Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Hari ini adalah 1 Muharam 1444
Hijriyah, tanggal baru pada awal tahun hijriyah yang saat ini diperingati
sebagai tahun baru Islam. Terlepas dari kontroversi memperingati hari ini
sebagai tahun baru Islam, maka tahun hijriyah menjadi momen istimewa untuk
merencanakan satu tahun ke depan dan tahun-tahun setelahnya. Merujuk pada
penetapan dari tahun hijriyah maka ini adalah memperingati peristiwa hijrah
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dari Mekah ke Madinah. Kontekstualisasi
dari peristiwa hijrah saat ini adalah bagaimana kita mampu hijrah (meninggalkan
segala bentuk keburukan dan kegelapan menuju cahaya terang Islam) menuju kehidupan
yang lebih baik dalam segala sendi kehidupan, termasuk hijrah menuju ekonomi,
bisnis dan keuangan syariah.
Awal tahun hijriyah menjadi momen
untuk Kembali menata diri dan menyiapkan hari-hari ke hadapan. Maka hijrah (beralih)
dari system ekonomi, bisnis dan keuangan ribawi yang tidak sesuai dengan
syariah Islam dan membawa banyak kemudharatan bagi umat manusia menuju system ekonomi,
bisnis dan keuangan syariah yang terang benderang dan membawa kemashlahatan bagi
seluruh umat manusia dan semesta.
Langkah hijrah ini tentu saja
diawali dengan terus memupuk keyakinan mendalam tentang syariah Islam yang
membawa kemashlahatan (kebaikan) bagi seluruh umat manusia. Termasuk dalam system
ekonominya, di mana system ekonomi Islam memberikan keadilan untuk semua tanpa
melihat suku, agama, ras dan antara golongan. Keadilan yang dimaksud adalah
memberikan hak bagi masing-masing manusia untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera
tidak hanya di dunia namun juga di akhirat sana. Keyakinan ini harus terus
dipupuk agar semakin meningkat dan sampai derajat kepada keyakinan yang tidak
bisa digoyahkan oleh berbagai godaan.
Langkah berikutnya adalah dengan
mempelajari secara intensif dan mendalam mengenai ekonomi, bisnis dan keuangan
syariah secara berkesinambungan. Bukan hanya membaca sekilas, atau melihat video
dan hanya dari sumber internet saja. Demikian pula bukan hanya dari satu guru
atau ustadz tanpa melihat pendapat lain yang banyak selain pendapat orang yang
dipercayanya. Hal ini memang perlu ketelatenan dan kesungguhan karena
diharapkan akan memahami ekonomi, bisnis dan keuangan syariah secara komprehensif
sehingga ia tidak ragu lagi dengan berbagai subhat yang menyatakan bahwa ekonomi,
bisnis dan keuangan syariah tidak jauh berbeda dengan konvensional.
Langkah ketiga setelah memiliki
ilmunya adalah mengamalkan sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Semakin
berkembangnya studi ekonomi, bisnis dan keuangan syariah maka semua bidang ini
telah dibahas dan dikaji oleh para peneliti sehingga tinggal kita mengimplementasikannya.
Halal Industry yang berkembang pesat mencakup seluruh bidang bisnis
termasuk halal travel dan halal tourisme atau pariwisata syariah.
Demikian pula dalam ranah kosmetika dan obat-obatan saat ini kesadaran
masyarakat akan jaminan halal komoditas ini sangat tinggi. Sehingga sudah
saatnya ekonomi dan bisnis syariah terimplementasi dalam setiap sendi kehidupan
masyarakat.
Selanjutnya adalah mendakwahkan
ekonomi, bisnis dan keuangan syariah kepada seluruh lapisan masyarakat secara
terus-menerus dan berkesinambungan. Jangan sampai masih ada masyarakat yang
menyangka bahwa ekonomi syariah dan system ekonomi lainnya tidak jauh berbeda,
atau masih ada yang menyatakan bahwa bank syariah sama dengan bank
konvensional. Ini menjadi tugas kita Bersama sebagai umat Islam, sama seperti
dakwah menyampaikan kebenaran Islam maka dakwah ekonomi syariah menjadi
kewajiban bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Maka momen awal tahun hijriyah
menjadi sangat tepat untuk kita hijrah, meninggalkan segala bentuk system ekonomi
yang tidak sesuai dengan syariah Islam menuju system ekonomi, bisnis dan
keuangan syariah yang terang benderang dan membawa kemashlahatan bagi seluruh
alam. Wallahu a’lam, 30 Juli 2022/01 Muharam 1444 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...