Oleh: Misno
Kembali fitnah terhadap Islam
terjadi, kali ini seorang perempuan mengenakan jilbab panjang dan cadar tertangkap
akan menerobos masuk Istana Presiden. Peristiwa ini viral melalui video yang
memperlihatnkan seorang wanita bercadar bawa senjata api terobos Istana
Presiden diamankan petugas polisi beredar di media sosial. Dalam video itu
tampak seorang wanita mengenakan jilbab besar warna biru dan cadar hitam. Wanita
itu dipegangi oleh dua petugas polisi. Namun wanita itu berusaha melawan saat
dipegangi. "Mohon ijin melaporkan, telah terjadi orang mencurigakan.
Membawa senpi dan tidak punya identitas jelas. Sudah diamankan oleh personil
gatur dan juga paspampres," ucap perekam video. Dalam foto selanjutnya,
petugas berhasil mengamankan senjata api yang dibawa oleh wanita itu. Petugas juga menggeledah tas yang dibawa oleh
wanita itu. Namun saat diperiksa, wanita itu tidak membawa identitas sama
sekali (https://jateng.tribunnews.com/)
Mabes Polri membenarkan peristiwa
seorang wanita menerobos Istana Merdeka dengan membawa senjata api yang kini
ditangani dan sedang didalami oleh Krimum Polda Metro Jaya. "Iya betul
(kejadiannya), sedang didalami oleh Krimum Polda Metro Jaya," ujar Kadiv
Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa
(25/10/2022). Berdasarkan informasi yang diperoleh, seorang wanita menerobos
Istana Merdeka sisi utara dengan membawa senjata api jenis FN. Kejadian
tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku belum diketahui identitasnya,
diduga berusia 25 tahun. Terdapat tiga saksi yang mengetahui peristiwa itu,
yakni Aiptu Hermawan, Bripda Yuda Tri Wibowo, dan Briptu Krismanto dari Sat
Gatur Polda Metro Jaya. Barang bukti yang diamankan dari pelaku, yakni satu
jenis senjata api jenis FN, satu tas hitam berisi kitab suci, dompet warna
pink, dan satu unit ponsel (https://www.suara.com).
Kepala Kantor Staf Kepresidenan,
Moeldoko, memberikan tanggapannya mengenai adanya penangkapan seorang wanita
bercadar yang membawa senjata api di sekitaran Istana Kepresidenan Jakarta.
Menurut Moeldoko, saat ini wanita tersebut sudah dimintai keterangan oleh
aparat kepolisian. Moeldoko mengatakan, aparat masih melakukan pemeriksaan
secara mendalam untuk menggali motif wanita bercadar tersebut membawa senjata
api dan menodongkannya ke arah Paspampres yang berjaga di Istana
Kepresidenan. Baca Juga : Wanita
Bercadar Penerobos Istana Bawa Tas Hitam, Isinya Kitab Suci dan Dompet Kosong
Pistol Wanita Bercadar yang Ditangkap di Istana Ternyata Senjata Api Rakitan
"Saat ini sedang didalami, motifnya apa dan seterusnya, dan apa itu siapa
sebenarnya yang ada di balik itu, dan seterusnya. Kenapa mesti ke sini dan itu
sedang kita dalami," ujar Moeldoko kepada awak media, Selasa 25 Oktober
2022 (https://www.viva.co.id/)
Sebagai seorang muslim tentu kita
harus bijak dalam menyikapinya, tidak berlebih-lebihan dan over acting
atau tidak pula menyepelekannya. Semuanya masih dalam proses Panjang dan akan
diselidiki apa motif di balik kejadian itu. Namun, sebagai seorang muslim kita
juga harus cerdas dalam menyikapi kejadiannya, karena sejatinya bukan sekali
dua kali peristiwa seperti ini terjadi. Penggunaan symbol-simbol Islam semisal
jilbab dan cadar yang selalu dikaitkan dengan terorisme dan kekerasan selalu
saja berulang. Apakah ini benar-benar terjadi atau skenario untuk mendeskriditkan
symbol-simbol Islam?
Jawaban dari pertanyaan tersebut
tentu saja memerlukan kajian yang mendalam, namun apabila kita pelajari ajaran
Islam maka sejatinya tidak pernah mengajarkan kekerasan, terorisme dan Tindakan-tindakan
anarkis lainnya. Islam sangat melarang semua Tindakan yang dapat mendatangkan
kemudharatan baik bagi dirinya ataupun orang lain. Bahkan ada aturan dalam
Islam apabila kita memegang pisau atau senjata tajam tidak boleh menghadapkan
yang tajam ke orang lain karena dikhawatirkan akan melukainya.
Islam adalah agama yang membawa
kepada kedamaian, tidak pernah mengajarkan Tindakan kekerasan, anarki,
terorisme dan tindakan jahat lainnya. Kita tidak boleh menumpahkan darah
saudara semuslim serta orang-orang non muslim yang tidak bersalah. Apalagi sampai
melakukan pengeboman atau tindakan yang dapat merusak dan menyebarkan terror. Itu
semua bukan ajaran Islam, karena Islam selalu mengajarkan perdamaian, keadilan
ketenteraman dan menjaid rahmat untuk semesta alam.
Jadi jika ada orang-orang yang
menggunakan symbol-simbol agama untuk melakukan Tindakan kekerasan, anarkis,
ancaman dan terorisme itu adalah orangnya (oknum) umat Islam yang bisa jadi
karena salah dalam memahami Islam yang benar. Bis ajuga itu adalah fitnah
terhadap umat Islam, di mana Tindakan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
tidak suka dengan Islam agar masyarakat memberikan stigma negative terhadap symbol-simbol
Islam semisal jilbab dan cadar. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan, karena
semakin sering stigma ini disiarkan maka masyarakat akan terbawa pada skenario ini.
Semoga Allagh Ta’ala memebrikan
hidayah kepada sleuruh umat Islam sehingga lebih cerdas dalam menganggapi
setiap kejadian yang terjadi, terus belajar tentang Islam sehingga dapat
memahami, mengamalkan dan mendakwahkan Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh
alam. Apabila ada fitnah terhadap umat Islam maka kita harus meluruskan sesuai
dengan kemampuan kita masing-masing. Wallahu a’lam, 25102022.