Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang jumlah raka’at sholat witir Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam, diantaranya adalah : Dari ‘Abdullah bin Abi Qais radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
“Saya berkata kepada ‘Aisyah : “Berapa kebiasaan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melakukan witir?,” beliau menjawab : “Adalah beliau melakukan witir dengan empat dan tiga, dengan enam dan tiga, dengan delapan dan tiga dan dengan sepuluh dan tiga, tidaklah pernah beliau melakukan witir kurang dari tujuh dan tidak (pula) lebih dari tiga belas”.”
(Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, Ath-Thohawy, Al-Baihaqy dan lain-lainnya. Sanadnya Jayyid menurut Syaikh Al-Albany dalam Sholatut Tarawih hal. 83-84 (Cet. Kedua) dan dihasankan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ Ash-Shohih 2/162-163)
Dan dari Abu Ayyub Al-Anshory radhiyallahu ‘anhu riwayat Abu Daud, An-Nasa`i, Ibnu Majah dan lain-lainnya, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda :
“Witir adalah haq atas setiap muslim, maka siapa yang suka untuk witir dengan 5 (raka’at) maka hendaknya ia kerjakan, siapa yang suka untuk witir dengan 3 (raka’at) maka hendaknya ia kerjakan dan siapa yang suka untuk witir dengan 1 (raka’at) maka hendaknya ia kerjakan.” (Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Sholatut Tarawih hal. 84 (Cet. Kedua) dan dihasankan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ Ash-Shohih 2/163. Dan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa Abu Hatim, An-Nasa`i, Al-Atsram dan lain-lainnya menguatkan riwayat hadits ini secara mauquf.)
Dari dua hadits di atas dan beberapa hadits yang akan datang diketahui bahwa pelaksanaan witir
Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tidaklah kurang dari 7 raka’at dan tidak lebih dari
13 raka’at, dan beliau juga memberi tuntunan bolehnya witir dengan 5, 3, dan 1 raka’at. Dan pelaksanaan witir 1 raka’at adalah boleh menurut jumhur Ulama dari kalangan Shahabat, Tabi’in
dan para Imam yang mengikuti mereka dengan baik.
Adapun bentuk pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
_ Bila witirnya 11 dan 13 raka’at maka dengan cara salam untuk setiap dua raka’at dan ditambah satu raka’at.
_ Bila witirnya 9 raka’at maka dengan cara dua kali tasyahhud, yaitu tasyahhud pada raka’at kedelapan tanpa salam kemudian berdiri ke raka’at sembilan tasyahhud kemudian salam.
_ Bila witirnya 7 raka’at maka boleh tidak tasyahhud kecuali di akhir kemudian salam, dan juga boleh tasyahhud pada raka’at keenam tanpa salam lalu melanjutkan raka’at ketujuh kemudian tasyahhud dan salam.
_ Bila witirnya 5 raka’at maka tidak tasyahhud kecuali di akhirnya kemudian salam.
_ Bila witirnya 3 raka’at maka boleh dua cara dengan ketentuan tidak menyerupai sholat maghrib menurut pendapat yang paling kuat, yaitu :
1. Melakukan 3 raka’at sekaligus dengan sekali tasyahhud dan salam.
2. Melakukan 2 raka’at lalu salam kemudian berdiri lagi 1 raka’at lalu salam.
_ Bila witirnya dengan 1 raka’at maka tentunya dengan satu kali salam.
Masalah jumlah raka’at witir ini telah diterangkan oleh Ibnu Rajab secara meluas dan mendetail
lengkap dengan uraian perbedaan pendapat para Ulama. Dan kesimpulan ringkas di atas adalah kesimpulan dari keterangan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam masalah ini. Wallahu Ta’ala A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...