Oleh:
Abdurrahman
BUDAYA ARAB ANU
AYA DI PASUNDAN KUDU DIPAREUMAN!!! HAYU URANG SABILULUNGAN NGAJUNJUNG LUHUR
BUDAYA INDONESIA UTAMANA SUNDA!!!
KADE KA DULUR
BALAREYA ULAH BEUNANG KA-OLO KU ISIS (PRODUK ARAB).
URANG SUNDA KUDU
BISA NGABEDAKEUN MANA ISLAM MANA ARAB!!! ULAH PEDAH ISLAM BIJIL TI ARAB TERUS
BUDAYA ARAB DISEBUT ISLAMI!!! KADE EUY ULAH SASAB!!!
Ini adalah Status seorang yang membenci Islam dan menyebut dirinya Sunda
Pituin. Lihatlah bagaimana kebodohannya dengan Islam hingga menganggap bahwa
Orang Islam selalu terikat dengan Arab. Tentu saja pernyataan ini adalah bukti
dari kebodohannya.
Jika membaca status FB di atas seolah-olah ia hanya membenci Arab,
padahal kalau dilihat dari status-status sebelumnya sangat kentara sekali ia
membenci Islam yang menurutnya mematikan budaya Sunda. Status ini akan terus
berlanjut, perang antara yang haq dan batil memang akan terus berlanjut, dan ia
sudah menabuh genderang perang itu. Subhat yang diutarakannya adalah menjunjung
tinggi budaya Indonesia dan Sunda, padahal sejak awal Islam memberikan ruang
bagi kebudayaan lokal tersebut. Tentu saja tidak bisa menyamakan antara Arab,
Islam dan ISIS. Ketiganya adalah dua hal yang berbeda sebagaimana disebutkan
olehnya dalam status tersebut. Sangat disayangkan bahwa pernyataannya tersebut
hanya sekadar untuk mengelabui umat Islam, bukan budaya Arab yang ingin
dihancurkan namun budaya Islam yang telah berakar dalam budaya lokal.
Agar kita tidak tersesat sebagaimana peringatan darinya maka kita harus
mempelajar secara lebih mendalam tentang Islam. Memang benar Islam berbeda
dengan Arab, namun bukan berarti kita menolak Arab, karena banyak hal dari Arab
juga yang bisa diambil manfaatnya. Jika harus memadamkan budaya Arab tentu
sangat sectarian dan fanatic suku, jelas ini sangat tidak sesuai dengan
kebudayaan Indonesia dan juga Sunda yang someah ka semah (menghormati tamu). Jika
orang-orang Arab dan Budaya Arab adalah tamu maka sudah selayaknya untuk
dihormati. Jika ada orang Indonesia atau orang Sunda yang meniru-niru gaya Arab
tentu saja kita tidak bisa melarangnya karena itu adalah pilihan.
Masyarakat Indonesia dan juga Sunda yang telah lama mengenal Islam tentu
menginginkan adanya perubahan dalam kehiduapannya. Mereka adalah manusia yang
memiliki keinginan dan perubahan dalam kehidupannya, jika itu mengarah kepada
yang lebih baik maka kenapa harus dilarang. Tentu saja itu adalah pilihan dari
pelakunya. Kita tidak bisa melarang orang lain untuk mengikuti kehendak kita. Selama
tidak mengganggu ya silahkan saja. Toh kita cuek saja ketika melihat orang
Indonesia atau Sunda menggunakan pakaian barat, Eropa, Amerika, Jepang atau
Korea. Kenapa hanya Arab yang harus disalahkan? Apakah karena Arab dekat dengan
Islam? ini tentu hal yang sangat naïf. Sehingga saya bisa mengambil kesimpulan
bahwa status ini adalah bentu kebenciannya kepada Islam dengan topeng membenci
Arab.
Islam sebagai agama yang paripurna dan menjadi rahmat bagi seluruh sangat
menghormati adat dan kebudayaan Indonesia dan juga Sunda. Sehingga tidak ada
alasan untuk menyatakan bahwa kebudayaan Arab juga harus dihapuskan, silahkan
sama-sama berkembang dan masyarakat akan memilihnya. Bukankah kita tidak boleh
memaksanakan kehendak kepada orang lain? Mari belajar lebih mendalam tentang
Islam….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...