Kisah ini saya awali dengan sebuah perseteruan rasa, antara kasihan
dan suka...
Suka dalam makna sebenarnya bukan hanya hawa... Kepribadian
seseorang terkadang memunculkan rasa simpati sehingga jiwa ini merasa tenteram
di dalamnya. Bukan cinta. .. Inilah makna Rasul yang Mulia... Innal arwaha
junudun mujanadah... ( Sesungguhnya ruh-ruh itu diciptakan saling berkawan dan
berteman)...
Ukhuwah Fiillah (Persahabatan karena Allah Ta'ala) inilah yang
seharusnya menjadi puncak dari segala persahabatan. Namun untuk mencapai ke
sana tidaklah mudah, kerikil tajam
persahabatan, batu-batu cadas perkawanan serta karang-karang pertemanan tak
jarang terlempar dan menghantam ukhuwah ini. Ketika dasarnya tidak kokoh serta
ada unsur duniawi yang menunggangi maka dengan mudah persahabatan berubah
menjadi permusuhan perkawanan menjadi perlawanan. Jika dalam Al Qur'an
disebutkan bahwa "Orang-orang yang saling bersahabat pada hari itu -akhirat-
menjadi musuh antara yang satu dengan yang lainnya. Ayat ini menjadi ibrah dan
juga terjadi di dunia, di mana seringkali persahabatan yang dibina berubah
menjadi permusuhan tiada tara.
Persahabatan yang sesungguhnya adalah ketika kita saling memahami
kekurangan sahabat kita, memaafkan kesalahannya dan saling menjaga aib serta
kekurangannya. Bukan membiarkan
kesalahan yang dilakukan oleh teman kita, tetapi memberi nasehat dengan lembut
dan niat karena Allah Ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...