Oleh: Abd Misno Abu Aisyah
Apabila hari ini kita ditimpa
berbagai masalah, duka nestapa menghampiri kita, berjuta kesedihan hadir di
jiwa... Maka ingatlah bahwa masalah tersebut bisa berubah menjadi “Mashaallah”
yang maknanya dengan kehendak Allah. Makna lain dari ungkapan “Mashaallah”
adalah rasa kagum, heran yang positif dan ketakjuban atas kekuasaan Allah Ta’ala.
Bagaimana agar masalah menjadi “Mashaallah”?
Pertama, ingatlah bahwa
semua masalah yang kita hadapi itu berasal dari takdir Allah Ta’ala. Maknanya bahwa,
semua yang terjadi adalah atas kehendaknya sehingga manusia harus tunduk patuh
dan ridha dengannya. Semua masalah yang kita hadapi sudah tertulis bahkan
sebelum kita hadir di alam fana ini. Hal ini berarti bahwa masalah yang kita
hadapi adalah bagian dari takdir ini, maka meyakini semua masalah yang kita
hadapi adalah solusi pertama yang harus dilalui. Jangan pernah menyesali
sesuatu yang telah terjadi, mengambil pelajaran boleh darinya tapi jangan terus
diungkit karena hanya akan menambah masalah baru.
Kedua, yakinlah bahwa
masalah yang kita hadapi itu sudah diukur oleh Allah Ta’ala, sehingga kita akan
mampu untuk menghadapinya. Bahkan Allah Ta’ala berfirman dalam kalamNya yang
mulia bahwa Allah Ta’ala tidak memberikan masalah kepada seseorang melebihi
kekuatannya. Artinya bahwa Allah tahu bahwa masalah yang kita hadapi itu sesuai
dengan kemampuan kita untuk mengatasinya. Yakin kita bisa...
Ketiga, pasti ada hikmah di
balik masalah yang kita hadapi. Yakin, bahwa setiap masalah yang ada itu ada
hikmah atau pelajaran yang Allah berikan kepada kita. Tinggal aapakah kita
mampu untuk menggali hikmah tersebut? Cara menggali hikmah dari masalah yang
ada adalah dengan dengan berfikir yang didasari dengan keimanan bahwa semuanya
adalah takdirNya, mengaitkan dengan peristiwa lainnya baik saat ini atau di
masa yang akan datang, serta menemukan benang merah dari berbagai peristiwa di
masa lalu yang pernah terjadi. Hikmah adalah kebaikan yang ada pada sesuatu
yang semakin mendekat diri kepada Allah Ta’ala.
Keempat, pada level yang
lebih tinggi ketika seseorang dapat mengambil hikmah dari berbagai masalah
adalah ia bersyukur, Alhamdulillah memuji kepada Allah atas masalah yang
dihadapinya. Ia meyakini bahwa justru karena ada masalah itulah kita semakin
dekat kepadaNya, semakin yakin akan takdirNya dan semakin yakin pula bahwa
kehidupan ini akan terus menjadi lebih baik. Bahkan sampai masalah yang paling
mengerikan sekalipun kita harus bersyukur, misalnya orang tua kita meninggal.
Selain mengucapkan Inna lillahi wa inna ilahi raji’un maka yakinlah
bahwa meninggalnya orang tua kita adalah menjadi takdirNya. Bersyukur dengan
masalah yang ada maknanya adalah dengan masalah tersebut semakin mendekatkan
diri kepada Allah Ta’ala, sebagai peringatan buat kita dan bukti keyakinan akan
takdirNya.
Kelima, menjadikan masalah
menjadi sarana untuk mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala. Berbagai masalah
yang ada apabila kita hadapi dengan penuh ketaatan kepadaNya akan menjadi ladang
pahala besar bagi kita, inilah ciri seorang muslim. Bersabar, bertawakal dan
tetap berikhtiar dalam menghadapi masalah adalah sarana untuk mendapatkan pahal
melimpah dari Sang Pencipta.
Masih banyak lagi cara agar menjadikan
masalah menjadi mashaallah, maka tidak ada alasan lagi bagi setiap muslim untuk
tenggelam dalam masalah, merasa susah dengan masalah, sedih dengan masalah dan
terkurung dalam masalahnya. Saatnya masalah menjadi mashaallah, yaitu dengan
meyakini bahwa masalah itu datang dari Allah Ta’ala, kita akan mampu untuk
mengatasinya, meyakini adanya hikmah padanya, bersyukur dengan masalah yang ada
dan menjadikannya sebagai sarana mendekat diri kepadanya dengan mendulang
pahala dari setiap masalah yang ada. Wallahua’lam. Bogor, 01 Muharam 1442 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...