Oleh: Misno Mohd Djahri
Manusia diciptakan dengan segala
godaan, dari godaan yang berasal dari dalam dirinya berupa hawa yang ada,
hingga godaan dari luar dirinya yang berasal dari Iblis dan bala tentaranya. Jika
godaan Iblis dan bala tentaranya terlihat nyata berupa bisikan-bisikan yang biasanya
selalu membawa kepada kerusakan, maka godaan yang berasal dari dalam dirinya
sangat tersembunyi dan seringkali seolah-olah merupakan fitrah insani. Ia mengalir
bersama dengan aliran darah manusia hingga masuk ke dalam setiap sendinya. Salah
satu dari godaan dalam diri adalah merasa lebih baik dari orang lain, bagaimana
mengatasi hal ini?
Menjadi yang terbaik adalah
keinginan semua insan, namun jika merasa lebih baik ini menjadi persoalan. Menjadi
yang terbaik sebagai sebuah cita-cita dan harapan, dilakukan dengan usaha
optimal agar apa yang diharapkan dapat diraih dalam genggaman. Sebagai sebuah
harapan, menjadi yang terbaik dilakukan dengan mengoptimalkan setiap potensi
yang ada. Menjadi terbaik sesuai dengan bidangnya masing-masing terkadang
menjadikan kehidupan insan semakin dapat dirasakan. Sebagai sebuah proses maka
menjadi yang terbaik akan menjadi energi bagi insani agar terus dapat menapaki
kehidupan ini.
Merasa lebih baik berkaitan dengan
sifat merasa lebih dibandingkan orang lain, ia adalah bibit-bibit kesombongan
yang melihat orang lain tidak lebih baik dari dirinya. Sifat merasa lebih baik
dari orang lain biasanya juga berefek kepada menyepelekan dan memandang rendah
orang lain. Ini adalah sifat yang sangat buruk baik dari tinjauan agama maupun
budaya di masyarakat, di mana pelakunya selalu melihat dirinya lebih baik baik
dan memandang orang lain tidak lebih baik.
Ketika menjadi yang terbaik belum
didapatkan, maka setiap insan akan terus berusaha untuk mendapatkannya. Masalahnya
akan berbeda ketika menjadi yang terbaik sudah di tangan, akan muncul keinginan
lainnya yang tidak akan pernah terpuaskan. Efek negatif lainnya Ketika telah
menjadi yang terbaik adalah sifat sombong dan takabur insan, hingga terkadang
menyepelekan orang lain dan mereka yang ada di sekitar. Maka jangan pernah
merasa menjadi yang terbaik, karena sejatinya terbaik-nya kita pada suatu
bidang sejatinya lebih banyak kekurangan di bidang lainnya.
Berusaha menjadi lebih baik lebih
tepat untuk dilakukan, perbaikan secara terus menerus dengan tetap mensyukuri
apa yang telah didapatkan. Terus berusaha menjadi lebih baik mencerminkan proses
usaha yang terus-menerus tanpa memendang rendah orang lain. Sebagai sebuah
proses yang tidak ada akhirnya maka berusaha menjadi lebih baik dilakukan
dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada tanpa melihat orang lain tidak
lebih baik dari dirinya. Sebaliknya ia akan berusaha untuk bekerjasama dengan
orang lain agar bersama-sama menjadi lebih baik. Karena terus menjadi lebih
baik bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain, bahkan
menjadi lebih baik sejatinya dapat diukur dari kebaikannya kepada orang lain.
Semoga kita dapat terus menjadi
lebih baik tanpa merasa lebih baik, karena terus menjadi lebih baik berarti
proses untuk terus berusaha menjadi lebih baik tanpa merasa lebih baik dari
orang lain. Sedangkan merasa lebih baik berarti memandang lebih baik dirinya
dibandingkan orang lain. Wallahua’lam, 31072022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...