Sesungguhnya kecintaan manusia terhadap penelitian dan penyelidikan merupakan dorongan tersendiri. Dan jika bukan karena adanya dorongan ini maka manusia tidak memperluas cakrawala keilmuan dan pengetahuannya (dengan) banyak hal, yang berpindah dari hal utama kepada hal (sifatnya) pelengkap, dorongan penyelidikan merupakan hal utama dalam keinginan manusia pada pengetahuan dan penambahannya. Dengan penyelidikan, pertanyaan, pendeteksian (manusia) mengetahui/mengenal permasalahan-permasalahan kejiawaan, sosial dan lingkuangan lalu manusia sampai kepada kebenaran dan jawaban-jawaban pertanyaan. Melalui hal itu dia memenuhi kebutuhan penyelidikan, sunguh Al-Qur'an telah melayani banyak permasalahan dengan metode Tanya-jawab dan menyeru kepada pengenalan lingkungan dan kehidupan manusia; dengan pandangan yang teliti/cermat, penyelidikan dan perbandingan; Allah Taala berfirman:
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katanlah: "bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya akan tetapi kebajikan itu adalah kebajikan orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung[1].
Allah Taal a berfirman:
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: "aku akan ceritakan kepadamu cerita tentangnya". Sesungguhnay kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala seseuatu[2].
Allah Taal a berfirman:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuahanku akan menghancurkannya (dihari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi[3].
Allah Taal a berfirman:
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada diatas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? Dan kami hamparkan bumi itu dan kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata[4]
Allah Taal a berfirman:
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya[5].
Allah Taal a berfirman:
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan[6].
Allah Taal a berfirman:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah[7]
Karena sesungguhnya kebutuhan penyelidikan ini, sungguh telah melampauhi batas kewajaran, menyeberang kepada wilayah kejiwaan dan pendidikan yang tidak terpuji, sebagaimana keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan yang lain ketika melampauhi batas, kita mendapati bahwasanya pertanyaan yang lain muncul dengan dorongan keingin-tahuan yang tidak dijawab oleh yang maha pembuat peraturan dan maha mendidik dan mengalihkannya kepada hal yang terpuji lagi bermanfaat.
Allah Taal a berfirman:
(orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebut (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi perangatan kepada siapa yang takut kepadaNya (hari berbangkit)[8].
Allah Taal a berfirman:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan tuhan-Ku, dab tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"[9].
Sikap penelitian dan penyelidikan dimulai dikalangan manusia dari kan ak-kanak secara dini; anak-anak mencoba sesuatu dan menelitinya, mengidentifikasi pada yang baru dan dia tertarik terhadap sesuatu yang asing. Dan kecenderungan penyelidikan ini meningkat dengan cepat khususnya pada tahun keempat dan kelima dari umur(nya), hal ini tergambar dalam banyaknya pertanyaan yang bermacam-macam tentang tubuh, keperibadian dan kejadian-kejadian, dengan siapa? Kenapa? Bagaimana? Dan lain-lain.
Banyak penelitian yang menunjukkan keberadaan dan perkembangan manusia ini sejak kanak-kanak[10] sebahagian pakar ilmu jiwa melangkah lebih jauh, seperti Alkindi, bahwasanya pada manusia ada dorongan keingin-tahuan disebut (pendorong penelitian) hal itu ada sejak semula dan tertanam pada pembawaan anak yang kecil yang menjadikannya beraktifitas dan mencari sesuatu dan menelitinya.
Kenyataan penelitian/keingin-tahuan dikategorikan sebagai jenis dorongan bawaan dan kebutuhan kejiwaan, bermaksud memastikan informasi-informasi seputar permasalahan, pemikiran atau kejadian, dimana seseorang sangat berkeinginan merasakan efektifitas, keaktifan dan kemampuannya dalam penelitian[11]. Hal ini kita dapatkan pembenarannya pada watak anak-anak dan remaja, ketika mereka menyelidik atau mereka bertanya dan berspekulasi. hal Itu adalah kebutuhan bawaan, yang muncul dari dalam diri, membutuhkan pemuasan, bimbingan dan pengembangan.
Hal-hal yang menguatkan dorongan penyelidikan pada fase remaja, adalah perobahan-perobahan yang terjadi pada keadaan-keadaan remaja yang beragam; khususnya pada segi wawasan dan akal, dia memiliki kemampuan yang baru dan istimewa, dengan hal itu dia sanggup untuk memahami sesuatu dan menyelidikinya. Remaja mencermati pengetahuan yang lebih luas dan lebih dalam tentang hal-hal yang dihadapinya, dan pertanyaan-pertanyaan yang membingungkannya. Sebagaimana pertumbuhan perasaan dan emosional remaja menuntun remaja berexperimen (terhadap) dirinya, meneliti kecenderungannya dengan dorongan penyelidikan. Dan terkadang hal itu membawanya kepada petualangan, pelanggaran dan melampauhi batas; untuk pemuasan keingi-tahuan atau penyingkapan (hal-hal) yang tersembunyi; sebagaimana keadaan sebagian orang yang terjerumus kedalam (kebiasaan) merokok atau mengkomsumsi narkoba dari golongan remaja, keingin-tahuan/penyelidikan ini adalah sebagian hal yang membawa remaja kepada banyak bertanya, banyak membaca, terkadang mengintip, kepada (hal-hal yang) membahayakan diri sendiri dan lain-lain.
Sebahagian remaja cenderung kepada memperoleh buku, cerita, Koran, majalah dan membacanya, berdiam diri karenanya, menikmati apa yang dikandungnya dari kejadian-kejadian, analisa, kisah, contoh kepahlawanan dan pemikiran perobahan.
Remaja tertarik kepada perkara-perkara ini, disebabkan apa yang dikandung kegiatan-kegiatan ini dari kebutuhan penyelidikan, petualangan dan penelitian. terkadang remaja bertolak kepada bacaan-bacaan yang luas pada banyak permasalahan-permasalahan; yang disebabakan apa yang dia dapati dari ketiadaan penerimaan baginya pada segi pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas; dimana dia tidak mendapatkan apa yang menenuhi keinginannya terhadap penyelidikan, dari segi peraktek yang nyata, dan tidak pula pada apa yang memenuhi keinginannya akan kegiatan dan tanggung-jawab.
CONTOH PENYELIDIKAN-PENYELIDIKAN REMAJA:
Memungkinkan kita untuk mengemukakan sebahagian perbuatan dan kegiatan penyelidikan, yang mana sebagian remaja mengarah kepadanya, yang mengambil sebahagian besar waktu dan perhatiannya, terkadang mendominasi hidupnya, berdampak pada kecenderungan dan keinginan-keingianannya, terkadang memberi dampak (pada) keperibadiaannya, diantara kegiatan-kegiatan tersebut:
1- Kegiatan membaca tentang penemuan, tentang keanehan-keanehan dan hal-hal yang belum diketahui, membaca buku-buku biograpi, (melakukan) perjalanan-perjelanan penelitian di muka bumi, antar benua dan lautan, ke puncak-puncak gunung dan daerah-daerah yang berbahaya dan tidak berpenghuni. Biograpi-biograpi dan kegaiatan-kegiatan perjalanan ini digunakan (sebagai) pemikat dan daya tarik; dengan fasilitasnya, sewanya, keanehan dan temuan-temuannya, maka terkadang dia berada diatas unta, atau kuda, atau diatas sepeda motor, atau mobil kuno, atau kapal layar, atau balon udara dan terkadang menghadapi hutan dan binatang buas, atau badai dan ombak, atau bencana dan peperangan atau tempat yang menantang dan terasing dan lain-lain. Remaja mencari kegiatan jenis ini dengan segala pencarian, karena di dalamnya ada penyelidikan dan pengenalan kepada (hal) baru dan asing, karena di dalamnya ada penelitian, penyelesaian masalah dan keluar dari dilema. Sebagian remaja tenggelam dalam kegiatan-kegiatan ini, dan menghabiskan waktunya didalamnya, dan berpaling dari kegiatan-kegiatan positif dan kegiatan-kegiatan yang rill. terkadang mereka kehilangan kebijaksanaan dalam pandangan, dan dalam keperibadian disebabkan oleh hal itu.
2- kegiatan menyaksikan dan membaca kisah-kisah petualangan dan kepahlawanan yang imajinatif dan cerita kekerasan dan premanisme. Hal ini tersebar di masyarakat sekarang, khususnya dikalangan remaja pria maupun wanita; terkadang perpustakaan penuh dengan buku-buku pertualangan dan kisah-kisah gerilyawan, dan dengan cerita-cerita yang menceritakan pertarungan dan persaingan, menyajikan permasalahan-permasalah dan konfrontasi, kemudian pengungkapan jalan keluar, dan terjadinya kemenangan dan kekalahan. remaja juga mencari kegiatan seperti ini karena didalmnya ada motivasi, keasingan dan hal baru, karena mencakup penyelesaian masalah melalui pertarungan dan resiko. Remaja merasa puas terhadap kepentingan penyelidikan mereka, kecenderungan mengkhayal dan keinginan petualangan dan penelitian mereka. Dengan demikian penulis buku, pengarang novel dan penerbit kebutuhan yang menonjol pada orang-orang ini khususnya di kalangan remaja mengambil keuntungan, untuk memasarkan jumlah besar terbitan pada masalah ini.
3- kegiatan expedisi karena sebagian remaja cenderung menjalani kegiatan tour dan melakukan perjalanan-perjalanan yang singkat maupun yang panjang. diantara yang mendorongnya untuk itu adalah mencakupnya perjalanan-perjalanan ini akan kegiatan-kegiatan penelitian, seperti kunjungan yayasan yang baru dan asing (bagi mereka), mengunjungi museum dan peninggalan kuno dan mengunjungi tempat-tempat yang alami, menarik dan mengagumkan, seperti gunung yang tinggi, goa-goa, lembah yang dalam dan air terjun. Expedisi itu sendiri dikategorikan sebagai kegiatan penyelidikan ketika ditujukan kepada tempat-tempat yang pertama kali (dikunjungi).
Perusahan-perusahaan (di bidang) kegiatan keremajaan, terkadang memahami hal itu, maka (perusahaan) mengatur expedisi-expedisi bagi remaja dan pemuda ke tempat-tempat yang alami, tempat bersejarah, jalan-jalan yang baru lagi besar, akan tetapi banyak dari expedisi ini tidak dikembangkan dengan pengembangan yang tepat, serta tidak diarahkan dengan arah yang konprehensip dan bijaksana untuk membantu wawasan, moral dan kejiwaan remaja. Bahkan sebahagian expedisi ini ditambah dengan expedisi yang diadakan oleh remaja itu sendiri adalah (menjadi) kesempatan keberangkatan remaja yang menyimpang, dan menjadi sebab untuk melaksanakan kebebasan dan kemerdekaan yang tercela; dimana dia bertindak memuaskan kebutuhan-kebutuhannya tanpa aturan dan batasan-batasan, tenggelam dalam menghabiskan waktu dan memperturutkan hawa-nafsu, dan selama expedisi penyelidikan dan hiburan tidak diatur dengan acara-acara yang lengkap dan seimbang, menjaga semua segi keperibadian remaja, dan kecocokan dengan tuntutan pemikiran dan moral bagi masyarakat, maka dampak kejiwaan dan pendidikannya adalah buruk, jika expedisi-expedisi ini memenuhi salah satu kebutuhan remaja yaitu penyelidikan dan penelitian maka akan berdampak besar terhadap prilaku, kecenderungan dan keperibadian remaja.
4- Kegiatan penelitian dan percobaan, dimana sebahagian remaja dengan dorongan penyelidikan dan pengenalan, menuju kepada menguji diri mereka, mencoba sesuatu yang ada disekitarnya, untuk meneliti pengaruh dan hasil(nya). Dengan demikian tercapai kenikmatan, hiburan dan perhatian. Diantaranya mencoba merokok, mencoba menggunakan mobil dengan cara menyetir tertentu; untuk menimbulkan sesuatu yang baru dan menarik, percobaan pada bentuk (tubuh) mereka, pakaian mereka dan model perasaan mereka untuk mengetahui reaksi yang timbul pada lawan-jenis atau pada manusia secara umum. begitupula mencoba narkotika dan obat-obatan. Dengan hal-hal inilah remaja zaman sekarang diuji, dimana sebahagian remaja menjadi korban norkoba; desebabkan karena kecintaan penyelidikan/keingin-tahuan, permualaan(nya) mencoba kemudian tidak berhenti sampai dia menjadi pemakainya.
[1] Surat Al-Baqarah, ayat 189.
[2] Surat Al-Kahfi, ayat 83-84
[3] Surat Taaha, ayat 105 s/d 107.
[4] Surat Qaaf ,ayat 6 s/d 7.
[5] Surat Abasa, ayat 24.
[6] Surat Attariq, ayat 5.
[7] Al-A'raf, ayat 185.
[8] Surat Annaziat, ayat 42 s/d 45.
[9] Surat Al-Isra, ayat 85.
[10] Lihat Muhyiddin Tuk dan Abdurrahman Adas:Asasiyat Ilmu Nafsi Tarbawi, halaman 152.
[11] Lihat Abdul Majid Nasywaty:Ilmu Nafsi Tarbawi, halaman 210.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...