Oleh: Misno
Akhir Nopember 2020 menjadi catatan kelam bagi umat Islam khususnya di Indonesia. Bagaimana tidak? Berbagai fitnah atas nama Islam berkembang dan menyebar di berbagai media sosial. Fitnah yang belum tentu kebenarannya, serta kebenaran yang diselimuti oleh sejuta dusta yang bertujuan untuk mendeskriditikan Islam. Dari mulai fitnah yang terjadi pada seorang tokoh terkemuka di Indonesia, hingga munculnya kembali kelompok teroris di Sulawesi sana.
Kebencian terhadap Islam yang termanifestasi dengan fitnah
yang terus dilancarkan kepada tokoh umat Islam menjadi bahan berita yang
mungkin akan terus ada entah sampai kapan berakhirnya. Sikap yang konsisten
terhadap perjuangan Islam, walaupun terkadang muncul sedikit kesalahan ucapan
menjadikan tokoh ini terus diburu dan menjadi obyek sasaran orang-orang yang
tidak suka dengan Islam. Ada yang memang karena kebenciannya terhadap Islam,
ada pula yang karena beda golongan, sementara sebagian lainnya adalah yang
karena kepentingan harta dan dunia hingga rela mengorbankan agamanya untuk
memfitnahnya. Sebagian lainnya terfitnah dan terbawa dalam berita-berita yang
tidak benar, hingga karena kebodohannya dengan mudah percaya dengannya. Semuanya
berujung pada kebencian yang berada di puncaknya, bahkan hingga ke ubun-ubun
kepala mereka.
Fitnah pada Islam berikutnya adalah dengan munculnya
kelompok bersenjata yang membuat kergaduhan di Sulawesi sana. Berdasarkan beberapa
berita yang beredar bahwa mereka adalah kelompok Islam yang merupakan aliansi
dari ISIS yang terus berjuang menegakan syariah Islam di Indonesia. Kelompok ini
kembali muncul dengan melakukan pembantaian terhadap keluarga dan merusak
beberapa rumah penduduk di sana.
Tentu saja Islam jauh dari sifat yang seperti itu, kalaupun
kelompok tersebut betul-betul ada maka sejatinya mereka adalah umat Islam yang
memiliki pemahaman yang salah. Membunuh dalam Islam adalah perbuatan dosa
besar, demikian pula membuat kerusakan di muka bumi dengan merampok atau
membakar rumah-rumah penduduk. Suasana politik yang cukup panas sepertinya
menjadi alasan kuat kelompok ini muncul atau dimunculkan kembali. Tentu saja
kita harus cerdas dalam menyikapi munculnya kelompok ini, seperti “teroris-teroris”
lainnya maka kemunculannya selalu tepat berkaitan dengan berbagai isu besar
yang muncul. Bukan buruk sangka, tetapi ini dengan mudah dapat dianalisa. Walaupun
kembali seperti tulisan saya sebelumnya bahwa kalaupun mereka benar ada,
sejatinya itu bukanlah ajaran Islam. Mereka yang memiliki pemahaman yang salah
tentang Islam hingga kemudian dengan tega membunuh dan membuat kerusakan di
masyarakat. Islam berlepas diri dari segala bentuk perbuatan ini, karena dalam
Islam perbuatan tersebut diharamkan.
Melihat dunia fenomena ini serta berbagai fitnah terhadap
Islam saat ini, maka penulis kembali merenung. Terlalu banyak fitnah yang
melanda Islam, terlalu banyak manusia yang benci dengan Islam dengan berbagai
kepentingannya. Bahkan muncul image bahwa setiap teroris itu Islam, sebagaimana
muncul pandangan bahwa kalau kita berpegang teguh dengan Islam berarti
menentangan Pancasila dan NKRI.
Tentu saja hal ini sangat tidak benar, Islam yang telah ada
di bumi pertiwi ini tidak bperah sekalipun membuat kerusakan. Tidak pernah...
kalaupun ada gerakan Islam di masa lalu maka kalau kita telaah lagi, mereka
bukan membuat kerusakan. Bahkan justru fitnah yang dilakukan kepada Islam dan
umatnya yang menjadikan nama Islam tercoreng di bumi pertiwi ini. Hingga Islam
seolah-olah selalu membawa kekerasan, bahkan fitnah ini masih ada hingga hari
ini.
Hari-hari ini dan mungkin ke depan kita akan disuguhkan
berbagai fitnah yang akan dilancarkan kepada para ulama dan Islam pada umumnya.
Para ulama yang mencoba konsisten perlahan akan menjadi obyek fitnah dari
orang-orang yang tidak suka dengan Islam dan mereka yang menginginkan
keuntungan duniawi. Islam juga akan terus difitnah hingga seolah-olah semua
kekerasan bersumber dari Islam.
Oleh karena itu, saudaraku dalam Islam (fiillah),
persiapkanlah perbekalan. Bukan persiapan untuk berjihad dengan senjata, tetapi
persiapan dengan iman dan takwa. Bersikap cerdas dan bijak dalam menyikapi
setiap berita dan fenomena yang ada, optimalkan seluruh potensi dirimu untuk izzul
islam wal muslimin. Karena itulah sejatinya tujuan dari hadirnya kita di
semesta ini... teruslah membela Islam hingga titik darah penghabisan. Wallahu
a’alam. 30 Nopember 2020. Menjelang tengah malam, gerimis manis di Bogor
Selatan.