Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mendefinisikan keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam
masyarakat. Sedangkan, pengertian keluarga menurut Undang-undang 52 tahun 2009
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami,
istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda); atau ibu dan anaknya (janda). Dalam
skala yang lebih luas keluarga adalah orang-orang yang memiliki kekerabatan
tidak hanya orang tua dan anak tetapi juga saudara, paman/bibi, kakek/nenek,
cucu dan kerabat dekat lainnya.
Sebagai sebuah ikatan yang kokoh
maka keluarga adalah tempat di mana seluruh anggotanya saling mengasihi, menyayangi
dan memenuhi kebutuhannya masing-masing. Keluarga adalah tempat menyemai
kebajikan, mendidik anak-anak, saling melindungi dan bersama-sama menuju
kebahagiaan yang diharapkan bersama.
Kebahagiaan menjadi harapan seluruh
keluarga, tercukupinya semua kebutuhan, kehadirannya selalui dihargai serta
terjalin cinta dan kasih sayang di antara mereka. Harapan ini kadang tercapai
tapi tidak sedikit yang kandas dalam perjalanan sebuah keluarga. Namun pada
umumnya setiap keluarga akan merasakan kebahagiaan itu dan terkadang diselingi
dengan konflik dan perselisihan sebagai “garam kehidupan” dalam keluarga. Lebih
dari itu kebahagiaan yang diharapkan oleh keluarga tentu saja tidak terbatas
hanya di dunia saja, namun juga kebahagiaan selama-lamanya di akhirat sana.
Guna mewujudkan kebahagiaan yang
sebenarnya, maka Islam telah memberikan panduan kepada seluruh umat manusia
untuk selalu menjaga keluarganya dari hal-hal yang dapat merusak kebahagiaan itu.
Menjaga keluarga dari fitnah dunia dan siksa api neraka disampaikan oleh Allah
Ta’ala dalam firmanNya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. at-Tahrim: 6
Allah Ta’ala dalam ayat ini
memerintahkan orang-orang yang beriman agar menjaga diri dan keluarganya dari
api neraka. Penulis Tafsir al-Muyyasar menafsirkan ayat ini dengan menyatakan “Yang
menyiksa penghuninya adalah para malaikat yang kuat dan keras dalam perlakuan
mereka. Mereka tidak menyelisihi perintah Allah, sebaliknya mereka senantiasa
melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka. Sementara dalam tafsri
al-Mukhtasar dijelaskan “Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan
menjalankan apa yang disyariatkan kepada mereka, buatlah perisai untuk diri dan
keluarga kalian dari api besar (Neraka) yang dinyalakan dengan manusia dan
bebatuan. Di atas Neraka ada Malaikat yang kasar terhadap orang-orang yang
memasukinya dan keras, mereka tidak mendurhakai perintah Allah jika
diperintahkan dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya tanpa malas dan
enggan.
Sementara itu dalam tafsir Al-Wajiz
disebutkan “Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya,
jauhkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka dengan meninggalkan
kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan. Neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia (kafir) dan batu-batu (berhala yang disembah). Neraka itu dijaga oleh
malaikat-malaikat yang jumlahnya ada 19 malaikat yang memiliki sikap kasar,
badannya sangat keras. Mereka tidak pernah melakukan kemaksiatan terhadap
perintah Allah sebelumnya dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya di
masa yang akan datang.
Penjelasan yang lebih komprehensif
dalam kitab Zubdatut Tafsir, “يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ
(Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu) Yakni jagalah diri kalian
dengan menjalankan apa yang diperintahkan kepada kalian dan menjauhi apa yang
dilarang bagi kalian. وَأَهْلِيكُمْ (dan keluargamu) Dengan memerintahkan
mereka untuk taat kepada Allah dan melarang mereka berbuat maksiat. نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ(dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu) Yakni dari api yang besar yang menyala dengan manusia dan batu,
sebagaimana api lain yang menyala dengan kayu. Ibnu Jarir mengatakan: maka
wajib bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak kita agama dan perbuatan
baik serta adab yang sangat mereka perlukan. عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ(penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras) Yakni di atas api neraka itu berdapat para
penjaga dari golongan malaikat yang bertugas mengatur neraka dan mengazab
penghuninya, mereka sangat bengis terhadap penghuni neraka, sama sekali tidak
merasa kasihan jika penghuni neraka meminta belas kasihan, sebab mereka
diciptakan untuk mengazab penghuni neraka. لَّا يَعْصُونَ اللَّـهَ مَآ أَمَرَهُمْ(dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka)
Yakni tidak menyelisihi perintah Allah. وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) Yakni melaksanakan perintah itu
segera tanpa menundanya. Dan mereka mampu untuk menjalankan perintah itu.
Merujuk pada beberapa tafsir
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menjaga diri sendiri dan keluarga dari
api neraka adalah salah satu dari cara untuk meraih kebahagiaan, tidak hanya
kebahagiaan di dunia namun juga kebahagiaan di akhria sana. Karena kebahagiaan
di dunia terbatas masanya sedangkan kebahagiaan di akhirat abadi selamanya. Wallahu
a’lam, Jumayt berkah, 23092022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...