapkan pada satu fitnah besar, yaitu wabah virus corona yang telah memakan banyak korban. Ribuan orang meninggal karena terkena virus ini, tentu saja hal ini tidak lepas dari kuasa Ilahi. 
Virus ini telah memasuki berbagai negara dan menjadikan warganya ketakutan luar biasa. 
Sebagian negara melakukan tindakan lockdown atau menutup diri dari masuk dan keluar orang asing ke negaranya. Sebagian lainnya masih mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sulitnya mengatur masyarakat agar tinggal di rumah dan tidak keluar darinya. 
Saya menyebut wabah ini dengan fitnah karena ia merupakan cobaan bagi umat manusia; bagaimana mereka menyikapi wabah ini Dan yang lebih penting apa yang akan mereka lakukan selanjutnya ketika virus ini sudah dapat diatasi?

_What after Corona?_ Sebuah pertanyaan yang hanya dijawab dengan prediksi dan pemikiran tajam ke depan. Bisa jadi, setelah berlalu fitnah corona akan ketahuan apa sebenarnya penyebabnya. Apakah ia murni musibah belaka, atau atau desain besar yang merupakan perang antar peradaban.
_After Coron_  juga akan terlihat siapa orang-orang yang beriman dan yang kufur dengan nikmatNya. 
Corona adalah fitnah yang akan memisahkan antara orang-orang yang bertakwa dengan yang durjana. 
Maka ketika virus ini berlalu akan semakin nampak siapa mereka sebenarnya, apakah aman semakin beriman atau sombong dengan ilmu pengetahuannya.
Selanjutnya, setelah corona ini hilang atau minimal berkurang akan muncul lagi berbagai fitnah yang merupakan rangkaian dari akhir kehidupan. 
Tentu saja kita tidak bisa memastikan apakah kita berada di akhir zaman atau masih jauh adanya. Yang pasti sebagai orang-orang yang beriman kita harus yakin bahwa fitnah corona akan hilang, tetapi fitnah lainnya yang lebih besar akan berhamburan. _Kita berlindung dari semua fitnah-fitnah tersebut._

Berikutnya adalah bahwa _after corona_ dunia masih akan diselimuti dengan fitnah khususnya bagi umat Islam. Tapi lagi-lagi itu adalah ladang amal bagi orang-orang beriman dan kesengsaraan bagi orang-orang ingkar dan juga munafik. 
Karena sejatinya, setiap keadaan itu adalah baik bagi orang-orang beriman. Ketika musibah datang, ia bersabar maka baik baginya. Ketika Masa Jaya menjelang, ia bersyukur padaNya itulah yang terbaik baginya.

Semoga kita segera terbebas dari fitnah corona ini, kuatkan Iman optimalkan ikhtiar dan kuatkan doa. Karena itulah benteng kekuatan orang beriman, pasrahkan semua pada Allah Taala, serta dengan seoptimal mungkin berusaha mengatasinya. 
Karena yang dinilai adalah usaha kita... 
Ya Allah lindungilah kami dari fitnah corona ini... 
Aameen Ya Rabbal 'Aalameen... 

Bogor, 210320202 
Bersama gerimis manis dan tawakal berlapis...

Senin, 16 Maret 2020

Khidmah Ummah


Berkhidmah untuk Ummah di UIN Sultan Thaha Jambi

Kerana Corona?

*Kerena Corona?*

_Alhamdulillah wa shalawat was salaam ala rasulillah_

Hari-hari ini kita semua sedang diuji oleh hadirnya virus yang bernama corona, tepatnya _corona viruse deseas 19_. 
Penyebarannya telah membuka mata dunia, menyadarkan bahwa Kita tidak sedang baik-baik sahaja. Tanpa memandang agama, suku dan ras, Covid-19 telah memakan korban ribuan orang di seluruh penjuru dunia. 
Media yang begitu gencar memberitakannya menambah ketakutan luar biasa di tengah masyarakat. Belum lagi beberapa pejabat yang positif dan sebagian terindikasi virus ini. Mengakibatkan kekhawatiran bagaimana jika seluruh pejabat pemerintahan terkena virus ini?
Ya... Islam memandang bahwa penyebaran virus ini adalah sebuah cobaan atau fitnah, ia betul-betul telah membuka mata manusia bahwa ternyata kematian itu begitu dekat. Bahkan kiamat itu seperti telah ada di depan mata. 
Tidak salah rasa ketakutan itu muncul, mutasi dari virus ini telah mengakibatkan kematian yang lebih cepat dari sebelumnya. Jika pada awalnya memerlukan waktu 10 Hari lebih bagi yang terkena virus untuk mencampai kesembuhan atau meninggal, saat ini hanya hitungan beberapa hari seorang yang terkena virus ini bisa langsung meninggal dunia. 
Memang terdengar sangat mengerikan, kematian -yang mungkin- menurut sebagian orang kadang terasa masih jauh kini telah menyebar bahkan mengancam diri kita dan keluarga. Kini begitu dekat di masyarakat kita. 
Kerana Corona? Bukan... Seseorang meninggal dunia adalah karena memang sudah menjadi takdirNya. Corona hanya sebagai wasilah kematian bukan penyebab utama, karena banyak juga yang bisa sembuh dari virus ini. 
Kematian itu memang sangat kita takutkan, dengan berbagai alasan. Ada yang belum siap mati karena belum banyak perbekalan, Ada juga yang masih memiliki banyak tanggungan hingga masih cinta dengan dunia. Seorang teman mengatakan ke Saya "Saya kalau meninggal siap aja, cuma janganlah karena virus seperti ini" begitu ucapnya ke saya. 
Tentu saja ucapan ini menunjukan ketakutan terhadap virus dan juga kematian. Padahal lagi-lagi jika memang sudah takdirNya apa hendak kita buat? 
Sekadar menghibur dan meyakinkan diri bahwa kematian itu memang begitu dekat. Bukan kerana Corona, tapi inilah  kuasa dari takdirNya. Kita tidak bisa mengelak, hanya berusaha dan terus berdoa. 
Semoga kita semua terhindar dari bala dan fitnah corona... 

Aameen Ya Rabb...

Bogor, 16 Maret 2020

Jumat, 13 Maret 2020

Begini menyikapi Corona...

Syukur kepada Allah Taala adalah sebuah keniscayaan, ia menjadi dari tanda tanda keimanan Seseorang. 
Shalawat Dan Salam semoga tercurahkan kepada junjungan Alam, nabiyyina Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, kepada seluruh ahli baitnya para shahabatnya Dan orang orang yang senantiasa mengikuti jejak sunnahnya hingga akhir zaman. 
Syukur kepada Allah Taala khususnya pada Hari ini Kita masih diberikan hidayah, inayah Dan Masa penuh berkah sehingga mamou melaksanakan Salah satu dari kewajiban Kita sebagai seorang Muslim yaitu shalat Jumat berjamaah. 
Hidayah ini Mahal harganya, hingga banyak orang yang lalai dengannya. Sebagian lainnya mampu melangkahkan kaki ke masjid, namun ketika khatib sudah Naik Mimbar sibuk dengan gadgetnya atau urusan dunia lainnya. 
Hari ini saudara-saudara Kita di Singapura tidak bisa melaksanakan shalat Jumat karena wabah yang melanda. 

Corona menjadi fitnah besar di Hari-Hari ini, ia menjadi cobaan bagi orang-orang beriman dan Bala bagi umat manusia. Penyebaran virus ini sangat menakutkan hingga kemudian ketakutan itu lebih besar dari bahaya virusnya. 

Sebagai seorang Muslim tentu saja Kita harus menyikapinya dengan Islamic World view, yaitu melihatnya dengan kacamata Islam. Ini adalah sebuah keniscayaan, kerana Islam Telah memberikan pedoman bagaimana manusia harus bersikap Dan Salam menghadapi berbagai cobaan.

Islam memberikan panduan dalam tindakan preventif Dan kursif dalam menyikapi wabah corona ini. Di awali dengan gaya hidup halal atau halal life style, mengonsumsi Hanya makanan Dan minuman yang halal Dan thoyyib Serta melaksanakan gaya hidup Islami yang sehat. 

Tindakan kursif berupa penanganan ketika wabah itu sudah melanda, diawali dengan larangan untuk mendatangi lokasi wabah Serta larangan memasukinya. 

Seorang Muslim menyikapi wabah Corona ini dengan diawali keyakinan mendalam dalam hati, tindakan melindungi Jiwa manusia (hifd an nafs) hingga menjaga kemashlahatan umat. 

Hal pertama yang harus dipahami oleh setiap Muslim adalah bahwa wabah corona adalah kuasaNya. Takdir yang sudah tertulis bahkan sebelum manusia itu diciptakan, dengan ini Kita akan menyadari bahwa segalanya tidak lepas dari kehendakNya. Jika demikian adanya maka yakinlah bahwa Kita Hanya mengikuti dan tetap berusaha untuk menghindarinya. Hikmah dari adanya keyakinan ini adalah akan muncuk ketenangan dalam diri kita, bahwa semua yang menimpa Kita adalah sudah takdirNya. 
Kedua, melakukan berbagai amalan Islami yang merupakan bagian dari syariat Islam yang menjaga kesihatan umat manusia. Menjaga kesihatan, menjaga wudhu jika memungkinkan, makan dan minum yang halal dan sehat hingga menjaga interaksi dengan orang yang terkena virus ini.
Ketiga, melakukan isolasi terhadap orang Dan lingkungan yang Telah terpapar virus, tidak mendatanginya Dan tidak keluar darinya bagi yang Ada di lokasi tersebut. Ini adalah tindakan yang bijak agar virus tidak semakin menyebar Dan Membawa lebih banyak kerusakan. 
Keempat, mengoptimalkan pengobatan yang Ada. Terus melakukan berbagai riset untuk menangkal virus ini, mengobatinya sebagai Salah satu ikhtiar yang disyariatkan. 
Kelima, berdoa baik until terhindar dari virus tersebut atau ketika melanda Dan bahkan ketika tertimpa. Doa adalah senjata umat Islam, maka dengannya Kita akan kuat Dan dapat meraih ketenangan. 

Penyebaran virus corona adalah fitnah, maka bagi umat Islam ikutilah petunjuk Islam dalam menyikapinya. 
Wallahualam bishawab. 
Atas Kereta Bogor Jakarta, 13 Maret 2020.