Sabtu, 20 April 2019

Kamis Manis di INAIS

Bismillah...
*Kamis Manis di INAIS*

Peningkatan kualitas perguruan tinggi dalam menghadapi Era Industri 4.0 merupakan suatu keniscayaan. Mau tidak mau setiap perguruan tinggi harus berupaya bertransformasi menuju lembaga pendidikan yang fokus pada out put, sehingga tidak ada lagi istilah menganggur bagi alumni perguruan tinggi.
Institut Agama Islam Sahid (INAIS) sebagai salah satu perguruan tinggi yang komitmen untuk fokus pada out pu mahasiswa terus bersinergi dan berinovasi dalam upaya memperbaiki mutu lulusan.
Program Pascasarjana sebagai bagian dari INAIS juga terus berbenah diri dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi era industri 4.0.
Kamis, 18 April 2019 bertempat di kampus pusat INAIS telah dilakukan agenda rapat rutin setiap kamis yang membahas mengenai problematika yang dihadapi oleh INAIS.
Dr. Abdurrahman Misno BP, MEI selaku Direktur Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah menyampaikan beberapa hal terkait dengan PPS ini. Salah satu yang paling menarik adalah proses Akreditasi yang dilakukan percepatan serta rekonstruksi kurikulum yang segera dilakukan.
Inshaallah pada Sabtu, 20 April 2019 INAIS juga akan mengadakan hajat besar yaitu pelantikan Rektor yang memperkuat INAIS di masa yang akan datang.
Semoga INAIS dan juga Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah ke depan semakin berjaya dan menghasilkan out put yang memiliki kompetensi tinggi dan siap bersaing di tengah persaingan global Era Industri 4.0. (drm)

Mutasi Perbankan Syariah

Bismillah..
Assalamualaikum...

*Mutasi Perbankan Syariah di Era Digital*

Bagaimana nasib perbankan syariah di era Revolusi 4.0? Apakah ia akan terkalahkan oleh finance technology? Semua pertanyaan itu terjawab dalam Kuliah Umum "Peluang dan Tantangan Perbankan Syariah di Era Industri 4.0" yang diadakan oleh Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor.
Program yang digawangi oleh Dr. Abdurrahman Misno BP, MEI diawali dengan sebuah pernyataan kritis "Sudah syariahkah bank syariah?" Kenapa ada kasus korupsi yang terjadi di Bank Syariah? Diskusi dibawakan oleh Pak Irham sebagai praktisi Perbankan Syariah. Beliau menjelaskan secara detail bagaimana perbankan syariah akan bermutasi dan berubah bentuk menjadi bank dengan layanan digital. Jika dulu orang antri di teller untuk mendapatkan layanan bank, maka saat ini jika bank tidak membuka layanan online maka akan ditinggalkan oleh nasabahnya.
Perbankan syariah sebagai perbankan yang didasarkan pada syariah Islam dengan asas tauhid menjadikan ianya akan tetap eksis bahkan akan semakin berkembang ke hadapan.
Kuliah Umum yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan praktisi ekonomi syariah ini berjalan Khidmat dan penuh dengan wawasan baru tentang perbankan syariah di Indonesia.
Sebuah pertanyaan klasik yang muncul adalah "Apakah perbankan syariah sudah sesuai syariah?" Maka pembicara menjawab dengan lugas bahwa Bank Syariah saat ini sudah sesuai dengan standar syariah yang ditetapkan oleh DSN MUI. Kalaupun dalam praktiknya masih ada kekurangan maka tugas kita bersama untuk terus memperbaikinya.
Acara ditutup dengan pemberian cinderamata kepada pembicara dan photo bersama.
"Kami sangat mengapresiasi acara seperti ini, karena menambah wawasan baru bagi kami" demikian kesan dari Pak Abdu salah satu dosen INAIS yang hadir.
Semoga ke depan Perbankan Syariah semakin maju sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dunia. drm