Oleh: Abdurrahman Abu Aisyah
Dua hari sudah berlalu, sejak
meninggalnya enam umat Islam Indonesia yang mengundang banyak kontroversi.
Bahkan ia menjadi satu tanda bagi sebuah fitnah-fitnah berikutnya di masa
yang akan datang. Ya... saya menyebutnya
fitnah karena pembunuhan dan meninggalnya seorang muslim adalah fitnah
terbesar. Darah umat Islam haram untuk ditumpahkan, apalagi hingga berjumlah
enam orang. Saya tidak mau terjebak ke dalam skenario besar pelaku dari pembunuhan
ini, yang pasti umat Islam menjadi korban dengan berbagai alasan.
Sebuah riwayat telah shahih sampai
kepada kita dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam “Hancurnya
dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmiin tanpa
hak” HR. Nasai. Merujuk kepada riwayat ini maka jelas sekali bahwa meninggalnya
enam orang Islam beberapa hari lalu adalah fitnah terbesar. Riwayat lainnya
menyebutkan “Tidak halal darah seorang muslim kecuali tiga sebab.... HR. Bukhari
dan Muslim. Riwayat ini menunjukan tentang haramnya darah seorang muslim untuk
ditumpahkan.. Demikian juga riwayat lainnya yang menyebutkan bahwa “Dosa
membunuh seorang muslim lebih besar daripada hancurnya dunia”. Bahkan darah
seorang muslim lebih mulia daripada Ka’bah yang mulia.
Namun hari ini, orang-orang yang telah buta mata hatinya tidak lagi memperhatikan hal ini. Terlalu murah darah seseorang sehingga dengan mudah ditumpahkan. Bukan satu dua orang, tapi enam orang sekaligus, dan bisa jadi ke depan akan terus terjadi fitnah yang lebih besar lagi di negeri ini.
Kebencian kepada Islam dan umatnya telah membawa
kepada fitnah dan menghalalkan segala cara. Ada juga yang hanya ikut-ikutan
tanpa ilmu kemudian dengan mudah terpancing dan terbawa berbagai isu negatif
tentang Islam. Islam teroris, fundamentalis selalu membawa kekerasan dan
tuduhan negatif lainnya. Jika itu muncul dari orang bukan Islam mungkin “bisa
dimaklumi” karena mereka memang benci dengan Islam. Tapi, tuduhan dan fitnah
ini berasal dari umat Islam yang jahil
dengan agama, hanya mementingkan dunia dan kelompoknya hingga mata hatinya
tertutup. Mereka buta dengan fakta yang ada di depan mata, buta mata hatinya
hingga tega menumpahkan darah sesama muslim.
Fitnah ini lebih dahsyat dari wabah
yang melanda, karena jika wabah membawa kepada kematian yang berakhir karena sebab
virusnya, maka fitnah ini tidak habis walaupun puluhan umat Islam meninggal
dunia. Butuh beberapa generasi untuk meyakinkan bahwa Islam bukan agama
kekerasan. Organisasi masyarakat Islam bukan pelaku kekerasan dan terorisme. Fitnah
ini begitu dahsyat, hingga membungkam orang-ornag yang lemah iman. Mereka takut
menyuarakan kebenaran hingga menjadi syaithan bisu. Melihat sebuah kemungkaran
tetapi tidak berani mengingkarinya.
Maka, bagi umat Islam hendaknya
terus belajar tentang dien (agama) ini, jangan Islam yang kita memiliki sekadar
ada di KTP, hanya ada di Kartu Keluarga dan identitas tanpa ruh di dalamnya. Karena dengan semakin
belajar Islam kita akan semakin tahu bahwa Islam tidak pernah mengajarkan
kekerasan, Islam tidak pernah menyuruh umatnya membuat keonaran. Bagi umat
Islam yang masih mementingkan kelompok atau dunianya, ingatlah bahwa kehidupan
dunia ini tidak akan lama, setelah kita berusia 60 tahun, tidak lama lagi kita
akan meninggalkan dunia ini. Sangat rugi sekali jika dunia yang fana ini kita
korbankan dengan menyebarkan kebencian dan stigma negatif pada Islam dan umat Islam. Dunia yang dipuja ini akan
binasa, dan kita pun juga akan binasa, dan akhirat di sana abadi selamanya.
Bagi umat selain Islam yang
memandang Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan, ingatlah bahwa agama
kami tidak seperti yang anda bayangkan. Fakta dan data sejak dahulu kala telah
membuktikan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, terorisme dan
fundamentalisme. Narasi yang berkembang sejatinya adalah skenario yang hanya
mencari keuntungan duniawi, mendapatkan uang dari fitnah yang berkembang dan
menjadikan Islam sebagai sasaran permusuhan.
Fitnah ini memang begitu berat,
tapi teruslah berjuang saudaraku karena bukan hasil akhir yang akan dinilai,
tetapi perjuangan kita untuk Islam dan kaum muslimin, itulah sejatinya
perjuangan. Teruslah berjuang sesuai dengan keahlian dan kemampuan kita
masing-masing hingga seluruh dunia melihat bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh
alam.
Bogor, menjelang tengah malam
10 Desember 2020.
BalasHapusPoker online dengan presentase menang yang besar
ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
WA : +855969190856