Selasa, 10 November 2020

Selamat Datang di Indonesia Ya Imam...

 Abdurrahman Misno BP

 

Tanggal 10 Nopember diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh bangsa Indonesia, tahun 2020 ini memiliki terasa istimewa karena bertepatan dengan kembalinya seorang tokoh Islam yang memiliki banyak pengikut, yaitu Habib Rizieq Shihab atau yang biasa dikenal dengan HRS. Para pengikutnya menyebut sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia, karena ketokohan dan sepak terjangnya dalam dunia dakwah dan politik di Indonesia.

Rizieq Shihab memang terasa istimewa bagi umat Islam di Indonesia, kiprahnya pada peristiwa 212 yang telah menghadirkan lebih dari 7 Juta umat Islam di Monas adalah prestasi luar biasa. Magnet dan karismanya telah mampu menarik begitu banyak umat Islam untuk menghadiri peristiwa bersejarah tersebut.

Hari ini, Selasa 10 Nopember 2020 keistimewaan HRS terbukti kembali, ribuan orang menyambut kedatangannya setelah sekian lama berada di Mekah, Saudi Arabia. Ya, sebuah kedatangan yang juga istimewa karena beberapa kali kepulangannya disiarkan namun selalu tertunda. Hingga akhirnya Sang Imam Besar hari ini menginjakkan kakinya di bumi pertiwi.

Selamat Datang di Indonesia, para simpatisannya mengucapkan “Ahlan Wa Sahlan Ya Habib, Ya Imam...” Sebuah ungkapan sebagai bukti simpati dan memuliakan pemimpin mereka. Bukan hanya dengan ucapan tetapi peristiwa penjemputan di Bandara yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membuktikan bagaimana magnet dari HRS begitu luar biasa.

Berbagai spekulasi dan prediksi bermunculan seiring dengan kembalinya beliau ke negeri ini. Apalagi suasana politik yang masih belum juga dingin walaupun pemilihan presiden sudah berlalu beberapa tahun. Berbagai isu hangat masih saja menjadi pemantik bagi berbagai golongan untuk menguatkan masing-masing kelompoknya.

Habib Rizieq Shihab sebagai pelopor dari gerakan Islam yang berusaha untuk menjadikan Islam sebagai pedoman hidup mendapatkan lawan dari kalangan nasionalis ektrim dan Islamophobia. Organisasi yang dibentuknya selalu menjadi incaran dan obyek bagi fitnah radikalisme dan anarkisme. Front Pembela Islam atau FPI selalu menjadi kambing hitam bagi setiap peristiwa anarki dan tindakan teror oleh mereka yang berseberangan.

Kini Sang Imam sudah berada di Indonesia, apa yang akan dilakukannya? Revolusi Akhlak tiba-tiba menyeruak sebagai tandingan dari Revolusi Mental dari pihak yang berseberangan dengannya. Sepertinya ia akan vis a vis dan menjadi episode panjang drama sosial politik dan agama di Indonesia. Ya, kondisi saat ini yang memang masih cukup panas eolah-olah mendapatkan moment terbaik dengan kehadiran HRS.

Selamat Datang di Indonesia, inilah negeri yang saat ini penuh dengan fitnah dan cobaan. Belum lagi Corona hilang dari persada, berbagai intrik politik yang tidak suka dengan Islam terus berdatangan. Stigma Islam yang anti Pancasila, anti NKRI hingga para penjilat penguasa yang selalu menebarkan kesan bahwa Islam radikal tersimbolkan dengan celana cingkrang dan cadar.

Kehadiran HRS di Persada ini akan membawa sejarah baru, kita lihat saja nanti apa yang akan dilakukannya. Apakah akan berdakwah dengan cara lebih bijak atau semakin memosisikan diri sebagai oposisi pemerintah yang lantang menyerukan berbagai kedzaliman yang saat ini begitu nyat adi depan mata? Atau mungkin akan lebih lembek karena banyaknya tekanan dari sana-sini yang terus merangsek?

Semoga saja kehadiran HRS membawa Islam kepada makna sejatinya, tidak keras tetapi tegas, tidak lembek tetapi penuh hikmah. Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...