Kamila Bennita, Adeliza Farrah, Fitria Rifki, Gilang Aghnia Nisa, Hana Rauda Surizuela
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Syirik hal yang tak asing kita
dengar, bahkan secara tidak sadar kita sedang melakukan hal syirik tersebut.
Syirik adalah menyamakan selain
Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah SWT. Seperti
percaya kepada dukun karena dialah yang buat kita menjadi seorang yang kaya
raya atau sebagainya.
Ketika
kita percaya kepada selain Allah SWT, maka merugilah kita. Dan timpalan untuk
diri kita adalah neraka jahannam. Innalillah.. maka dari itu kami mengambil
tema syirik dan menerangkan secara singkat tentang syirik agar pembaca
mengetahui apa itu syirik dan akibat yang akan didapatinya jika berbuat syirik.
Dan
yang paling penting adalah untuk meluruskan pemikiran-pemikiran dan perilaku
wahai seraya manusia sebagai umat untuk hanya menyembah Allah SWT dan percaya
akan ke-Esaan Allah SWT. Agar kita tetap berada pada jalan-Nya dan pada
aturan-aturan serta hukum-hukum yang sudah di perjelas dalam ayat-ayat suci
Al-qur’an.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
masalah-masalah yang terdapat di dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian syirik
menurut etimologi dan terminologi ?
2.
Apa hukum islam mengenai
syirik ?
3.
Apa jenis-jenis syirik ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah yang untuk memenuhi tugas mata kuliah Islamic Studies, dan membantu para
pembaca mengenai makna syirik yang sebenarnya.
1.4 Pengumpulan Data
Dalam
pembuatan karya tulis ini adalah mesebagai berikut:
1.
Perpustakaan
2.
Internet
1.5 Sistematika Penulisan
Karya
tulis ini ditulis secara berurutan
sebagai berikut.
Bab
I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, tujuan, pembatasan masalah,
metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
Bab
II Pembahasan, mengemukakan pembahasan masalah bersumber pada data yang
diperoleh dibandingkan dengan teori yang terdapat pada berbagai sumber.
Bab
III Penutup, memuat simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Syirik
Syirik
dalam bahasa arab “As-syirku”yang berarti bercampur, bergabung, dan
bersekutu. Menurut bahasa adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan
sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Syirik
menurut terminologi adalah syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa maksudnya
menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam rububiyahnya
ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik
dalam uluhiyahnya.
Syirik
yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan
kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah di samping berdoa kepada
Allah atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban),
berndzar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya.
Karena
itu barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada
tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu adalah keshaliman
yang paling besar. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya menyekutukan (Allah)
adalah benar-benar zhaliman yang besar.” (Qs. Luqman : 13).
Allah
tidak akan mengampuni orang musyrik, jika ia meninggal dunia dalam kesyirikan.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa selain
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. “An-Nisa’: 48).
Surga
pun diharamkan atas orang musyrik. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang
yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu
orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.”
Dan
syirik menghapuskan pahala segala amal kebaikan Allah. Allah SWT berfirman: “Seandainya
mereka menyekutukan Allah, lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.” (Al-An’am: 88). “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu
dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Jika kamu menyekutukan (Tuhan), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”(Az-Zumar:
65). “Maka bunuhlah orang-orang yang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai
mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat
pengintaian.” (At-Taubah: 5).
Nabi
bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka
menyatakan, ‘Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah.’ Jika mereka telah
menyatakannya, niscaya darah dan harta mereka aku lindungi kecuali karena
haknya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Karena
itu, syirik adalah dosa yang paling besar. Rasulullah bersabda, “Maukah
kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab, “Ya,
wahai Rasulullah !” Beliau bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka
kepadakedua orang tua.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Syirik
adalah suatu kekurangan dan aib yang Allah menyucikan diri dari keduanya.
Karena itu, barangsiapa berbuat syirik kepada Allah, berarti dia menetapkan
untuk Allah apa yang dia menyucikan diri dari padanya. Dan ini adalah puncak
pembangkangan, kesombongan, dan permusuhan kepada Allah.
2.2 Hukum Syirik
Syirik
adalah larangan Allah Subhanallahu Wa Ta'aalaa yang paling besar. Allah Subhanallahu
Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat An Nisaa` ayat 36 :
وَاعْبُدُوااللَّهَوَلاَتُشْرِكُوابِهِشَيْئًا
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.”
Syirik
juga merupakan perbuatan haram yang pertama (harus ditinggalkan). Allah
Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Al An’aam ayat 151:
قُلْتَعَالَوْاأَتْلُمَاحَرَّمَرَبُّكُمْعَلَيْكُمْأَلاَّتُشْرِكُوابِهِشَيْئًاوَبِالْوَالِدَيْنِإِحْسَانًاوَلاَتَقْتُلُواأَوْلادَكُمْمِنْإِمْلاَقٍنَحْنُنَرْزُقُكُمْوَإِيَّاهُمْوَلاَتَقْرَبُواالْفَوَاحِشَمَاظَهَرَمِنْهَاوَمَابَطَنَوَلاَتَقْتُلُواالنَّفْسَالَّتِيحَرَّمَاللَّهُإِلاَّبِالْحَقِّذَلِكُمْوَصَّاكُمْبِهِلَعَلَّكُمْتَعْقِلُونَ
“Katakanlah:
“Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah
kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang
ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan.
Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu
yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).”
2.3 Jenis-jenis Syirik
Syirik terbagi dua macam yaitu, syirik besar
dan syirik kecil.
1. Syirik Akbar (Besar)
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari
agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dan
belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk
ibadah kepada selain Allah SWT, seperti kepada selain Allah SWT atau
mendekatkandiri kepadanya dengan menyembelih kurban nadzar untuk selain Allah
SWT, baik untuk kuburan, jin dan setan.
Termasuk
juga takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau setan, bahwa mereka
bisa membahayakan atau membuatnya sakit, juga mengharapkan sesuatu kepada
selain Allah SWT, yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah SWT berupa
pemenuhan kebutuhan dan menghilangkan kesusahan, hal yang saati ini dilakukan
di sekeliling bangunan-bangunan yang didirikan di atas kuburan para wali dan
orang-orang shalih di sebagian wilayah Islam. Allah SWT berfirman: “Dan
mereka menyembah selain kepada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan
kemudharatan kepada meereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata,
‘Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.” (Yunus: 18).
2.3.1
2.4 Bentuk-bentuk Syirik
Bentuk-bentuk Syirik dapat dibagi kedalam 3
bagian :
1) Syirik di dalam Al Uluhiyyah
Yaitu
kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk
disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah
Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada
hamba-Nya agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja.
Firman Allah Ta’ala :
“Wahai
manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang
sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu
Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu
karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu
mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)
Perintah
Allah dalam ayat ini agar semua manusia beribadah kepada Rabb mereka dan bentuk
ibadah yang diperintahkan antara lain syahadat, shalat, zakat, shaum, haji,
sujud, ruku’, thawaf, doa, tawakal, khauf (takut), raja’ (berharap), raghbah
(menginginkan sesuatu), rahbah (menghindarkan dari sesuatu), khusu’, khasyah,
isti’adzah (berlindung), istighatsah (meratap), penyembelihan, nadzar, sabar
dan lain lain dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan
Rasul-Nya.
Di
sisi lain ada kerancuan yang terdapat di kalangan umum dalam memahami ibadah.
Mereka mengartikan ibadah dalam definisi yang sempit sekali seperti shalat,
puasa, zakat, haji. Ada pun yang lainnya tidak dikategorikan di dalamnya.
Sungguh indah perkataanSyaikhul Islam Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rahimahullah
dalam mendefinisikan ibadah, beliau berkata :
“Ibadah
itu ialah suatu nama yang mencakup semua perkara yang dicintai Allah dan
diridhai-Nya, apakah berupa perkataan ataupun perbuatan, baik dhahir maupun
yang bathin.”
Inilah
pengertian ibadah yang sesungguhnya, yaitu meliputi segala perkara yang
dicintai dan diridlai Allah, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.
Hai
manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa, ( QS. Al-baqoroh 21 )
Firman
Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21 di atas menyatakan sembahlah Rabb kamu,
dimaksudkan untuk mendekatkan pemahaman kepada semua manusia bahwa Ar Rabb yang
wajib disembah adalah yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu,
yang menciptakan langit dan bumi serta yang mampu menurunkan air (hujan) dari
langit. Yang dengan air hujan itu dihasilkan segala jenis buah-buahan sebagai
rezeki bagi kalian agar kalian mengetahui semua. Maka janganlah mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah dengan menyembah dan meminta rezeki kepada selain-Nya.
Apakah kalian tidak malu dan berpikir bahwa Allah yang menghidupkan dan yang
memberi rezeki kemudian kalian tinggalkan untuk beribadah kepada selain-Nya?
Allah
berfirman: “Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tak dapat memberi
rezeki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi dan tidak berkuasa (sedikit
jua pun). Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 73-74)
2) Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah
Yaitu
jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi
rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar
rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek
daripada orang-orang kafir terdahulu.
Orang-orang
terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka menyekutukan Allah
dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya Pencipta alam semesta
namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburan-kuburan seperti kuburan
Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :
Dan
sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan
langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab
: “Allah.” Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).
(QS. Al Ankabut : 61)
Allah
berfirman, “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Katakanlah
: “Segala puji bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS.
Luqman : 25)
Ayat-ayat
ini semua menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu mengakui Allah-lah
satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan dan
mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi mereka masih
memberikan peribadatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah dengan
orang-orang yang tidak menyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya atau
ada tuhan lain yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, yang menurunkan
hujaan dan seterusnya atau ada yang serupa dengan Allah dalam masalah-masalah
ini. Tentu yang demikian lebih jelek lagi. Inilah yang dimaksud syirik dalam
rububiyah.
3) Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat
Yaitu
kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat
Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk Allah yang
mengetahui perkara-perkara ghaib.
Allah berfirman, (Dia adalah Tuhan) yang
mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkankepada seorang pun tentang
yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26)
2.5 Bahaya Syirik
1. Syirik
Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama)
a. Merusak
amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
b. Dari Abu
Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: “Aku
tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan
yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan
persekutuannya”. (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
c. Terkena
ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil
yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal
124).
d. Termasuk
dosa besar yang terbesar.
2. Syirik
Akbar
a.
Kezhaliman
terbesar.\
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya
syirik itu kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).
b. Menghancurkan
seluruh amal.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya
jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau
termasuk orang yang rugi”. (QS. Az-Zumar: 65).
c.
Jika meninggal dalam
keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala (yang
terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan,
dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki.
(QS. An-Nisa: 48, 116).
d.
Pelakunya
diharamkan masuk surga.
Firman Allah Ta’ala (yang
terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti
Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada
bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).
e.
Kekal di
dalam neraka.
Firman Allah Ta’ala (yang
terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6).
f.
Syirik
adalah dosa paling besar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.
(QS. An-Nisa: 116).
g.
Perkara
pertama yang diharamkan oleh Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman (yang terjemahannya): “Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan
yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar
hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah
dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan
(meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”.
(QS. Al-Araaf: 33).
h.
Dosa
pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah
Al-Anaam: 151.
Katakanlah: “Marilah
kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu
bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami
akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” Demikian itu yang
diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (Qs. Al-Anam).
i.
Pelakunya adalah
orang-orang najis (kotor) akidahnya.
Allah Ta’ala berfirman
(yang terjemahannya): “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” (QS. At-Taubah: 2).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Syirik menurut etimologi atau bahasa adalah sebuah kata
yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau
lebih. Syirik menurut terminology atau istilah adalah syirik kepada Allah
Subhaanahu Wa Ta'aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa
Ta'aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik
lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya.
Syirik adalah larangan
Allah Subhanallahu Wa Ta'aalaa yang paling besar. Syirik
juga merupakan perbuatan haram pertama yang harus di tinggal. Syirik di bagi
menjadi dua macam, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Demikian sudah pembahasan kita kali ini
mengenai “syirik” yang mungkin memiliki banyak kekurangan. Maaf atas segala
kekurangan karena kesempurnaan hanya miliki Allah SWT semata dan kekurangan
milik kami sebagai umat.
Syukron.
DAFTAR PUSTAKA
n.d. Cahayakekuatan's Weblog.
http://cahayakekuatan.wordpress.com/pengertian-syirik-klasifikasinya/feed/.
Firdaus, Muhammad Ihsan. 2009. Catatan Muslim.
Maret 29.
http://catatanmuslim.wordpress.com/2009/03/29/pengertian-syirik-dan-bahayanya/feed/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...