Oleh: Misno
Bermimpi tentu tidak ada salahnya,
apalagi jika mimpi itu terpatri dalam hati dan menjadi azzam yang kuat hingga
setiap langkah hidup fokus kepadanya. Mimpi untuk berkeliling dunia dengan menikmati
beraneka ragam budaya dan alamnya menjadi mimpi dalam hati ini, bukan hanya
sekadar jalan-jalan tetapi “membaca” yang tersurat dan tersirat hingga memberi hikmah
serta kebijaksanaan hidup yang tiada tara.
Namun, apalah daya anak buruh tani
ini harus berjuang luar biasa untuk mencapainya. Semangat membaca yang kuat,
dengan berbagai buku bacaan yang dipinjam dari perpustakaan sekolah bahkan
koran dan majalah bekas bungkus nasi menjadi penyemangat hidup. Bahkan ketika
harus berjuang di Ibu Kota dengan bekerja dan melanjutkan studinya, hingga
bersimbah darah dan air mata dalam menyelesaikan program sarjana, magister
hingga Doktoral.
Semangat untuk melanjutkan kuliah
sempat tersendat karena biaya dan kesempatan yang belum ada, namun ada hikmah
terbesar karena akhirnya mampu menghasilkan maha karya (buku) yang diterbitkan
di beberapa penerbit di Jakarta. Hingga membawanya keliling Asia Tenggara,
sedangkan tulisannya telah mengembara di berbagai pelosok negara utamana di
dunia maya. Buku yang berjudul “Menaklukan Asia” Pustaka Amma Alamia dan “Menggenggam
Nusantara” penerbit Gramedia Pustaka Utama telah membawanya ke Singapura,
Malaysia dan Brunai Darusalam.
Singapura menjadi negara pertama
yang saya kunjungi, berbekal undangan untuk mengajar di sana hingga mampu
berkeliling di setiap sudutnya serta berjumpa dan wawancara dengan penduduknya.
Tentu saja wisata buku tidak dapat ditinggalkan, mengunjungi beberapa perpustakaan,
universitas dan pameran buku di negeri Singa adalah hal yang menakjubkan. Negara
kecil miskin sumber daya alam ini faktanya kaya dengan sumber daya manusia,
salah satu faktor utamanya adalah tingkat membacanya. Bersyukur hingga saat ini
masih diberi kepercayaan untuk mengajar di sana serta membimbing dan menguji
tesis di salah satu college di sana. Selain itu beberapa buku dan
penelitian yang diterbitkan berkenaan dengan Singapura menjadi kontribusi bagi
negeri ini.
Selanjutnya Malaysia, negara jiraan
ini sudah menjadi semacam negeri sendiri dengan berbagai pesonanya. Tentu saja
buku dan ilmu pengetahuan di sana menjadi tujuan utama mengunjunginya. Berawal di
tahun 2012 mengikuti Konverensi Internasional sebagai pembicara di University
of Malaya, hingga berlanjut berkelana di sepanjang Malaysia. Mulai dari UiTM di
Sabah Malaysia Timur, dilanjutkan dengan UTM di Johor Bharu, UTem di Melaka,
UKM di Bangi, IIUM di Gombak hingga ke USM di Pulau Penang. Beberapa buku saya
diterbitkan di UCYP Malaysia dan menulis bersama dengan beberapa dosen di sana
adalah sebuah kebanggaan. Puncaknya mendapatkan penghargaan dari Kerajaan
sebagai penulis Buku Nusantara Terbaik bersama Dr. Shabri bin Mohd Sharif dari UTeM
Melaka.
Brunai Darusalam menajdi negara
yang juga menginspirasi dalam membaca dan menulis, pasalnya kehadiran saya di
sini juga dalam rangka mengikuti konverensi internasional sebagai pembicara. Ternyata
tidak hanya sampai di situ, komunikasi yang intens juga telah memebrikan
peluang untuk menerbitkan buku bersama dengan beberapa dosen di sana. Negara dengan
penduduk sedikit ini menjadi inspirasi untuk terus membaca dan berkarya untuk
semesta.
Tentu saja ini petualangan membaca
semesta ini belum berakhir, Covid-19 yang mewabah membatalkan rencana kunjungan
saya ke teman di Cambodia, Thailand dan Vietnam. Semoga setelah dunia ini
membaik, petualangan untuk buku dan membaca semesta akan terus berlanjut
mengelilingi dunia, hingga semakin mampu memahami jagad raya agar kebijaksanaan
menjadi nyata dalam jiwa.