Oleh : Abdurrahman Misno
Hidup adalah Pilihan, kata-kata ini sudah sering kali
kita dengarkan. Sebuah kata yang memang sangat mudah diucapkan, apalagi jika
kata-kata ini diucapkan kepada orang lain seolah-olah ringan sekali di lisan. Tentu
saja dalam prakteknya sangat sulit dan seringkali menimbulkan pilihan-pilihan
yang selalu membawa kepada resiko-resiko yang harus dikorbankan.
Jika pilihan itu adalah baik dengan tidak baik atau
antara hitam dan putih tentu dengan mudah kita akan bisa memilih. Kita akan
memilih yang lebih baik daripada yang tidak baik, demikian pula dalam beberapa
hal kita akan memilih yang putih daripada yang hitam. Jika permasalahannya
adalah pilihan antara yang buruk dengan yang buruk maka kita juga bisa memilih
keburukan yang ukuran keburukannya lebih ringan dari yang lain, sehingga
minimal kita tidak terjerat ke dalam keburukan yang lebih besar.
Bagaimana jika ternyata pilihannya itu adalah yang
baik-baik, maksudnya kedua pilihan itu sama-sama baik? Jawabannya tentu saja
mencari yang lebih baik dari dua yang baik tersebut. Namun hal ini belum bisa
menyelesaikan masalah. Bagaimana jika pilihannya adalah yang lebih baik
semuanya, bisa jadi kita akan memilih yang terbaik dari yang lebih baik, begitulah
seterusnya.
Standar atau ukuran untuk melihat sesuatu yang
terbaik dari yang baik-baik memang sulit dirumuskan. Sebagai contoh jika ada
dua pilihan yang keduanya adalah terbaik maka kita bisa memilih dengan rumusan
MUMTAZ, apa itu?
M = Memilih Hal Yang Paling Prioritas Dilakukan
U = Usahakan untuk Shalat istikharah
M =Mulailah dengan yang lebih pasti dari yang
kemungkinan
T = Teliti kemungkinan untuk menyatukan keduanya
A = Ajukan pilihan-pilihan lain
Z = Ziarah dengan orang ‘Alim dan meminta pendapatnya
Nah, tips ini mudah sekali dipraktekkan bukan? Kalau belum
jelas saya ulas kembali. Pertama, Pilihlah pilihan yang paling utama dan
diprioritaskan untuk dilakukan, tentu saja prioritas utama kita adalah akhirat
jadi pilihan yang mendekatkan kepada kebahagiaan hidup di akhirat itulah
pilihan tepat. Kedua, Laksanakanlah Shalat istikharah yaitu meminta kepada
Allah ta’ala agar Dia memberikan jalan yang terbaik dan memberikan petunjuk
dengan kecenderungan hati pada salah satu pilihan. Ketiga, memilih hal yang
paling mendekati kepada kepastian bukan ketidakjelasan dan kesamaran, Keempat,
Jika memang memungkinkan untuk menggabungkan keduanya, kenapa tidak kita
lakukan, atau mengurutkan dua pilihan tersebut sehingga kita bisa mendapatkan
kedua-duanya. Kelima, jika ada pilihan lainnya juga bisa dipertimbangkan. Keenam,
cobalah mengunjungi orang-orang yang alim dan meminta pendapat mereka,
mudah-mudahan mereka juga bisa memberikan usulan dan pilihan bagi kita. Wallahu
A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...