Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Dengki atau hasad adalah salah satu
sifat buruk yang dapat merusak hubungan antara sesama manusia. Sifat ini tidak
hanya merugikan orang yang menjadi sasaran iri, tetapi juga merugikan orang
yang merasa dengki. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus berusaha
untuk menghilangkan sifat dengki ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas
cara menghilangkan sifat dengki dalam Islam berdasarkan ayat al-Qur'an dan
al-hadits.
1.
Larangan sifat dengki. Allah Ta’ala berfirman
dalam al-Qur'an, "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah
diberikan Allah kepada sebagian kamu lebih dari sebagian yang lain" (Q.S.
An-Nisa': 32). Dari ayat ini, kita harus mengakui keberadaan sifat dengki dan
berusaha untuk menghindarinya.
2.
Meningkatkan rasa syukur. Allah Ta’ala berfirman
dalam al-Qur'an, "Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Jika kamu
bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat kepadamu; tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'" (Q.S.
Ibrahim: 7). Dengan bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita,
kita dapat mengurangi rasa iri dan dengki.
3.
Menjauhi kesombongan. Allah Ta’ala berfirman
dalam al-Qur'an, "Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membangga-banggakan
diri" (Q.S. Luqman: 18). Kesombongan dapat memicu timbulnya rasa dengki
pada orang lain.
4.
Berpikir positif tentang orang lain. Allah Ta’ala
berfirman dalam al-Qur'an, "Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah
seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu
kamu merasa jijik kepadanya" (Q.S. Al-Hujurat: 12). Dengan berpikir
positif tentang orang lain, kita dapat menghindari timbulnya rasa dengki.
5.
Bersikap adil. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur'an,
"Dan janganlah kamu memutuskan perkara dengan tidak adil. Dan berpeganglah
pada keadilan, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku
adil" (Q.S. Al-Maidah: 8). Dengan bersikap adil, kita dapat menghindari
timbulnya rasa dengki pada orang lain.
6.
Menjauhi omong kosong. Allah Ta’ala berfirman
dalam al-Qur'an, "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membangga-banggakan
diri.
7.
Menghindari membandingkan diri dengan orang
lain. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur'an, "Dan janganlah kamu
berbangga-bangga dengan apa yang telah diberikan Allah kepadamu dari
karunia-Nya" (Q.S. An-Nahl: 23). Dengan tidak membandingkan diri dengan
orang lain, kita dapat mengurangi rasa iri dan dengki.
8.
Berlaku rendah hati. Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah akan
meninggikan derajatnya" (HR. Muslim). Dengan berlaku rendah hati, kita
dapat menghindari timbulnya rasa dengki pada orang lain.
9.
Menjauhi kecemburuan. Rasulullah saw bersabda,
"Kecemburuan memakan habis kebaikan seperti api memakan habis kayu
bakar" (HR. Abu Dawud). Dengan menjauhi kecemburuan, kita dapat menghindari
timbulnya rasa dengki.
10. Berdoa
kepada Allah. Rasulullah saw bersabda, "Doa adalah senjata orang mukmin,
tiang agama, dan cahaya langit dan bumi" (HR. Ahmad). Dengan berdoa kepada
Allah, kita dapat memohon pertolongan-Nya untuk menghilangkan sifat dengki
dalam diri kita.
11. Meningkatkan
ukhuwah (persaudaraan) sesama muslim. Rasulullah saw bersabda, "Muslim
adalah saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak menzalimi saudaranya dan tidak
menyerahkan saudaranya kepada musuhnya" (HR. Muslim). Dengan meningkatkan
ukhuwah sesama muslim, kita dapat mengurangi rasa iri dan dengki pada orang
lain.
12. Berbuat
baik kepada orang lain. Al-Qur'an mengatakan, "Dan janganlah kamu mengira
bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka
hidup di sisi Tuhan mereka dengan diberi rezeki" (Q.S. Ali Imran: 169).
Dengan berbuat baik kepada orang lain, kita dapat memperoleh pahala dan
mengurangi rasa dengki pada orang lain.
13. Menjaga
hati dan pikiran dari godaan syaitan. Al-Qur'an mengatakan, "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.
Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan
itu menyuruh berbuat keji dan mungkar" (Q.S. An-Nur: 21). Dengan menjaga
hati dan pikiran dari godaan syaitan, kita dapat menghindari timbulnya rasa
dengki pada orang lain.
14. Membaca
al-Qur'an dan mengingat Allah. Al-Qur'an mengatakan, "Sesungguhnya dalam
zikir kepada Allah hati menjadi tenteram" (Q.S. Ar-Ra'd: 28). Dengan
membaca al-Qur'an dan mengingat Allah, kita dapat menenangkan hati dan
mengurangi rasa dengki pada orang lain. Berusaha untuk memperbaiki diri.
Al-Qur'an mengatakan, "
15. Dan
berlomba-lombalah kamu dalam (mencari) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar" (Q.S.
Al-Hadid: 21).
16. Allah
memerintahkan kita untuk berusaha untuk memperbaiki diri dan berlomba-lomba
dalam mencari ampunan-Nya. Dengan berusaha memperbaiki diri, kita dapat
mengurangi sifat dengki dalam diri kita dan lebih fokus pada pencapaian tujuan
yang positif.
17. Dalam
Islam, sifat dengki sangat dihindari karena dapat merusak tali persaudaraan dan
merusak hubungan antara sesama manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menghilangkan sifat dengki dalam diri kita dengan mengikuti ajaran-ajaran Islam
yang telah dijelaskan di atas.
Dalam rangka untuk lebih memahami
dan mengaplikasikan ajaran-ajaran tersebut, penting bagi kita untuk terus
belajar dan meningkatkan pemahaman kita tentang agama Islam. Dalam hal ini,
penting juga untuk mencari referensi dan sumber-sumber yang dapat membantu kita
dalam mengembangkan pemahaman kita tentang agama Islam. Thanks to ChatGPT on 07032023
Referensi:
Al-Qur'an
Hadits Bukhari dan Muslim
An-Nawawi, Riyadhus Shalihin
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Zadul
Ma'ad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...