Kamis, 22 September 2022

Menjaga Keluarga dari Fitnah Dunia Menuju Kebahagiaan Sebenarnya

 Oleh: Misno bin Mohammad Djahri


Keluarga adalah “harta” yang paling berharga bagi setiap manusia, sehingga berbagai bentuk pengorbanan dilakukan untuk keluarga tersayang. Seorang ibu yang telah mengandung bayi bersusah payah lebih kurang sembilan hingga melahirkan anaknya, itu belum selesai karena ia harus menjaga dan mengasuhnya hingga dewasa. Seorang ayah juga pergi pagi pulang petang, peras keringat dan banting tulang untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Anggota keluarga lainnya juga selalu berupaya, saling membantu, melindungi dan bersama-sama menghadapi berbagai keadaan dalam kehidupan. Singkatnya bahwa keluarga adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita.

Nilai keluarga yang sangat berharga telah dibuktikan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga, namun sepertinya ada yang kurang yaitu dimensi agama yang memberikan ruang bagi setiap anggota keluarga untuk selalu Bersama dalam suka dan duka di dunia serta berharap Bahagia selamanya di akhirat sana. Bahkan seudah selayaknya bahwa agama adalah pondasi keluarga yang telah mempertemukan mereka dalam satu ikatan yang kuat yaitu keluarga sebagai pilar untuk melaksanakan syariahNya.

Kebahagiaan keluarga tentu saja tidak hanya dirasakan di dunia saja, bahkan menjadi harapan keluarga untuk selalu Bersama hingga ke jannahNya. Kebahagiaan yang tidak hanya dirasakan dalam kehidupan di dunia, namun juga kebahagiaan sebenarnya di akhirat sana. Tentu saja untuk mendapatkannya perlu adanya pengorbanan dan saling menguatkan antar sesame anggota keluarga akan cita-cita mulia itu menjadi kenyataan nantinya.

Salah satu dari upaya agar dapat Bersama-sama dengan keluarga Bahagia di alam sana, masuk ke dalam jannahNya dan mendapatkan keridhaanNya adalah dengan selalu memperhatikan dan menjaga seluruh keluarga kita dari adzab neraka. Ini tidak hany amenjadi kewajiban seorang bapak, namun juga seluruh anggota keluarga lainnya. Allah ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًۭا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌۭ شِدَادٌۭ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At-Tahrim: 6.

Ayat ini memerintahkan bagi semua orang beriman agar menjaga dirinya serta keluarganya dari adzab neraka, beberapa penafsiran yang disebutkan oleh para ulama diantaranya adalah:

Abdullah bin Abbâs Radhiyallahu anhu berkata, “Lakukanlah ketaatan kepada Allâh dan jagalah dirimu dari kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allâh, dan perintahkan keluargamu dengan dzikir, niscaya Allâh Azza wa Jalla akan menyelamatkanmu dari neraka”. Sementara Mujâhid rahimahullah berkata tentang firman Allâh ‘peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka’, “Bertakwalah kepada Allâh, dan perintahkan keluargamu agar bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla”.

Qatâdah rahimahullah berkata, “(Menjaga keluarga dari neraka adalah dengan) memerintahkan mereka untuk bertakwa kepada Allâh dan melarang mereka dari kemaksiatan kepada Allâh Azza wa Jalla , dan mengatur mereka dengan perintah Allâh Azza wa Jalla , memerintahkan mereka untuk melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla , dan membantu mereka untuk melaksanakan perintah Allâh. Maka jika engkau melihat suatu kemaksiatan yang merupakan larangan Allâh, maka engkau harus menghentikan dan melarang keluarga(mu) dari kemaksiatan itu”

Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Allâh Yang Maha Tinggi sebutannya berfirman, ‘Wahai orang-orang yang membenarkan Allâh dan RasulNya ‘Peliharalah dirimu!’, yaitu maksudnya, ‘Hendaklah sebagian kamu mengajarkan kepada sebagian yang lain perkara yang dengannya orang yang kamu ajari bisa menjaga diri dari neraka, menolak neraka darinya, jika diamalkan. Yaitu ketaatan kepada Allâh. Dan lakukanlah ketaatan kepada Allâh.

Firman Allâh ‘dan keluargamu dari api neraka!’, Maksudnya, ‘Ajarilah keluargamu dengan melakukan ketaatan kepada Allâh yang dengannya akan menjaga diri mereka dari neraka. Para ahli tafsir mengatakan seperti yang kami katakan ini.’ Imam al-Alûsi rahimahullah berkata, “Menjaga diri dari neraka adalah dengan meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan-ketaatan. Sedangkan menjaga keluarga adalah dengan mendorong mereka untuk melakukan hal itu dengan nasehat dan ta’dîb (hukuman) … Yang dimaksukan dengan keluarga, berdasarkan sebagian pendapat mencakup: istri, anak, budak laki, dan budak perempuan. Ayat ini dijadikan dalil atas kewajiban seorang laki-laki mempelajari kewajiban-kewajiban dan mengajarkannya kepada mereka ini”

Maka jika kita betul-betul meyakini bahwa keluarga adalah sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan kita hendaknya mulai dari sekarang saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan, karena hanya dengan itu seluruh keluarga akan selalu menyadari dan memahami bahwa hakikatnya keluarga yang berada di bawah naungan syariah Islam itulah yang akan menjadi keluarga yang Bahagia, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat sana.  22092022

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...