Oleh: Misno Mohammad Djahri
Salah satu dari tema utama yang terkait dengan manusia adalah hawa
yang ada di dalam dirinya, sebagai sebuah keistimewaan yang juga bisa menjadi
kekurangan maka hawa nafsu manusia memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupannya. Hawa yang dimaknai secara umum dengan keinginan dan jiwa adalah
diri manusia itu sendiri menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Ia diciptakan bersama dengan lahirnya manusia ke dunia, banyak ayat AL-Qur’an
yang mencela hawa ini karena memang selalu membawa kepada keburukan. Hawa Nafsu
sendiri dipahami sebagai kaingin jiwa manusia yang cenderung kepada hal-hal
yang tidak selaras dengan nilai-nilai Islam. Syahwat adalah salah satu dari
hawa nafsu manusia yang telah banyak menyesatkan umat mulia ini.
Hawa nafsu dalam bentuk syahwat memang tidak bisa terpisahkan dari
diri manusia, keinginan untuk menikmatinya begitu kuat dalam jiwa manusia. Hanya
mereka yang mendapat rahmat dari Allah Ta’ala yang dapat mengendalikannya. Syahwa
manusia seperti anak kecil yang bila dia menginginkan sesuatu dan dituruti maka
akan terus menjadi kebiasaan. Syahwat yang terus duturuti memang membawa kepada
kenikmatan, yang walaupun semu namun banyak manusia yang mati-matian untuk
mendapatkannya. Syahwat dalam makna yang negatif selalu membawa kepada hal-hal
yang memesona raga, memberi kenikmatan dan kenyamanan sementara yang kebanyakan
manusia lalai dengannya.
Syahwat yang terkait dengan kenikmatan badani yang biasanya terkait
dengan hubungan badan menjadi inti dan puncak dari syahwat manusia. Berjuta manusia
terjebak dalam syahwat ini hingga mereka terbelenggu di dalamnya, ketika
pernikahan menjadi solusi bahwa syahwat ini, ternyata banyak manusia yang
mencari jalan lainnya. Jalan-jalan yang mereka tempuh hanya untuk memuaskan
syahwatnya, memenuhi hawa liarnya hingga mengeluarkan setetes air yang
semestinya ditempatkan sesuai dengan fitrah manusia. Namun banyak manusia yang
yang membuangnya sia-sia atau bukan pada tempat yang telah diciptakan oleh
Allah Ta’ala.
Ya, syahwat ini memang begitu kuat membelenggu sebagian manusia,
hingga ia akan mengorbankan “segalanya” hanya sekadar menyalurkannya di tempat
yang tidak semestinya. Sebagian bahkan menjadi candu dan pemuja hawa, hingga
menjadi profesi dan kesenangannya, na’udzubillah. Tapi memang
demikianlah adanya, berapa banyak lokalisasi prostitusi, juga prostitusi online
yang merebak dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Berapa banyak
penjaja hawa yang secara sembunyi ataupun terang-terangan menjual jasa untuk
memuaskan syahwat manusia. Belum puas dengan hal yang telah menjadi fitrah
manusia, sebagian mereka terjebak ke dalam hubungan sesama bahkan banyak yang
lebih hina berhubungan dengan binatang dan yang selainnya.
Sebagai manusia biasa, kita dapat merasakannya bagaimana hawa
manusia memang begitu kuat membelenggu jiwa, bahkan memberi fantasi yang kadang
kita tersesat di dalamnya. Ia begitu kuat dengan dorongan dari iblis dan bala
tentaranya. Bahkan ketika ia telah membelenggu begitu kuat, maka ketika tidak
dituruti maka manusia akan tersiksa dan hidup bagaikan di lama penuh siksa. Sangat
berat terasa ketika hawa harus diarahkan di jalan fitrahNya. Berapa banyak
manusia yang jiwa dan raganya menjadi lara karena hawa yang ditahannya. Mereka tersiksa
hingga harus menahan rasa yang bergelora di dada, bahkan sebagiannya akan
menjadi linglung dan akalnya hilang karena hawa yang tidak disalurkan.
Maka, wahai manusia… kuatkanlah pertahananmu untuk terus menjaga
hawa dalam bentuk syahwat agar disalurkan di jalan fitrah manusia. Kuatkan terus
pertahanan itu, karena jika jebol maka engkau akan terjatuh dalam kehinaan di dunia
dan di akhirat sana. Berat memang terasa, tapi akan manis nanti buah dan
hasilnya. Sesak memang di jiwa tapi akan menjadi kelapangan di akhirat sana. Semoga
Allah Ta’ala sentiasa memberikan rahmatNya, sehingga kita akan mampu menjaga
hawa dalam jiwa dan menyalurkan syahwat di tempat yang telah menjadi fitrah manusia.
Beratnya menahan hawa, 25052022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...