HRD Syariah Series
Oleh: Agus Siswanto, MEI dkk.
1.1. Apa Itu Islam?
Konsep bangunan Islam, terlihat dua hal yang saling terkait yakni keimanan
(Faith) dan Islam, ia adalah dua istilah yang memiliki makna yang sinonim
ketika terpisah dan memiliki makna khusus ketika menjadi satu rangkaian. Iman
bermakna keyakinan dalam hati yang terucap oleh lisan dan diamalkan oleh
anggota badan. Iman bersifat abstrak dan hanya dirinya dan Allah saja yang
mengetahuinya, manusia lain hanya mampu melihat indikasi-indikasinya saja.
Secara sederhana dapat disebutkan bahwa iman adalah amalan hati sedangkan Islam
adalah amalan anggota badan.
Secara
etimologi kata Islam berasal dari bahasa
arab yaitu “S L M” س- ل- م (Sin, Lam, Mim) artinya antara lain: damai, suci, patuh dan taat
(tidak pernah membantah). Sedangkan dalam pengertian syar’i,
kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak dan kemauan Allah, serta taat
kepada hukum-Nya. Sehingga hubungan antara pengertian menurut pengertian kata
dasar dengan pengertian seacara syar’i tadi sangat erat sekali kaitannya
sehingga diperoleh pengertian yakni :”Hanya dengan kepatuhan kepada kehendak
Allah dan tunduk kepada hukum-hukum-Nya seseorang dapat mencapai kedamaian
sesungguhnya dan memperoleh kesucian yang abadi.[1]
Penjelasan
yang lain tentang pengertian Islam dikemukakan oleh Abul A’la Maududi, beliau
memberikan pengertian secara ringkas terhadap arti kata Islam yakni “Taat
kepada Allah dan tunduk kepada perintah-Nya tanpa membantah.[2]
Dalam konteks tafsir Quraish Shihab memberikan penjelasan bahwa nama Islam mengandung arti dan makna “Ajaran yang
mendambakan perdamaian”.[3]
Secara lebih komprehensif pengertian atau definisi tentang Islam
sekurang-kurangnya mengandung lima pengertian sebagai berikut :[4]
Pertama, bersumber
dari sebuah hadist sebagai berikut :
أخبرني
عن الإسلام , فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم " الإسلام أن تشهد أن لا إله
إلا الله وأن محمدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت
إن استطعت إليه سبيلا
Ceritakan
kepadaku (wahai Muhammad) tentang Islam! Rasulullah menjawab : Kau mengakui
tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul Allah, mendirikan
sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan berhaji ke
baitullah jika mampu. HR. Bukhari dan Muslim.
Kedua, Islam ialah berserah diri kepada
Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan pada segala
perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang
yang berbuat syirik.[5]
Selain itu, Islam berarti tunduk, menyerah dan mentaati Allah dan ketundukan
itu hendaknya lahir dari kesadaran, bukan karena terpaksa. Ketundukan karena
terpaksa adalah merupakan sesuatu yang alami bagi setiap makhluk, dan
ketundukan yang seperti ini tidak mengakibatkan timbulnya pahala atau siksa, Allah
SWT berfirman :
أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ
وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًۭا وَكَرْهًۭا
وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Maka
apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. QS Ali Imran: 83.
Seluruh
makhluk di alam semesta ini tunduk di bawah ketentuan Allah, baik dari segi
kejadian, kekal dan fananya, dan dalam bidang ini manusia tidak berbeda dengan
makhluk-makhluk lainnya. Adapun ketundukan dengan penuh kesadaran adalah
merupakakn hakekat Islam, dan dalam ketundukan yang seperti ini barulah timbul adanya
pahala dan siksa. sebagai bukti penuh
ketundukan kepada Allah adalah ridha menerima agama-Nya, yang diiringi pula
dengan penuh kesadaran. Karena itu,
Islam dalam pengertian ini adalah merupakan agama Allah yang diridhai-Nya,
agama yang diwahyukan kepada Rasul-Nya dan disampaikan kepada seluruh ummat
manusia Allah SWT berfirman dalam QS Ali
Imran 19 :
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ
ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا
جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ
فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi
Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
Kemudian
dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 22 :
وَمَن يُسْلِمْ
وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌۭ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ
ٱلْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
Dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang Dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah
kesudahan segala urusan”.
Juga
dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 132 - 133
وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ
وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ,
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ
لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ
ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًۭا وَٰحِدًۭا
وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub.
(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam". Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika
ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?"
Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya."
Ketiga, Islam adalah
way of life, peraturan yang bersifat integral yang mengatur hidup dan
kehidupan ummat manusia dan menjadi dasar akhlak yang mulia yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada ummat manusia. Bagi yang mentaatinya
diberikan pahala dan bagi orang yang mengingkarinya dikenakan siksa sebagaimana
Allah berfirman:
أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ
وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًۭا وَكَرْهًۭا
وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Maka
apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepadaNya-lah
berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. QS Ali Imran: 83.
Agama
yang dimaksudkan di sini adalah agama Islam yang menurut pengertian yang kami
terangkan sebelumnya, ialah agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Keempat, Agama Islam merupakan kumpulan peraturan
yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, baik peraturan yang berbentuk
kepercayaan, akhlak, ibadat, muamalat dan sejarah yang terkandung di dalam
Al-Quran dan sunnah Rasul-Nya, dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada
ummat manusia. Allah berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ
أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۥ
ۚ وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ
ٱلْكَٰفِرِينَ
Hai rasul, sampaikanlah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.” QS Al-Maidah 67
Kelima, Islam
adalah jawaban terhadap tiga persoalan yang selalu dihadapi oleh ummat manusia.
Yaitu masalah hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia lainnya dan
manusia dengan alam sekitarnya.
Keenam, Islam
adalah pedoman hidup yang sebenarnya, petunjuk dalam semua aspek hidup dan
kehidupan ummat manusia, obat mujarab untuk mengatasi dan memperbaiki
masyarakat dan jalan yang lurus bagi orang-orang yang bersedia untuk
mengikutinya. Allah SWT berfirman:
وَأَوْحَيْنَآ
إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِىٓ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ, فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى
ٱلْمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada
Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil),
karena Sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli". Kemudian Fir'aun
mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. QS. Asy-Syura: 52-53.
Demikianlah
pengertian dari Islam, ia merupakan pedoman hidup yang dianugerahkan oleh Allah
Ta’ala kepada umat manusia agar mereka senantiasa berada di jalanNya sehingga
mereka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam ruang
lingkup ekonomi maka Islam adalah satu-satunya system ekonomi yang akan membawa
kemashalahatn bagi seluruh umat manusia, membawa keadilan, pemerataan harta dan
menghilangkan kesenjangan antara si kaya dengan si miskin.
[1]
Hammudah Abdalati, “ Islam Suatu Kepastian”, Jakarta : I.I.F.S.O,
1407/1986, hal 13
[2]
Abul A’la Maududi, Prinsip-Prinsip Islam, Jakarta : International
Islamic Federation of Student Organizations, 1407 H/ 1986, hal 2
[3] M
Quraish Shihab, “ Wawasan Al Quran “, Jakarta : Penerbit Mizan, 1499 H/
1999, hal 378
[4]
Dr.Abdul Karim Zaidan, “Dasar-dasar Ilmu Dakwah (1)”, Jakarta : Media
Dakwah, 1979, hal 3-13
[5]
Syaikh Muhammad At-Tamimi, Tiga Landasan Utama (penterjemah Muhammad
Yusuf Harun,MA),Islamic Propagation Office in Rabwah, Riyadh, tanpa tahun, hal
49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...