Oleh: Abdurrahman
Manusia memang tempat salah dan kealpaan, dosa dan kemaksiatan
selalu ada dalam kehidupan insan. Namun, hal itu bukan menjadikan alasan untuk
terus bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan. Berbagai alasan mungkin akan
dilontarkan, sebagai jawaban atas dosa dan kemaksiatan yang tengah berjalan. Sampai
kapan bergelimang kemaksiatan?
Pesona dosa memang selalu menggugah jiwa, kenikmatan kemaksiatan
memang menjadikan raga terpuaskan. Imaginasi di luar nalar seringkali liar menjerat
jiwa dan raga lapar, hingga sejatinya sesuatu yang menjijikan menjadi indah
dalam khayalan. Itulah dosa dan kemaksiatan, yang bersumber dari hawa dalam
diri manusia, serta godaan dari syaithan dan bala tentaranya.
Seseorang yang yang tenggelam dalam dosa dan maksiat, akan merasa
nikmat hingga terlupa dengan akhirat. Manusia yang terlena dengan dosa akan
merasa selesa (nyaman) dengan apa yang dilakukan. Banyak godaan yang
menyebabkan ia masih tenggelam dalam kemaksiatan, dari mulai perputaran zaman
hingga takdir yang tengah berjalan. Ada juga yang jahil (bodoh) dan menganggap
apa yang dilakukan bukanlah kesalahan, sementara yang lainnya memahami bahwa
itu adalah kesalahan, namun belum bisa meninggalkan. Entah sampai kapan…
Bisikan hawa memang begitu terasa, memberi “angin surga” tentang pesona
dosa. Berbagai khayalan dihembuskan; dari mulai menganggap ringan kesalahan
hingga menunda pertaubatan. Ada juga yang telah tenggelam di dalam kemaksiatan,
hingga sulit untuk melepaskan bahkan akhirnya menikmati dosa dan kemaksiatan. Na’udzubillah,
kita berlindung dari sifat yang demikian. Tapi ini memang fakta adanya, dan
banyak terjadi di kalangan manusia. Mereka yang tengah tenggelam dalam dosa,
sulit untuk melepaskannya, berjuta alasan selalu diungkapkan padahal sejatinya
itu adalah sumber kelemahan.
Sebab selanjutnya adalah godaan syaithan yang begitu memabukkan,
memberi harapan tentang kenikmatan kemaksiatan. Menghiasi kemaksiatan di setiap
sendi badan, hingga kepuasan keduniaan boleh didapatkan. Iblis, syaithan dan
bala tentaranya akan selalu menggoda manusia dengan memberikan rasa kenikmatan
dalam melakukan dosa dan kemaksiatan. Godaan ini tidak ada Batasan hingga bersama
masuk ke dalam kutukan, neraka yang penuh adzab keabadian. Syaithan menggoda
manusia dengan memberikan kenikmatan keduniaan, menjerat sukma dan memperdaya
raga, hingga kebanyakan manusia akhirnya terlupa, akan larangan syariat Allah Yang
Maha Mulia.
Sampai kapan bergelimang kemaksiatan? Apakah menunggu tua hingga
jasadmu renta, atau menunggu malaikat pencabut nyawa yang menarik ruh mu dengan
penuh murka? Sampai bila terlena dengan dosa? Menunggu hidayah yang seharusnya
engkau berusaha? atau menunggu adzab karena selalu lalai dan melupakan
laranganNya?
Bagi mereka yang terbawa dengan hawa yang ada di jiwa, maka teruslah
mendidiknya agar selalu patuh pada syariatNya. Teruslah berusaha untuk mengajarkan
kepada raga, tentang kenikmatan yang sejatinya yaitu masuk surga dan memandang
wajah Rabbnya. Teruslah ber-mujahadah (bersungguh-sungguh) fi sabilillah (di
jalan Allah) untuk meninggalkan dosa, karena nilai mujahadah-mu akan menjadi
dinding dari adzab Rabbmu. Terus tahan hawa-mu, jaga ragamu bahkan hingga
hancur tubuhmu itu lebih baik daripada harus terus terbelenggu dalam nafsu yang
terus memburu.
Adapun untuk menghindari godaan dari syaithan, maka selalu berdo’a
dan bermohon kepada Ar-Rahman, membiasakan berdzikir dan membaca doa dalam
setiap kesempatan. Karena sejatinya syaithan itu lemah, jika kita berlindung
kepada Allah yang Maha Rahmah. Teruslah berjuang untuk mengalahkan godaan
syaithan, jadikan mereka musuh karena memang permusuhan itu telah mereka kumandangkan
sejak masa Nabi Adam hingga akhir zaman. Jangan tergoda dengan semua bisikannya,
walau terasa nikmat di raga, tapi merusak jiwa sejatinya.
Inilah sedikit coretan, sebagai introspeksi diri (muhasabah bi
nafsi) dan sekadar ingatan untuk insan sekalian. Memang berat meninggalkan
dosa dan kemaksiatan, apalagi yang telah lama tenggelam dan terpenjara di dalam
kubangan kesalahan. Tapi yakinlah bahwa Allah Ta’ala Maha Pengasih dan
Penyayang, segeralah kembali kepadaNya karena ampunanNya seluas samudera. Teruslah
berjuang, kuatkan dan terus kuatkan untuk meninggalkan segala bentuk dosa dan
kemaksiatan, hingga jasad ini tak ada lagi nafas kehidupan, proses pertaubatan
itulah yang diharapkan. Hingga kita bersama masuk ke dalam surgaNya, serta
memandang wajahNya Yang Maha Mulia, itulah sejatinya kenikmatan yang tiada
tara. Semoga… Isnin, Siang Menjelang. 20122021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...