Bara 212: Refleksi
Jiwa Mengharap RidhaNya
Oleh: Abu Aisyah
As-Silasafi
Bara 212, Jum’at 02 Desember 2016.
hari bersejarah untuk saya, sebuah hari yang penuh dengan cerita semangat dan
perjuangan. Bagaimana tidak? Sebuah hari yang penuh dengan keistimewaan, dan momen
untuk menge-charge kembali rasa keimanan, keislaman dan ukhuwah antar
umat Islam. Sebuah hari yang saya yakin sekali akan menjadi sejarah besar
khususnya bagi umat Islam di Indonesia dan juga dunia. Hari yang akan menjadi
saksi di akhi nanti, tentang apa yang telah kita lakukan untuk kemuliaan Islam
dan umatnya.
Kisah ini saya mulai dari cerita sehari
sebelumnya, kordinasi dengan beberapa komunitas mahasiswa menghasilkan satu
kesepakatan bahwa saya akan ikut rombongan kampus, saya sudah terdaftar sebagai
peserta dan siap untuk berangkat. Namun menjelang malam muncul rencana lain,
saya akan ikut dengan komunitas Asatidzah dari kampus atau dengan para pengajar
di Yayasan. Kembali kordinasi dengan beberapa pihak itu saya lakukan, namun hingga
menjelang malam tiba belum ada kesepakatan yang dijadikan pegangan. Saya
berpindah ke rencana lainnya, berangkat sendiri dengan kereta dan turun di
Stasiun Juanda Jakarta. Inilah pilihan terakhir setelah tidak ada titik temu
berangkat dengan asatidzah di kampus dan membatalkan berangkat bersama dengan
mahasiswa.
Bersama dengan Abu Hani, seorang
teman yang bekerja di Astra Internasional Jakarta Utara, kami berangkat sebelum
shubuh, tepat pukul 04.00 kami meluncur dari kaki gunung Salak Bogor. Dinginnya
udara Bogor yang menusuk tulang tak menggetarkan saya untuk melangkahkan kaki
menuju Jakarta. Sebuah awal perjalanan yang sangat bersejarah untuk saya.
Saya dan Abu Hani shalat berjamaah
masjid di Masjid Baitussalam wilayah Kota Batu, Kec. Ciomas, Bogor. Selesai
shalat kami langsung meluncur ke arah stasiun Bogor. Satu rencana saya
mengikuti aksi dan menjadi bagian dari sejarah umat Islam untuk memperjuangkan Izzul
Islam wal Muslimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...