Oleh: Luqman Hidayat, M.Pd.
--------------
Salah satu fitrah manusia adalah berkumpul, berinteraksi, bersosialisasi, membentuk komunitas dan mendirikan organisasi dengan orang-orang yang dianggap mempunyai tujuan yang sama.
--
Seiring berjalannya waktu di dalam
berinteraksi/bermuamalah pada komunitas/organisasi biasanya akan muncul silang
pendapat, perbedaan persepsi yang hal ini tidak jarang dapat memicu terjadinya
konflik di dalam komunitas/organisasi tersebut.
--
Salah satu sebab yang dapat mengakibatkan
konflik terjadi berlarut-larut dan tak kunjung menemui titik temu adalah EGO
PRIBADI. Ada 3 macam ego yang bisa muncul:
--
1. Merasa Paling Pintar
Merasa diri paling pintar sehingga
selalu menganggap rendah orang-orang di sekelilingnya. Orang lain dianggap
awam, sedang diri sendiri dianggap ahli. Sehingga pendapat orang selalu
dikesampingkan tanpa melihat fakta dan dalil-dalil ilmiah. Pokoknya kalau bukan
pendapatnya yang dipakai kurang afdhol. Gengsi menerapkan konsep yang tidak
berasal dari gagasannya sendiri. Ego yang semacam ini sering terjadi pada
jajaran manager, baik itu top manager, middle manager atau pun lower manager.
Karena merasa memiliki otoritas, maka jajaran staf yang tidak memiliki otoritas
hanya pasrah walaupun pendapatnya benar tapi tidak dianggap. Paling hanya
menggerutu dalam hati.
--
2. Merasa Paling Sengsara
Sudah merasa berusaha sekuat
tenaga, all out, ikhlas menyumbangkan tenaga, waktu dan pikiran bahkan tak
jarang mengeluarkan uang dari kantong pribadi, tapi tak pernah diapresiasi, tak
pernah dianggap, seolah tak punya arti. Lho, bukannya bekerja itu harus ikhlas?
Iya, betul sekali. Tapi yang hati itu tidak bisa dibohongi, terkadang perlu
dihibur bahkan harus sering dimotivasi. Dalam situasi seperti ini, seorang
manager harus peka. Berikan apresiasi, berikan reward, berikan motivasi agar
yang bersangkutan tidak patah hati. Karena yang namanya hati kadang kuat,
kadang rapuh, kadang semangat, kadang layu,. Sebagaimana iman, bisa bertambah
dan bisa berkurang. Biasanya terjadi pada bawahan, anak buah atau jajaran
pelaksana di lapangan.
--
3. Merasa Paling Berjasa
Di dalam organisasi, kita harus
sama-sama menjaga hati. Hendaknya kita saling menghargai satu sama lain. Jika
ada seseorang yang kita anggap paling berjasa dalam organisasi kita, maka
rangkullah ia, jaga dengan baik, jangan sampai terlepas. Jika diri kita sendiri
yang ternyata Allah takdirkan sebagai orang yang mempunyai jasa besar di dalam
organisasi, maka kita harus pandai-pandai menjaga hati, agar tetap rendah hati
dan dijauhkan dari sifat sombong. Tetaplah bersikap sebagaimana biasa. Tanamkan
dalam hati kita bahwa di dalam organisasi ini tidak ada yang paling berjasa,
tetapi semuanya mempunyai jasa yang besar, mempunyai kontribusi, sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
--
Terakhir, mari kita berdoa kepada
Allah Ta'ala agar Allah menyatukan hati kita dan semoga Allah senantiasa
memberikan taufik kepada kita semua agar dijauhkan dari sifat sombong dan
dijauhkan dari sifat egois.
--
Tulang Bawang,
13 Dzulqa'dah 1444 H/2 Juni 2023 M
Luqman Hidayat, M.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...