PENGAKUAN SANG PENDOSA
Oleh: Abd Misno BP
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, kesalahan yang berupa dosa dan kemaksiatan menjadi bagian tidak terpisahkan dari makhluk ini. Tentu saja banyak hal kenapa manusia melakukan dosa dan maksiat, dua diantaranya adalah karena ia mengikuti hawa nafsu dan kedua godaan dri syaithan yang terlaknat.
Mengikuti hawa nafsu adalah menuruti apa yang selalu di inginkan tanpa batasan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Ia ingin makan dan minum tapi kemudian ia makan dn minum apa saja hingga yang diharamkan oleh Islam. Ia juga ingin mersakan kenikmatan berumah tangga, namun ia tak puas dengan yang ada dengan “jajan” di luar sana. Bisikan hawa nafsu yang ada ia perturutkan hingga terjerumus ke dalam dosa dan maksiat.
Bisikan dari syaithan adalah cobaan bagi umat manusia, syaithan selalu membisiki untuk berbuat syirik, jika tidak maka dibisiki untuk berbuat dosa besar, jika tidak maka dibisiki untuk berbuat dosa kecil, hingga jika tidak mampu juga syaithan akan membisiki untuk melakukan hal-hal yang sia-sia serta subhat lainnya. Salah satu subhat yang nyata adalah syaithan membisiki “Tak apa-apa sekarang berbuat dosa, nanti khan bisa taubat” itu bisikan mautnya. Bahkan syaithan juga mengajak untuk berbuat baik “Kamu shalat dulu aja, nanti kalau sudah baru melakaukan ini (dosa), setelah itu taubat deh. Allah itu Maha Pengampun” begitu bisikannya kepada manusia.
Para pelaku dosa dan maksiat memang tengah berada dalam belitan hawa nafsu atau bisikan syaitah terlaknat. Mungkin ia tidak menyadarinya, tapi bisa jadi juga tahu apa yang dia rasa. Mengetahui bahwa dirinya telah melakukan dosa dan maksiat adalah langkah awal yang menjadi modal dia untuk terus lebih baik. Namun terkadang sulit sekali untuk keluar dari lembah dosa ini, berat kaki melangkah dari gerbang maksiat ini.
Hingga salah satu dari pendosa pernah berujar kepada saya “Jika kamu berani berbuat dosa maka siapkan saja dirimu masuk neraka” itu ucapan pertama. Sangat menusuk pernyataan ini, bagaimana tidak itu keluar dari mulut seorng pelaku dosa besar. Maka makna yang saya tangkap adalah “Kalau saya berbuat dosa, berarti saya sudah siap masuk neraka” Mashaallah... naudzubillah.
Akhir dari ucapannya sedikit menenangkan tapi penuh tenda tanya besar “Saya memang Pelaku Dosa besar, saya hanya berharap kalau saya meninggal nanti walaupun saya masuk neraka tapi semoga itu tidak lama. Semoga iman yang masih ada ini bisa mengangkat saya dari neraka walaupun badan saya sudah hancur binasa” Allahu Akbar. Inilah pengakuan seorng pendosa, banyak analisis yang bisa kita ungkapkan. Ia mengakui dosa dan maksiat yang dilakukan hingga ia “siap” masuk neraka. Tapi dia masih punya harapan karena ada iman dan Islam dalam dirinya hingga ia yakin akan diselamatkan dari neraka karena imannya.
Sisi lainnya mungkin ia juga berbuat kesalahan, karena seolah-olah ia “ridha” dengan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Ia masih menuruti hawa nafsunya, masih menuruti bisikan syaithan.
Tapi menurut saya, itulah manusia dengan segala kekurangannya ia terus berfikir tentang ke-rahim-an Allah Ta’ala. Berapa pun banyak dosa dan maksiat yang dilakukan ia masih menyadari bahwa itu adalah dosa dan paham konsekuensinya.
Semoga kita semua diberikan hidayah oleh Allah Ta’ala sehingga kita akan mampu untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat yang telah dilarangNya. Semoga juga kita diselamatkan dari adzab neraka dan dimasukan ke daam surgaNya dan abadi di dalamnya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahu a’lam. Bogor, 29032020.
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*