Oleh: Abu
Aisyah
Hand Phone sebagai media komunikasi
bagi manusia sudah selayaknya menjadi kehidupan hidup manusia lebih baik. Dalam
ruang lingkup Islam maka kehidupan yang lebih baik adalah ketika ia bisa
semakin mendekatkan kepada Allah ta’ala. Maka ketika media komunikasi semisal
HP dan yang lainnya adalah alat agar kehidupan umat Islam menjadi lebih baik,
maka ia juga harus menjadikan umat Islam semakin dekat kepada Allah ta’ala dan
syariatNya.
Namun fenomena yang terjadi saat ini
sebaliknya, media komunikasi tersebut seringkali di salah gunakan baik dari
segi fungsinya yang seringkali menjadi media bermaksiat kepadaNya hingga
penggunaannya yang tidak sesuai pada tempatnya. Sebagai contoh fenomena umat
Islam ketika melaksanakan shalat Jum’at. Terutama ketika Khatib sedang
menyampaikan khutbahnya, banyak sekali jama’ah yang bukannya mendengarkan
khutbah jumat malah bermain-main HP dan alat komunikasi lainnya. Bahkan tadi
siang sewaktu saya mengikuti shalat jum’at dan khatib sedang menyampaikan
khutbahnya justru ada tiga orang lebih makmum di barisan belakang yang sibuk
dengan HP-nya masing-masing. Salah satu dari mereka bahkan tampak senyum-senyum
sendiri dengan gadget-nya tersebut.
Fenomena seperti ini sepertinya bukan
hanya di satu masjid saja, penggunaan HP yang tidak memandang waktu dan tempat
menjadikan umat Islam justru menggunakannya pada waktu-waktu ibadah yang
seharusnya digunakan untuk mendengarkan khutbah yang berisi nasehat-nasehat
kehidupan. Saya jadi teringat dengan sebuah hadits yang menyatakan bahwa
seseorang yang ketika khatib sedang khutbah jumat lalu ia sibuk dan
bermain-main dengan kerikil maka tidak ada jumat baginya. Maka bermain-main
dengan HP kurang lebih sama kasusnya.
Bisa jadi mereka jahil (bodoh) dengan
hukum berbicara ketika khatib sedang khutbah, kebodohan yang sudah selayaknya
untuk senantiasa harus diingatkan. Menyalahkan mereka boleh saja, tetapi akan
lebih bijak ketika menasehati mereka dengan cara yang lembut sehingga mereka
paham bahwa bermain-main HP ketika khutbah jumat berlangsung akan membatalkan
jumatnya atau minimal mengurangi pahala jumatnya. Selain itu bisa jadi mereka
juga lupa sehingga kewajiban kita bersama untuk menasehati mereka. bukankah
kita senantiasa diperintahkan untuk saling nasehat-menasehati dengan sesama
umat Islam?
subhanallah bagus sekali ust...
BalasHapussepertinya foto itu diambil ketika jumat berlangsung dan ditulis langsung.. apakah tidak menggangu kekhusyuan jumat?