Oleh: Misno Mohd Djahri
Salah satu unsur dari manusia yang
selalu membawa kepada hal-hal yang bersifat dunia adalah hawa yang ada di dada.
Ianya memang menjadi bagian tidak terpisahkan dari manusia, hingga manusia
lalai dan lupa akan tujuan kehidupannya di dunia. Bagaimana ketika hawa selalu
bergelora di jiwa?
Hawa nafsu manusia, secara bahasa
adalah keinginan dari jiwa manusia. Ia adalah unsur yang menjadikan manusia
memiliki rasa, asa dan cita-cita tentang dunia. Hawa manusia bisa berupa rasa
suka dengan manusia lainnya hingga suka dengan harta dan dunia. Hawa dari satu
sisi menjadikan kehidupan manusia lebih berwarna dengan gairah membara. Ini jika
diarahkan kepada hal-hal yang halal dan diperkenankan oleh agama. Namun kebanyakan
manusia terlena dengan hawanya hingga menjadikannya sebagai pendorong untuk melanggar
segala aturanNya.
Hawa yang selalu bergelora dalam
tulisan ini adalah hawa nafsu manusia yang selalu mengajak kepada keburukan,
cinta dengan dunia, harta dan wanita atau laki-laki lainnya. Pada batas yang
diperbolehkan syara’ tentu tidak mengapa, sayangnya seringkali hawa selalu membawa
pada hal-hal yang melanggara aturanNya. Mencintai dunia secara berlebihan
hingga lupa dengan alam setelahnya, mencintai harta secara berlebihan hingga
lupa pada pemilik mutlak harta yaitu Allah Ta’ala. Hawa juga yang menjadikan
seseorang cinta dengan wanita atau lelaki lainnya hingga membawanya pada jurang
penuh alpha.
Bertambahnya usia, terkadang tidak
mengurangi dari hawa-nya untuk melampiaskan semau hasratnya. Bahkan kita lihat
bagaimana seorang yang sudah usia di atas 50 tahun hingga tua renta masih
terlena dengan hawa-nya hingga melakukan berbagai hubungan yang tidak dibenarkan oleh agama. Hawa
itu semakin menggelora bahkan ketika menjelang renta, di mana ia memiliki harta
dan hawa-nya selalu mengajak pada dosa dan maksiat kepadaNya.
Maka, hawa yang terus menggelora
sejatinya adalah cobaan dari Sang kuasa, apakah kita mampu untuk menjaganya
agar sentiasa berada di jalanNya atau terbawa dalam rasa yang tidak dibenarkan
agama. Hawa yang selalu menggelora sejatinya adalah ujian bagi kita, apakah akan
membawa pada kebahagiaan di akhirat sana, atau terlena dengan kenikmatan
sementara di dunia yang fana.
Semoga Allag Ta’ala sentiasa
memberikan hidayah dan inayahNya, sehingga kita mampu untuk mengelola hawa yang
selalu menggelora… Aameen, Di tengah gelora jiwa 04062023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...