Oleh: Misno bin Mohd Djahri
Hermawan Kertajaya dan Sakir Sula dalam buku Marketing Syariah
mencatat bahwa untuk mengkonsep sebuah marketing syariah harus mengetahui
tentang prinsip - prinsip marketing syariah. Menurut mereka ada 17 prinsip
marketing syariah, yaitu:
Pertama, Information Technology
Allows Us to be Transparent (Change). Perubahan adalah suatu hal yang pasti
akan terjadi. Oleh karena itu, perubahan perlu disikapi dengan cermat. Kekuatan
perubahan terdiri dari lima unsur: perubahan tekhnologi, perubahan politik
legal, perubahan sosialkultural, perubahan ekonomi, dan perubahan pasar. Dalam
hal ini lebih menekankan pada dampak perubahan tekhnologi. Akar terjadinya
segala perubahan - baik perubahan sosial, politik, ataupun ekonomi – adalah
karena adanya inovasi terus-menerus di bidang tekhnologi.
Kedua, Be Respectful to Your
Competitors (Competitor). Dalam menjalankan syariah marketing, perusahaan
harus memperhatikan cara mereka menghadapi persaingan usaha yang serba-dinamis.
Jadi ketika persaingan usaha yang dihadapi semakin ketat dan kadang bersifat
kotor, perusahaan harus mempunyai kekuatan moral untuk tidak terpengaruh oleh
permainan bisnis seperti itu.
Ketiga, The Emergence of
Customers Global Paradox (Customer). Di era globalisasi seperti sekarang,
masyarakat menjalani kehidupannya secara paradoks. Paradoks yang terjadi ini
mengharuskan kita untuk focus terhadap apa yang terpenting dalam aktivitas
sehari-hari. Bagi umat beragama, globalisasi membawa banyak manfaat dan
peluang, karena itu kita mesti belajar satu sama lain tanpa meninggalkan jati
diri kita.
Keempat, Develop A
Spiritual-Based Organization (Company). The Body Shop yang didirikan oleh
Anita Roddick, merupakan perusahaan kosmetik yang pernah terpilih sebagai
Company if the Year pada tahun 1987, merupakan perusahaan yang sukses berkat
nilai dan prinsip dasar yang dianut perusahaannya. The Body Shop mempunyai
prinsip kejujuran, yang ditunjukkan dengan memberikan value yang sesuai kepada
pelanggan dari produk-produk yang dihasilkan. Apa yang dilakukan Anita Roddick
ini pada dasarnya adalah penerapan nilai-nilai spiritual dalam perusahaan.
Dengan menerapkan spiritual-based organization, mereka selalu menyampaikan
pesan-pesan kepada bawahannya untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih
baik dengan mengedepankan kerendahan hati dan kejujuran, bahkan ketika mereka
telah menjadi pengusaha sukses.
Kelima, View Market Universally
(Segmentation). Segmentasi adala seni mengidentifikasi serta memanfaatkan
peluangpeluang yang muncul di pasar. Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk
lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan cara-cara yang kreatif
dalam membagi-bagi pasar ke dalam beberapa segmen, perusahaan dapat menentukan
di mana mereka harus memberikan pelayanan terbaik dan di mana mereka mempunyai
keunggulan kompetitif paling besar.
Keenam, Target Customer‟s Heart and
Soul (Targeting). Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya
perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas. Dengan
menentukan target yang akan dibidik, usaha kita akan lebih terarah.
Ketujuh, Build A Belief System
(Positioning) Positioning adalah strategi untuk merebut posisi dibenak
konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan,
keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan. Dan untuk perusahaan berbasis
syariah, membangun kepercayaan berarti menunjukkan komitmen bahwa perusahaan
syariah itu menawarkan sesuatu yang lebih jika dibandingkan perusahaan
non-syariah.
Kedelapan, Differ Yourself with A
Good Package of Content and Context (Differentiation). Diferensiasi
didefinisikan sebagai tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna
dalam tawaran perusahaan. Diferensiasi bisa berupa content (dimensi
diferensiasi yang merujuk pada value yang ditawarkan kepada pelanggan), dan
context (dimensi yang merujuk pada cara anda menawarkan produk).
Kesembilan, Be Honest with Your 4
Ps (Marketing-Mix). Marketing-mix yang elemen-elemennya adalah product,
price, place, dan promotion (4P). Product dan price adalah komponen dari
tawaran (offers), sedangkan place dan promotion adalah komponen dari akses
(access). Bagi perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer), produk dan
harga haruslah didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan; sesuai dengan
prinsipprinsip syariah. Komponen akses (access) sangat berpengaruh terhadap
bagaimana usaha dari perusahaan dalam menjual produk dan harganya. Promosi bagi
perusahaan yang berlandaskan syariah haruslah menggambarkan secara riil apa
yang ditawarkan dari produk-produk perusahaan tersebut.
Kesepuluh, Practice A
Relationship-Based Selling (Selling), Selling yang dimaksud di sini adalah
bagaimana memaksimalkan kegiatan penjualan sehingga dapat menciptakan situasi
yang win-win solution bagi si penjual dan pembeli. Dalam melakukan selling,
perusahaan tidak hanya menyampaikan fitur-fitur dari produk dan jasa yang
ditawarkan saja, melainkan juga keuntungan dan bahkan solusi dari produk dan
jasa tersebut.
Kesebelas., Use A Spiritual Brand
Character (Brand), Dalam pandangan syariah, Brand yang baik adalah yang
mempunyai katakter yang kuat. Dan bagi perusahaan atau produk yang menerapkan
syariah marketing, suatu brand juga harus mencerminkan karakter-karakter yang
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah atau nilai-nilai spiritual.
Beberapa karakter yang bisa dibangun untuk menunjukkan nilai spiritual ini bisa
digambarkan dengan nilai kejujuran, keadilan, kemitraan, kebersamaan,
keterbukaan, dan universalitas.
Keduabelas, Service Should Have
the Ability to Transfrom (Service). Untuk menjadi perusahaan yang besar dan
sustainable, perusahaan berbasis syariah marketing harus memperhatikan servis
yang ditawarkan untuk menjaga kepuasan Stakeholders. Stakeholders yang dimaksud
bukan cuma konsumen saja tapi juga pemegang saham, pemerintah, dan para
karyawan sendiri.
Ketiga belas, Practice A Reliable
Business Process (Process). Proses mencerminkan tingkat quality, cost, dan
delivery yang sering disingkat sebagai QCD. Proses dalam konteks kualitas
adalah bagimana menciptakan proses yang mempunyai nilai lebih untuk konsumen.
Proses dalam konteks cost adalah bagaimana menciptakan proses yang efisien yang
tidak membutuhkan biaya yang banyak, tetapi kualitas terjamin. Sedangkan proses
dalam konteks delivery adalah bagaimana proses pengiriman ataupenyampaian
produk atau servis yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
Keempatbe;as, Create A Balanced
value to Your Stakeholders (Scorecard). Prinsip dalam syariah marketing
adalah menciptakan value bagi para stakeholders-nya. Tiga stakeholders utama
dari suatu perusahaan adalah pelanggan, karyawan, dan pemegang saham. Ketiga
stakeholders itu sangat penting, karena mereka adalah orang-orang yang sangat
berperan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam menjaga keseimbangan ini,
perusahaan harus bisa menciptakan value yang unggul bagi ketiga stakeholders
utama tersebut dengan ukuran bobot yang sama.
Kelimabelas, Create A Noble Cause
(Inspiration). Inspirasi adalah tentang impian yang hendak dicapai yang
akan membimbing perusahaan sepanjang perjalanannya untuk mewujudkan goals
perusahaan tersebut. Maka, dalam perusahaan berbasis syariah marketing,
penentuan visi dan misi tidak bisa terlepas dari makna syariah itu sendiri, dan
tujuan akhir yang ingin dicapai. Tujuan akhir ini harus bersifat mulia, lebih
dari sekedar keuntungan finansial semata.
Keenambelas, Develop An Ethical
Corporate Culture (Culture). Budaya perusahaan menggambarkan jati diri
perusahaan tersebut. Hal ini tercermin dari nilai-nilai yang dianut oleh setiap
individu di perusahaan dan perilakunya ketika menjalankan proses bisnisnya.
Budaya perusahaan yang sehat adalah budaya yang diekspresikan oleh setiap karyawannya
dengan hati terbuka dan sesuai dengan nilai-nilai etika.
Ketujuhbelas, Measurement Must Be
Clear and Transparents (Institution). Prinsip yang terakhir adalah
bagaimana membangun organisasi/institusi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Dalam perusahaan syariah harus mempunyai
sistem umpan balik yang bersifat transparan. Sistem umpan balik ini memeriksa tentang kepuasan akan
terpenuhinya kebutuhan ketiga steak-holders utamanya. Transparansi berarti
bahwa ketiga steak-holders utama itu harus mendapatkan informasi yang sejelas
dan sejujur mungkin dari perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...