Kamis, 20 Februari 2020

Mari Bicara Tentang Rasa...



Oleh: Abu Aisyah As-Salafiyah

Anugerah yang tak terkira bagi umat manusia dari yang Maha Kuasa adalah rasa. Sesuatu yang tak nampak tetapi memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kehidupan, ia bisa membuat tertawa namun tidak jarang  air mata mengalir dengan derasnya.
Rasa suka cita hadir membawa rasa bahagia, ia ada bersamaan dengan sejuta cerita yang membuat jiwa dan raga merasa nyaman dengannya. Rasa duka nestapa datang membawa gundah gulana, ia ada bersama berjuta cerita yang membuat jiwa dan raga ini tersiksa.
Sayangnya, rasa suka cita dan duka nestapa seringkali hanya dilihat dari logika belaka, maka hasilnya adalah rasa yang tidak sebenarnya. Ketika kita suka dengan seseorang maka berbunga-bunga rasanya hingga suka cita menghampiri jiwa dan raga kita. Namun tahukah anda, bahwa rasa suka itu harus pula dilihat dari perspektif Dzat Yang Maha Kuasa? Bisa jadi rasa suka itu memang membawa gembira tiada terkira tapi bisa jadi ujungnya adalah neraka di sana. Demikian pula ketika kita tidak suka dengan seseorang, maka kebencian, kebosanan, dan berjuta alasan menjadikan kita tak nak berjumpa dan berkomunikasi dengannya. Padahal bila kita lawan rasa tidak suka ini, mengikhlaskan semuanya kerana Sang Maha Pencipta niscaya surga menanti di sana.
Mari berbicara tentang rasa... Rasa yang selalu menghampiri setiap detik hidup kita rasa yang selalu ada bersama raga kita berada. Rasa suka cita dan duka nestapa, yang mengalir bersama darah ke seluruh tubuh. Menyerap ke seluruh sendi dan tulang bahkan ke dalam tulang sum-sum kita. Rasa yang muncul dari mata, naik ke otak turun ke hati dan menyebar ke seluruh panca indra.
Maka berbicara tetang rasa berarti bicara tentang mata, otak, hati dan panca indra. Bagaimana anggota pancaindra ini kita kelola agar sentiasa selaras dengan aturanNya.
Rasa suka cita akan muncul ketika berbagai hal yang menyenangkan mata, otak dan hati. Jika ia tumpangi oleh hawa maka berahti-hatilah kita semestinya, karena bisa jadi ianya adalah sesuatu yang sangat berbahaya tikda hanya bagi dunia namun juga akhirat kita. Suka cita yang muncul kerana selaras dengan aturanNya, menjalankan perintahNya, menjauhi laranganNya dan sentiasa berada dalam naungan kehendakNya adalah suka cita sebenarnya.
Duka nesatapa kerana kurangnya dunia, kebahagiaan yang tak ada hingga hawa yang tertahan kerananya adalah bahagia hakikatnya.  Kerana semua itu adalah cobaan yang apabila kita mampu mengatasinya maka kebahagiaan selamanya tentu kita akan raih di alam sana.
Mari berbicara tentang rasa... mari lihat kembali kenapa rasa suka cita itu ada, kenapa duka nestapa menghinggapi jiwa? Semuanya adalah dari kuasaNya maka serahkan semua padaNya. Berdoa dan terus berusaha... beramal... bersabar dan terus memperbaiki diri. Itulah satu jalan hakik meraih ridha Ilahi. Gunung Menyan, 14022020

1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus

Please Uktub Your Ro'yi Here...