Oleh: Abd Misno
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, sebagaimana
firmanNya "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." QS. ar-Rum: 30. Maka seluruh syariat Allah Ta’ala akan sesuai
dengan manusia kapan saja, di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Lantas,
bagaimana logika Islamophobia sehingga mereka selalu menghina, mencela dan mendeskriditkan
syariat Islam?
Hari-hari yang terus berganti membawa kepada berbagai fitnah di
tengah ummah, fitnah yang selalu merendahkan dan menghina syariat Islam yang
datang dari orang-orang yang tidak suka dengan Islam bahkan phobia dengan
syariatNya (Islamophobia). Belum lama ini beredar video yang menggambarkan
seseorang yang duduk di depan seorang perempuan memakai bikini yang sedang
rebahan. Laki-laki tersebut menyatakan “Jadi jangan ngatur wanita berpakaian
tapi atur otak Anda supaya tidak ngeres,”. Semoga pembaca sudah paham laki-laki
tersebut tanpa perlu disebutkan di sini. Perkataan ini diawali dengan beredarnya
berita seorang pengasuh boarding school di wilayah Bandung yang
menggauli murid-muridnya hingga puluhan orang dan sebagian bahkan hamil dan
melahirkan anak. Logika dari laki-laki dalam
video dan kelompok islamophobia adalah bahwa perempuan yang digauli pengasuh
tersebut memakai pakaian islami, namun tetap menjadi “korban” dari pengasuh
tersebut. Maka kemudian yang diserang adalah “Jangan mengatur urusan pakaian Wanita”.
Tentu saja, kasus di Bandung tersebut hanya sebagai alasan untuk kembali
eksis di dunia, entah karena dibayar oleh atasannya atau memang sudah menjadi ideologinya,
yang pasti ini adlah serangan dan fitnah dari mereka yang tidak suka dengan
Islam dan selalu mencari celah untuk menghina Islam dan syariatnya. Memang
sejak awal, kelompok islamophobia terus menyerang Islam, dari mulai istilah “kafir”,
hijab, syariah, khilafah, bendera dan atribut Islam selalu diserang dan
difitnah. Tidak kalah kejinya juga mereka memfitnah para tokoh Islam yang
konsisten dengan agamanya, tentu saja ujungnya adalah memberikan statement di
tengah masyarakat bahwa Islam ketinggalan zaman, agama Islam sudah using tidak
sesuai dengan kemajuan zaman, tidak sesuai dengan hak asasi manusia, melanggar
kebebasan Wanita dan lain sebagainya. Jangan lupa, kelompok ini juga yang
selalu menyebarkan bahwa Islam adalah agama radikal yang menyebarkan kekerasan.
Padahal jelas sekali bahwa Islam adalah agama yang damai, tidak suka kekerasan,
sesuai dengan fitrah manusia dan tidak pernah menyakiti pemeluk agama lainnya.
Islam melarang untuk menghina tuhan dan sesembahan agama lain,
sebagaimana kalamNya “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang
mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan
melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat
menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali
mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”.
Mengenai ayat tersebut, Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam dalam Al-Qur’an
untuk selalu menunjukkan akhlak yang baik, yang mana salah satunya adalah tidak
mencaci maki agama lain. Dalam menafsirkan ayat tersebut, Az-Zamakhsyari dalam
tafsirnya Al-Kasyaf memahaminya bahwa alasan dilarang untuk mencaci agama lain
adalah karena perbuatan tersebut dapat merugikan bagi umat Islam sendiri, yang
mana tentu mereka akan membalasnya dengan mencaci maki agama Islam.
Sejatinya logika Islamophobia dibangun atas dasar kebencian kepada
Islam, berdasarkan penelusuran sejarah memiliki akar sejak awal kehadiran
Islam, kalahnya umat lain oleh kekuatan Islam, perang salib yang terjadi
puluhan tahun lamanya, penaklukan Konstaninopel hingga berkembangnya Islam di
Amerika dan Eropa saat ini. Maka kebencian mereka terhadap Islam dilakukan
dengan berbagai cara, dari mulai menghina Islam secara langsung, hingga secara
tersembunyi melalui tangan-tangan umat Islam sendiri.
Maka bermunculanlah pemikiran yang menyebar fitnah atas Islam, dari
mulai perguruan tinggi yang memberikan beasiswa kepada umat Islam yang kemudian
memasukan pemikiran Islamophobia kepada mereka hingga umat Islam yang memiliki
iman lemah yang menukarkan akidah dengan harga dunia yang sangat murah. Akhirnya
fitnah dari kalangan islamophobia terus berjalan, dan bisa jadi ke depan setiap
sendi syariat Islam akan mereka serang.
Sebagai umat Islam kita harus sadar, terus menambah ilmu
pengetahuan tentang Islam, melaksanakannya dan mendakwahkan sesuai dengan
kemampuan kita. Pelajari terus agama Islam agar semakin paham bahwa Islam
memang menjadi rahmat bagi seluruh alam, selanjutnya melaksanakan seluruh
syariat Islam secara kaafah. Terakhir mendakwahkan, menyampaikan kepada seluruh
umat manusia bahwa logika yang dibangun oleh islamophobia adalah didasari oleh
kebencian terhadap Islam. Sampaikan kepada dunia bahwa Islam tidak pernah
mengajarkan kekerasan, Islam tidak pernah mengajarkan tindak terorisme, Islam
sangat menghormati hak asasi manusia apapun agama dan kepercayaannya dan Islam
menjunjung tinggi derajat Wanita karena mereka adalah ibu yang melahirkan kita
semua. Dengan dakwah yang terus-menerus, mudah-mudahan fitnah itu menjadi
hilang atau minimal berkurang serta masyarakat dapat tercerahkan dan semakin
membuktikan bahwa Islam adalah agama kedamaian yang membawa kepada
kesejahteraan (rahmat) seluruh umat manusia dan semesta. Wallahu’alam.
22122021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...