Oleh: Misno Mohd Djahri
Kematian adalah keadaan di mana
manusia meninggalkan kehidupan yang ada di dunia, jasad yang selama ini
membungkus ruhnya akan binasa dan menjadi tiada bermakna. Sebagai orang beriman
kita meyakini bahwa kematian itu pasti adanya (QS. Ali Imran: 185), serta
kehadirannya tidak ada satu jua yang dapat meramalkannya. Ia datang dengan
berbagai keadaan, dan manusia tidak dapat menghindar darinya (QS. An-Nisaa:
78).
Kecelakaan yang terjadi di wilayah
Cibubur beberapa hari lalu menyisakan duka yang sangat mendalam, lebih kurang
12 orang meninggal dunia dan Sebagian lainnya luka-luka. Kerugian secara materiil
sangat terasa, namun tentu saja yang lebih terasa adalah hilangnya nyawa dari
orang-orang yang meninggal di sana. Kejadian yang tidak disangka-sangka, sebuah
mobil pembawa bahan bakar mengalami rem blong dan menabrak ke kendaraan yang sedang
ada di sekitar lampu merah. Hanya dalam waktu beberapa saat puluihan belasan
nyawa melayang.
Mereka yang menjadi korban tidak
pernah berfikir bahwa ajal mereka sampai di hari itu, bahkan tidak ada tanda
apa-apa. Pun mereka tidak ngebut atau membahayakan pengendara lainnya, benarlah
apa yang dikatakan orang “Namanya juga di jalan, kalua gak nabrak yang
tertabrak”. Tentu saja istilah ini sebagai bahan candaan dan upaya meredam
kemarahan Ketika kecelakaan datang. Kita turut berduka akan kejadian ini, semooga
mereka yang menjadi korban kecelakaan mendapatkan tempat yang layak di sisiNya.
Amiin.
Kematian memang begitu dekat dengan
kita, kehadirannya tidak bisa diramalkan. Bahkan seseorang yang sehat wal afiat
tiba-tiba meninggal tanpa ada penyebabnya. Sebaliknya seseorang yang
sakit-sakitan bertahun-tahun namun belum juga meninggal. Itulah misteri
kematian. Ia memang datang tidak diundang, dan tidak ada yang bisa melarang Ketika
waktunya sudah ditentukan.
Sebagai orang beriman kita harus
meyakini, bahwa kematian adalah perpindahan kehidupan dari alam dunia ke alam
akhirat. Kesenangan yang ada di dunia ditinggalkan untuk selamanya menuju kesenangan
atau kesengsaraan yang abadi. Kematian adalah pintu gerbang menuju alam keabadian.
Sayangnya, mungkin Sebagian dari kita sangat takut dengan kematian itu, apalagi
jika kematian itu Nampak “mengerikan” di mata manusia. Kecelakaan, tabrakan, terbakar,
tenggelam dan kejadian tidak biasa lainnya adalah beberapa bentuk kematian yang
menurut mata manusia mengerikan adanya.
Padahal sejatinya, kematian
hanyalah pintu gerbang di mana bagaimanapun keadaannya sejatinya hanyalah jalan
menuju negeri keabadian. Bahkan Islam memberikan banyak kabar kebaikan tentang
orang-orang yang meninggal tidak dalam keadaan biasa, yaitu mereka yang
meninggalnya karena melahirkan, tenggelam, terbakar, tertimpa benda keras dan
yang lainnya termasuk meninggal dalam keadaan sahid di dunia. Inilah salah satu
dari kemuliaan Islam, di mana tidak hanya melihat dari dzahirnya, tapi juga
kepada hakikat sebenarnya.
Kembali kepada kematian yang tidak
dapat diramalkan, maka menyiapkan diri dengan berbagai perbekalan untuk
menghadapi negeri setelah kematian adalah sebuah keniscayaan. Membersihkan hati
dari segala noda dosa dan maksiat, membersihkan diri dari iri dengki kepada
orang lain, berusahan untuk menjauhi segala bentuk kedzaliman dan melaksanakan
semua yang disyariahkan oleh Ar-Rahman. Semoga Allah ta’ala memberikan kepada
kita husnul khatimah, yaitu akhir hidup yang baik. Bukan hanya dilihat dari
dzahir mata manusia namun akhir yang baik di sisi Allah ta’ala. Amiin Ya
Rabbal aalamiin. Pagi cerah, 19 Juli 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...