Oleh: Misno bin Mohammad Djahri
Keluarga adalah “harta” yang paling
berharga bagi setiap manusia, sehingga berbagai bentuk pengorbanan dilakukan
untuk keluarga tersayang. Seorang ibu yang telah mengandung bayi bersusah payah
lebih kurang sembilan hingga melahirkan anaknya, itu belum selesai karena ia
harus menjaga dan mengasuhnya hingga dewasa. Seorang ayah juga pergi pagi
pulang petang, peras keringat dan banting tulang untuk dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya. Anggota keluarga lainnya juga selalu berupaya, saling membantu,
melindungi dan bersama-sama menghadapi berbagai keadaan dalam kehidupan. Singkatnya
bahwa keluarga adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita.
Nilai keluarga yang sangat berharga
telah dibuktikan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh setiap anggota
keluarga, namun sepertinya ada yang kurang yaitu dimensi agama yang memberikan
ruang bagi setiap anggota keluarga untuk selalu Bersama dalam suka dan duka di
dunia serta berharap Bahagia selamanya di akhirat sana. Bahkan seudah
selayaknya bahwa agama adalah pondasi keluarga yang telah mempertemukan mereka
dalam satu ikatan yang kuat yaitu keluarga sebagai pilar untuk melaksanakan
syariahNya.
Kebahagiaan keluarga tentu saja
tidak hanya dirasakan di dunia saja, bahkan menjadi harapan keluarga untuk
selalu Bersama hingga ke jannahNya. Kebahagiaan yang tidak hanya dirasakan
dalam kehidupan di dunia, namun juga kebahagiaan sebenarnya di akhirat sana. Tentu
saja untuk mendapatkannya perlu adanya pengorbanan dan saling menguatkan antar sesame
anggota keluarga akan cita-cita mulia itu menjadi kenyataan nantinya.
Salah satu dari upaya agar dapat Bersama-sama
dengan keluarga Bahagia di alam sana, masuk ke dalam jannahNya dan mendapatkan
keridhaanNya adalah dengan selalu memperhatikan dan menjaga seluruh keluarga
kita dari adzab neraka. Ini tidak hany amenjadi kewajiban seorang bapak, namun
juga seluruh anggota keluarga lainnya. Allah ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًۭا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ
وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌۭ شِدَادٌۭ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At-Tahrim: 6.
Ayat ini memerintahkan bagi semua
orang beriman agar menjaga dirinya serta keluarganya dari adzab neraka, beberapa
penafsiran yang disebutkan oleh para ulama diantaranya adalah:
Abdullah bin Abbâs Radhiyallahu
anhu berkata, “Lakukanlah ketaatan kepada Allâh dan jagalah dirimu dari
kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allâh, dan perintahkan keluargamu dengan dzikir,
niscaya Allâh Azza wa Jalla akan menyelamatkanmu dari neraka”. Sementara Mujâhid
rahimahullah berkata tentang firman Allâh ‘peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka’, “Bertakwalah kepada Allâh, dan perintahkan keluargamu agar
bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla”.
Qatâdah rahimahullah berkata,
“(Menjaga keluarga dari neraka adalah dengan) memerintahkan mereka untuk
bertakwa kepada Allâh dan melarang mereka dari kemaksiatan kepada Allâh Azza wa
Jalla , dan mengatur mereka dengan perintah Allâh Azza wa Jalla , memerintahkan
mereka untuk melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla , dan membantu mereka
untuk melaksanakan perintah Allâh. Maka jika engkau melihat suatu kemaksiatan
yang merupakan larangan Allâh, maka engkau harus menghentikan dan melarang
keluarga(mu) dari kemaksiatan itu”
Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah
berkata, “Allâh Yang Maha Tinggi sebutannya berfirman, ‘Wahai orang-orang yang
membenarkan Allâh dan RasulNya ‘Peliharalah dirimu!’, yaitu maksudnya,
‘Hendaklah sebagian kamu mengajarkan kepada sebagian yang lain perkara yang
dengannya orang yang kamu ajari bisa menjaga diri dari neraka, menolak neraka
darinya, jika diamalkan. Yaitu ketaatan kepada Allâh. Dan lakukanlah ketaatan
kepada Allâh.
Firman Allâh ‘dan keluargamu dari
api neraka!’, Maksudnya, ‘Ajarilah keluargamu dengan melakukan ketaatan kepada
Allâh yang dengannya akan menjaga diri mereka dari neraka. Para ahli tafsir
mengatakan seperti yang kami katakan ini.’ Imam al-Alûsi rahimahullah berkata,
“Menjaga diri dari neraka adalah dengan meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan
dan melaksanakan ketaatan-ketaatan. Sedangkan menjaga keluarga adalah dengan
mendorong mereka untuk melakukan hal itu dengan nasehat dan ta’dîb (hukuman) …
Yang dimaksukan dengan keluarga, berdasarkan sebagian pendapat mencakup: istri,
anak, budak laki, dan budak perempuan. Ayat ini dijadikan dalil atas kewajiban
seorang laki-laki mempelajari kewajiban-kewajiban dan mengajarkannya kepada
mereka ini”
Maka jika kita betul-betul meyakini
bahwa keluarga adalah sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan kita
hendaknya mulai dari sekarang saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan,
karena hanya dengan itu seluruh keluarga akan selalu menyadari dan memahami
bahwa hakikatnya keluarga yang berada di bawah naungan syariah Islam itulah
yang akan menjadi keluarga yang Bahagia, tidak hanya di dunia tetapi juga di
akhirat sana. 22092022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...