Menurut
Dede Oetomo, Fakta dan data LGBT di Indonesia menyebut jumlah gay di
Indonesia ada ratusan ribu orang. Bahkan ada yang menyebutkan 3 persen dari
penduduk Indonesia adalah kaum LGBT. Data itu diperoleh dari rilis Kementerian
Kesehatan di Tahun 2016. Jumlah gay saat itu 760 ribuan orang, sementara waria
28 ribu orang. “Angka ini ketika dicari di internet juga tidak ada.
Kalau lesbi tidak ada data, soal jumlah pasti tidak ada yang tahu. Ada yang
bilang 3 persen dari jumlah penduduk
Indonesia.“
Hanya saja menurut Dede tidak ada jumlah
pastinya, karena tidak pernah bisa dihitung. Ini disebabkan mereka bersembunyi.
Lantaran hukum dan sosial Indonesia
masih tidak menerima keberadaan mereka. Gay dan lesbian sudah lama bermukim di
Indonesia. Tepatnya sejak zaman kolonial penjajahan Belanda. Namun isu LGBT
tetap menjadi fenomena baru sampai sekarang. Akan tetapi pada sisi lain tidak
bisa dinafikan bahwa komunitas LGBT
tersebut memang ada di tengah-tengah masyarakat.
Al Quran diturunkan kepada manusia sebagai
pedoman, diantaranya pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan,
tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan
ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan
umat manusia yang berakhlak mulia perkawinan yang dilakukan kaum homoseksual
dan lesbian tidak akan menghasilkan anak, selain itu akan mengancam kepunahan
generasi manusia melakukan seks sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan
kepuasan nafsu syahwat yang menyimpang.
LGBT bukan fitrah, dengan tegas Allah
menyatakan, fitrah manusia diciptakan dengan dua jenis, laki (dzakar)
dan perempuan (khuntsa) [QS. Al-Hujuraat: 13]. Allah pun memberikan
kepada masing-masing syahwat kepada lawan jenisnya [QS. Ali ‘Imran: 14]. Karena
itu, Allah menetapkan, bahwa mereka dijadikan hidup berpasangan dengan sesama
manusia, pria dengan wanita. Tujuannya, agar nalurinya terpenuhi, sehingga
hidupnya sakinah, mawaddah wa rahmah. QS. ar-Rum: 21:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ
أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً
وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu “. QS. An-Nisa’: 1.
Homoseksual adalah sejelek-jelek perbuatan keji
yang tidak layak dilakukan oleh manusia normal. Allah telah menciptakan manusia
terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai tempat
laki-laki menyalurkan nafsu biologisnya, dan demikian sebaliknya. Sedangkan
prilaku homoseksual, keluar dari makna tersebut dan merupakan bentuk perlawanan
terhadap tabiat yang telah Allah ciptakan itu. Prilaku homoseksual merupakan
kerusakan yang amat parah. Padanya terdapat unsur-unsur kekejian dan dosa
perzinaan, bahkan lebih parah dan keji daripada perzinaan. Aib wanita yang
berzina tidaklah seperti aib laki-laki yang melakukan homoseksual. Kebencian
dan rasa jijik kita terhadap orang yang berbuat zina tidak lebih berat daripada
kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang melakukan homoseksual.
Sebabnya adalah meskipun zina menyelisihi syariat, akan tetapi zina tidak
menyelisihi tabiat yang telah Allah ciptakan (di antara laki-laki dan
perempuan). Sedangkan homoseks menyelisihi syariat dan tabiat sekaligus.[1]
Itulah mengapa Allah menjadikan perempuan
sebagai ladang bagi pria, agar bisa ditanami, sehingga tumbuh subur dari rahimnya,
dan melahirkan keturunan (QS. al-Baqarah: 223. Itulah mengapa juga, Allah
memerintahkan pria untuk menikahi wanita yang dicintainya (QS. an-Nisa’: 3).
Melarang berzina, apalagi menikah dengan sesama jenis. Karena itu, baik zina
maupun sodomi, dan sejenisnya diharamkan dengan tegas. Pelakunya pun sama-sama
dihukum dengan hukuman keras.
Itu artinya, LGBT ini bukan fitrah. Bukan
takdir,) bukan kudrat. Jika LGBT ini fitrah, takdir dan kudrat, tentu Allah
tidak akan menghukum keras pelakunya. Jadi, LGBT ini adalah penyimpangan
perilaku dan suatu penyakit.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pria
menjadi gay atau penyuka sesama jenis. Menurut psikolog Elly Risman Musa,
faktor pemicu itu di antaranya adalah ia berada di lingkungan di mana
homoseksual dianggap sesuatu yang biasa atau umum. Karena tidak ada nilai-nilai
moral atau agama yang membekali pengetahuannya sehingga ia memiliki wawasan
yang tidak lurus mengenai hubungan antara pria dan perempuan.[2]
[1]
https://almanhaj.or.id/2107-gay-lesbian-homoseksual.html
[2]http://stibanks.com/detail-berita-artikel/lgbt-dalam%C2%A0kacamata-islam-45.php ( tgl 12
agustus 17;45)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...