Disusun oleh:
Abdurrahman Misno Bambang Prawiro
Penelitian mengenai
pergumulan Islam dan adat lokal telah dilakukan oleh Carel Frederik Winter
(1799-1859 M.), Solomon Keizer (1823-1868 M.), H.A.R. Gibb, Lodewijk Willem
Cristian van Den Berg (1845-1927 M.), Christian Snouck Hurgrounje (1857-1936 M.),
Cornelis van Vollenhoven (1874-1933 M.), Hazairin dan Sajuti Thalib.[1]
Selanjutnya Abdullah Syah[2] Amir
Syarifudin[3] Andi Rasdiyanah[4]
Ratno Lukito[5] Samiang
Katu[6] dan
Muhammad Adil[7]
Penelitian dengan tema
Komunitas Baduy telah dilakukan oleh peneliti Eropa yaitu; C. L Blumen (1822 M),
Spanoge (1838 M), W.R. van Hoeven (1845 M), Jacob-Meijer (1891 M), A.A.
Pennings (1902 M), C.M. Pleyte (1909 M), Louis von Ende (1917 M), Van Tricht
(1928 M), Nicolaus Johannes Cornelius Geise (1907-1995 M). Selanjutnya peneliti
Indonesia yaitu Judistira K. Garna,[8] Ahmad
Sihabudin,[9]
Gunggung Senoaji,[10]
Syukri Batubara,[11] Ferry
Fathurokhman,[12] Kiki
Muhammad Hakiki,[13] dan Ahmad
Chotib Nawawi.[14]
Penelitian dengan tema
Kampung Naga telah dilakukan oleh Heri Djamiatul Maulana,[15] Taufik
Abdulah,[16] Abdul
Aziz,[17] Oyon
Sutarya,[18] Agus
Salim Bujang,[19] Toto
Sugito,[20] Imas
Siti Masitoh,[21] Marzuki,[22] Aris
Riansyah,[23] Eka
Qaanitaatin,[24] dan Harpat
Ade Yandi.[25]
Penelitian dengan tema
Marunda Pulo telah dilakukan oleh Meutia Farida Hatta Swasono,[26]
Budi Hasmanto,[27]
Mustaruddin,[28] Jefri,[29]
H. Zulaeha Hamidoen,[30]
Ati Waliati Sudradjat,[31]
Erwina,[32]
Fahrudin,[33] Toni
Murwanto,[34] dan Serly
Listiyanti.[35]
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan maka tema penyerapan
hukum Islam pada tiga komunitas belum banyak dilakukan sebelumnya.
[1] Sajuti Thalib, Receptio a
Contrario, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1985), hlm. 4.
[2] Abdullah Syah “Integrasi
Antara Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kewarisan Suku Melayu di Kecamatan
Tanjung Pura Langkat, Disertasi Hukum Islam, (Jakarta: Institut Agama Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, 1984).
[3] Amir Syarifudin, ”Pelaksanaan
Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat”, (Jakarta: Gunung Agung,
1984).
[4] Andi Rasdiyanah, Integrasi Sistem Pa-Ngaderreng (Adat)
Dengan Sistem Sya-ri’ah Islam Sebagai Pandangan Hidup Orang Bugis Dalam
Lontarak Latoa, Disertasi Hukum Islam, (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 1995).
[5] Ratna Lukito, Pergumulan
antara Hukum Islam dan Adat di Indonesia, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1998).
[6] Samiang Katu, Pasang Ri
Kajang “Kajian Tentang Akomodasi Islam dengan Budaya Lokal di Sulawesi Selatan.
Disertasi Masyarakat Islam, (Surabaya IAIN/UIN Sunan Ampel, 1999). Disertasi
ini telah diterbitkan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyaraka (PPIM) IAIN
Sultan Alauddin Makassar tahun 2000 dengan judul Pasang ri Kajang: Kajian
Tentang Akomodasi Islam dengan Budaya Lokal di Sulawesi Selatan.
[7] Muhammad Adil, “Simbur
Cahaya: Studi Tentang Pergumulan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kesultanan
Palembang Darussalam” Disertasi di Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta,
2010. Disertasi ini diterbitkan oleh Kementerian Agama RI Badan Litbang dan
Diklat Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan dengan judul “Simboer Tjahaya:
Studi Tentang Pergumuan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kesultanan Palembang
Darussalam” tahun 2011.
[8] Judistira K. Garna, “Tangtu
Telu Jaro Tujuh: Kajian Struktural Masyarakat Baduy di Banten Selatan Jawa
Barat Indonesia”, Disertasi Ph.D. (Malaysia: Universiti Kebangsaan
Malaysia, 1988).
[9] Ahmad Sihabudin, Persepsi
komunitas adat Baduy luar terhadap kebutuhan keluarga di Kabupaten Lebak Provinsi
Banten. Disertasi Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Pascasarjana, (Bogor:
Institut Pertanian Bogor. 2009).
[10] Gunggung Senoaji, Pengelolaan
Hutan Dan Lingkungan Oleh Masyarakat Baduy Dalam Perspektif Etnoekologi, S3
Ilmu Kehutanan. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2011).
[11] Syukri Batubara, Perlindungan
Hukum Terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat : Studi Mengenai Pelaksanaan
Perda Nomor 32 Tahun 2001 Tentang Perlindungan Atas Hak Ulayat Masyarakat Baduy.
Disertasi Ilmu Hukum. (Yogyakarta: Universitas
Islam Indonesia, 2012).
[12] Ferry Fathurrahman, Hukum
Pidana Adat Baduy dan Relevansinya dengan Pembaharuan Hukum Pidana, Tesis
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2010).
[13] Kiki Muhammad Hakiki, Makna
Seba Orang Baduy, Disertasi Jurusan Religion Studies, (Bandung: Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2013).
[14] Ahmad Chotib Nawawi, Pengaruh
Sistem Perkawinan Islam Terhadap Tradisi Perkawinan Baduy: Studi Kasus Baduy
Luar di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
(Jakarta : Fak. Syari'ah UIN Syarif Hidayatullah, 2005).
[15] Heri Djamiatul Maulana, Tinjauan
Sosiologis Tentang Partisipasi Masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya
Dalam Kegiatan Penimbangan Balita Di Posyandu. Tesis, Program Studi: S2
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta: UGM, 2001).
[16] Taufik Abdullah, Tabu dalam
Kehidupan Masyarakat Kampung Naga, Tesis, (Bandung: Universitas
Padjadjaran, 2002).
[17] Abdul Aziz, Analisis Jaringan
Komunikasi dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga; Kasus Dalam Usaha Tani
Padi. Tesis pada Fakultas Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan,
Program Pascasarjana, (Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2002)
[18] Oyon Sutarya, Kearifan lokal
dan Pelestarian Lingkungan Hidup di Kampung Naga Tasikmalaya. Tesis (Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada, 2005).
[19] Agus Salim Bujang, Siasat
Otonomi Orang Naga di Desa Neglasari Tasikmalaya, Jawa Barat, Tesis S2
Antropologi (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2008).
[20] Toto Sugito, Model Komunikasi
pada komunitas Kampung Naga Tasikmalaya, Disertasi Ilmu Komunikasi
(Bandung: Universitas Padjadjaran, 2010)
[21] Imas Siti Masitoh, Perilaku
Keberagamaan Masyarakat Tradisional Studi Kasus Masyarakat Tradisional di
Kampung Naga Tasikmalaya, (Jakarta: Fak.Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
Hidayatullah, 2006).
[22] Marzuki, Tinjauan Hukum
Perkawinan Adat Masyarakat Kampung Naga Di Tasikmalaya Menurut Keperdataan
Islam, Skripsi, Jakarta: Fak. Syari'ah UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta:
UIN Syahid, 2005).
[23] Aris Riansyah, Tinjauan hukum
Islam Terhadap Kewarisan adat Masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya,
Jakarta: Fak. Syariah UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
[24] Eka Qaanitaatin, Upacara
Perkawinan Dalam Masyarakat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu,
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Skripsi pada Jurusan Sejarah Dan
Kebudayaan Islam, Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga , 2008).
[25] Harpat Ade Yandi, Pelaksanaan
Hukum Kewarisan di Lingkungan Adat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu
Kabupaten Tasikmalaya ditinjau dari Hukum Islam, Skripsi Fakultas Syariah
(Yogyakarta:Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008).
[26] Meutia Farida Hatta Swasono, Proyek
Pemindahan Kampung dan Stress pada Masyarakat Marunda Besar Jakarta Utara, Disertasi
Doktoral Program Pascasarjana Jurusan Antropologi FISIP–Universitas Indonesia
(Jakarta: Universitas Indonesia, 1991).
[27] Budi Hasmanto, Evaluasi
Keterkaitan Pengembangan Industri Terhadap Masalah Kependudukan dan Pencemaran
Lingkungan; Studi Kasus Kawasan Berikat Nusantara Cakung dan Marunda,
Jakarta. Disertasi pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, Pascasarjana, (Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2001).
[28] Mustaruddin, Model Penyebaran
Logam Berat Akibat Cemaran Industri Pada Perairan Umum dan Pengaruhnya Terhadap
Nilai Ekonomi Air; Studi Kasus Pada Kali Cakung Di Rorotan-Marunda, Jakarta
Utara. Disertasi pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, (Bogor: Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 2005).
[29] Jefri, Pengembangan Estuaria
Marunda Sebagai Kawasan Tujuan Wisata, Tesis pada Program Studi Arsitektur
Fakultas Tehnik, (Jakarta: Universitas Indonesia. 2011)
[30] H. Zulaeha Hamidoen, Pola
Adaptasi Penduduk di Lingkungan Pemukiman Marunda Baru, Tesis Program Studi
Antropologi, (Jakarta: Universitas Indonesia. 1991).
[31] Ati Waliati Sudradjat, Masyarakat
Betawi pesisir di Jakarta Utara: studi kasus perubahan fungsi ruang pada rumah
tradisional Betawi, Tesis Program Studi: Antropologi Fakultas: FISIP-UI
(Jakarta: Universitas Indonesia, 2001).
[32] Erwina, Analisis persepsi dan
partisipasi masyarakat terhadap kualitas lingkungan di daerah pesisir; Kasus di
Kelurahan Marunda, Jakarta Utara. Tesis pada Program Studi Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan, (Bogor: Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. 2005).
[33] Fahrudin, Berbagi Tanah Suatu
Kajian Pranata Penguasaan Tanah pada kelompok Petani Tambak di Kelurahan
Marunda Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Skripsi Fakultas Anthropologi
Sosial (Jakarta: Universitas Indonesia, 2011).
[34] Toni Murwanto, Hubungan
Ketergantungan Antara Nelayan dengan Tengkulak dalam Sistem Pemasaran Ikan pada
Masyarakat Nelayan di Marunda Pulo”, Skripsi Fakultas Anthropologi
(Jakarta: Universitas Indonesia, 1986).
[35] Serly Listiyanti, Transformasi
Rumah Panggung Pada Pemukiman Pesisir Jakarta Utara (Studi Kasus: Pemukiman
Nelayan Angke dan Pemukiman Marunda). Skripsi, Program Studi Arsitektur
Fakultas Tehnik (Jakarta: Universitas Indonesia. 2010).
Terima kasih, sangat menarik dan saya terbantu secercah informasi Bolehkah saya tahu lebih banyak tentang penelitian yang telah dilakukan di kampung Naga? sebagai studi pendahuluan bagi karya tulis saya? bagaimana caranya? terima kasih
BalasHapusTerima kasih, sangat menarik dan saya terbantu secercah informasi Bolehkah saya tahu lebih banyak tentang penelitian yang telah dilakukan di kampung Naga? sebagai studi pendahuluan bagi karya tulis saya? bagaimana caranya? terima kasih
BalasHapus