Abdurrahman Misno BP
Membaca adalah aktifitas memaknai setiap huruf, kata dan kalimat yang ada
pada sebuah tulisan. Aktifitas ini mencari makna dari setiap kata dan kalimat
yang digunakan, tidak hanya terbatas pada makna bahasa, namun makna majaz yang
sering digunakan penulisnya juga harus dipahami sebagaimana adanya. Sehingga
aktifitas membaca pada hakikatnya adalah memaknai ide dan gagasan seorang
penulis dalam karya-karyanya.
Aktifitas membaca bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
diperlukan, baik dalam bentuk ide dan gagasan atau petunjuk pelaksanaan atas
suatu kegiatan atau aktifitas. Sehingga membaca menjadi cara untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan, yang harus dilakukan oleh semua orang.
Proses memaknai sebuah tulisan serta upaya untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dalam membaca haruslah dibekali oleh iman agar aktifitas ini
memiliki banyak kemanfaatan bagi yang melakukannya. Maksudnya adalah bahwa
proses membaca yang sangat bermanfaat sekali terkadang terjatuh pada aktifitas
yang kurang bermanfaat, bahkan bisa jadi jatuh kepada kemaksiatan.
Membaca tulisan-tulisan yang tidak memiliki faedah untuk kehidupan atau
bahkan membaca tulisan-tulisan yang mengandung unsur-unsur yang diharamkan
dalam Islam akan menjadi dosa. Bacaan yang berisi tulisan-tulisan pornografi,
kekerasan atau penghinaan kepada Islam adalah sangat tidak dianjurkan untuk
dibaca, ia harus dihancurkan karena akan dapat merusak tatanan beragama.
Perkembangan media sosial memunculkan budaya baca secara digital, sehingga
berbagai bacaan bermunculan dalam format digital yang mudah diakses kapan saja,
di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Namun perkembangan ini
ternyata juga dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk
menulis dan memublikasikan tulisan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Maka, aktifitas membaca haruslah dilandasi oleh keimanan, yaitu membaca
sesuai dengan dasar iman dan Islam. Lebih jelaslah bahwa membaca berlandaskan
iman atau spiritual writing adalah aktifitas membaca yang didasarkan
kepada iman Islam. Hal ini ditandai dengan niat dalam membaca, tujuan dalam
memabca, bahan bacaan serta hal-hal yang ahrus diperhatikan dalam aktifitas
membaca.
Islam sebagai agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan sejak awal
turunnya telah menekankan pentingnya membaca. Ayat pertama yang turun
kepada Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Wassalam adalah perintah untuk “Iqra” atau membaca dalam makna yang
luas. Al-qur’an sendiri sebagai pedoman umat Islam berisi kata dan kalimat yang
harus dibaca dan dipahami maknanya. Sehingga membaca adalah bagian tidak
terpisahkan dalam peradaban Islam.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam aktifitas membaca adalah niat dan
tujuan dari membaca. Niat membaca haruslah ikhlas karena Allah Ta’ala,
mengharapkan keridhaanNya serta balasan surgaNya di akhirat sana. Hal ini
karena membaca yang dilakukan adalah untuk memahami keagungan Allah Ta’ala
serta memahami setiap dimensi syariahNya.
Tujuan dari membaca adalah mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu
pengetahuan sehingga akan mampu melaksanakan tugas manusia hadir di alam dunia
ini, yaitu untuk beribadah kepada Allah Ta’ala saja. Dengan membaca ia akan
mengetahui keagungannya, mengetahui secara menyeluruh syariahNya dan memahami
adanya hikmah di setiap perintah dan laranganNya.
Selanjutnya bahwa spiritual reading terkait dengan bacaan yang
dibacanya. Islam secara jelas memberikan pedoman kepada umatnya agar selalu
membaca, yaitu membaca yang merupakan kewajiban bagi umat Islam yaitu membaca
Al-Qur’an sebagai bentuk ibadah kepadanya. Selan itu juga membaca hadits-hadits
nabawi yang telah dibukuan hingga berbagai de dan gagasan ulama-ulama
Islam yang telah menunagkannya ke dalam sebuah tulisan atau dalam bentuk buku.
Urutan ini sangat penting karena terkait dengan bahan bacaan yang harus dibaca.
Ya... membaca Kitabullah dan kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an adalah
seutama-utama membaca. Kenapa kita harus membaca AL-Qur’an? Maka jawabannya ada
dua dimensi, pertama adalah sebagai bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala, dan yang
kedua menambah pengetahuan terkait dengan aturan Allah Ta’ala yang terdapat di
dalamnya.
Selanjutnya membaca al-Hadits, yaitu riwayat yang datang dari Nabi Muhammad
Shalallahu Alahihi wassalam terkait dengan seluruh sendi kehidupan umat
manusia. Membaca al-hadits berarti memahami kehidupan Nabi dari awal beliau
diangkat sebagai nabi dan rasul hingga hari ini. hadits yang telah ditulis dan
disusun oleh para ulama adalah obyek bacaan wajib bagi setiap muslim. Sehingga
membacanya pun mendapatkan ibadah sebagaimana membaca Al-Qur’an.
Berikutnya adalah membaca ide dan gagasan para cendekiawan muslim dalam
buku-buku mereka. Ini memerlukan adanya waktu yang panjang dan pemahaman yang
menyeluruh. Membaca karya-karya mereka sejatinya menelaah setiap ide dan
gagasan yang muncul dari mereka. Tradisi membaca dan menulis yang sangat maju
dalam sejarah awal umat Islam menjadikan ilmu pengetahuan berkembang sangat
pesat. Maka membaca adalah kunci bagi kemajuan suatu peradaban.
Membaca dengan iman, berarti aktifitas membaca yang didasarkan oleh iman
Islam. Sehingga apa yang dia baca haruslah selaras dengan nilai-nilai Islam. Ia
tidak boleh membaca kitab suci atau buku-buku yang berasal dari agama lain,
kecuali adanya ilmu yang mumpuni dan untuk dicari kelemahannya. Demikian pula
tidak membaca tulisan-tulisan yang bertentangan dengan akidah Islam, misalnya
ramalan dengan zodiac serta perbuatan munkar lainnya.
Sebagai umat Islam kita juga tidak boleh membaca tulisan-tulisan yang
mengandung hal-hal yang diharamkan dalam Islam. Misalnya cerita pendek dewasa
yang berisi adegan-adegan yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Demikian juga
tulisan dan buku yang mengandung hal-hal yang diharamkan oleh Allah Ta’ala.
Hikmah dari larangan ini tentu memiliki manfaat bagi umat Islam secara
keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa spiritual reading adalah aktifitas
membaca yang didasarkan kepada nilai-nilai iman Islam, aktifitas ini harus
selaras dengan Islam sehingga aktifitas ini akan bermakna ibadah kepada Allah
Ta’ala.
Biografi Penulis
Penulis bernama lengkap Abdurrahman Misno BP, lahir
di Cilacap 10 Mei 1979. Pendidikan terakhir adalah Program Doktoral Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung
tahun 2014. Saat ini menjabat sebagai Direktur
Program Pascasarjana Institut Agama Islam Sahid Bogor.
Penulis telah menulis lebih dari 100 buku,
khususnya terkait dengan Hukum dan
Ekonomi Islam. Di antara buku yang sudah
diterbitkan adalah; Islam Apa Adanya (IPB Press, 2009), Keajaiban Salam (Bumi Aksara, 2010), Sekuler Loe Gue End
(Dapur Buku, 2012), Menjadi Muslim Mandiri (HSP, 2014), Pesona Budaya Sunda (Deepublish, 2014), Reception Through Selecetion Modification:
Antropologi Hukum Islam di Indonesia
(Deepublish, 2015), Metode Penelitian Muamalah
(Salemba Empat, 2017), Metode Penelitian Hukum Islam (UIKA, 2018), HRD Syariah (Gramedia, 2012-2020),
Hukum Bisnis Syariah (2020).
Selain itu juga penulis aktif
dalam menulis jurnal,
tulisan populer yang tersebar
di beberapa media
cetak dan online.
Selain menulis, penulis juga
menjabat sebagai Direktur Pustaka Amma Alami,
sebeuah penerbitan yang fokus pada karya tulis
anak bangsa. Penulis dapat
dihubungi di email; drmisnomei@gmail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...