Oleh: Abu Aisyah As-Salafiyah
Kehidupan di dunia penuh dengan cobaan, tidak hanya dalam bentuk
kesusahan namun juga rasa kesenangan. Sebagai sebuah fase dari kehidupan
manusia, maka kehidupan dunia hanya satu dari sekian fase yang akan dilalui
oleh manusia. Fase pertama di alam arwah, dilanjutkan dengan alam rahim, dan
saat ini kita berada di alam dunia yang seolah-olah menjadi kehidupan yang
nyata.
Nanti kita akan melihat cerita kita tentang hari ini, ya... alam
dunia yang penuh dengan cerita ini adalah satu fase yang seluruh geraknya telah
direkam oleh Sang Pemilik Alam. Pada fase-fase berikutnya yaitu di akhirat sana
kita akan melihat cerita kita tentang hari ini dan selama di dunia. Setelah
manusia meninggal dunia, maka ia akan masuk alam barzakh, kemudian ketika
kiamat tiba ia dibangkitkan dan memasuki padang mahsyar, di sinilah kita akan
melihat cerita kita selama di dunia.
Kita akan melihat cerita kita tentang hari ini,saat kita di dunia
ini, semua gerak langkah kita akan terekam secara detail dan tak ada satupun
yang terlewat. Allahu Akbar... ya... sangat detail dan tak ada yang terlewat.
Semua cerita kita tentang hari ini di dunia akan terlihat di depan mata kita.
Tak ada yang bisa disembunyikan, bahkan mulut kita terkunci, yang berbicara
adalah anggota tubuh kita.
Nanti kita akan melihat cerita kita tentang hari ini, seluruh
cerita kita selama di dunia akan kita lihat. Ketika kita berduka, padahal
sejatinya itu adalah karunia dariNya. Demikian pula ketika kita bersuka cita,
padahal sejatinya nestapa yang ada. Semua itu karena kacamata yang digunakan
dalam melihat cerita kita tentang hari ini dan selama di dunia adalah hanya
kacamata manusia.
Seharusnya setiap cerita dalam hidup kita seharusnya dilihat dengan
kacamata agama, sebuah cobaan berupa duka nestapa bisa jadi itu adalah anugerah
dariNya. Orang tua yang anaknya masih kecil kemudian meninggal dunia,
hakikatnya adalah anugerah karena anak itu akan membawanya ke surga. Rasa suka
cita yang seringkali kita anggap sebagai suatu hal yang menyenangkan bisa jadi
itu adalah musibah karena ternyata sukacita kita kerana dosa dan maksiat yang
ketika perbuat. Astaghfirullah... berapa banyak kita tertawa dan merasa
bergembira, padahal itu semua adalah dosa dan kesalahan adanya.
Nanti kita akan melihat cerita kita tentang hari ini, Ya... kita
akan melihat semuanya. Maka marilah kita terus perbaiki diri kita, jangan
pernah berhenti, karena ketika berhenti bermuhasabah di sanalah pintu syaithan
terbuka dan membuka sifat kesombongan yang luar biasa. Sebelum kita melihat
cerita kita tentang hari ini di dunia, maka teruslah perbaiki cerita ini agar
ia indah untuk disaksikan dan para pemainnya bergembira
dengan akhir dari ceritanya yaitu di surga bersama orang-orang tercinta.
Wallahualam. Permata Kuningan 120220202.
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*