Oleh:
Abdurrahman
Kehidupan memang beraneka warna dan rasa, dari warna
putih bersih, abu-abu tua hingga hitam pekat. Rasa suka dan duka pun silih
berganti menghampiri kita, lantas bagaimana menyikapinya? Sebagai manusia yang
beriman dan bertaqwa kita harus yakin bahwa setiap yang menimpa kita itu adalah
hal terbaik yang diberikan oleh Allah ta’ala. Bahkan ketika musibah atau
bencana menimpa kita, sejatinya itu adalah anugerah yang juga harus disikapi
dengan iman kepadaNya.
Sejatinya baik anugerah maupun musibah adalah mata
manusia yang melihatnya, selain berperannya perasaan dan emosi manusia dalam
menyikapinya. Ketika anugerah menghampiri kita, seolah-olah tak ada lagi duka
semua bergembira hingga terkadang kita lupa dengan Dzat yang memberikan
anugerah tersebut. Sebaliknya manakala musibah melanda maka kita akan berduka
cita dan bermuram durja hingga seolah-olah Allah ta’ala tidak pernah
memperhatikannya. Musibah itu menjadikan kita seolah-olah berada di lembah
kesengsaraan hingga kesedihan terus menghantui kita. Sebagai contoh ketika
orang yang kita cintai meninggal dunia, maka kita begitu kehilangannya dan
merasa bahwa ini adalah musibah yang sangat menyakitkan jiwa. Pernahkan kita
berfikir bahwa ternyata ketika orang yang kita cintai meninggal dunia,
sejatinya itu adalah hal terbaik bagi dirinya dan memang demikianlah takdirnya.
Setiap musibah dan anugerah yang menimpa kita sudah
selayaknya dihadapi dengan iman dan taqwa, maksudnya adalah bahwa setiap ada
anugerah maka yakinlah itu adalah kenikmatan yang diberikan kepada kita agar
kita bersyukur. Sebaliknya ketika musibah itu menimpa kita sejatinya itu adalah
sarana bagi kita agar bisa mengembalikan kehidupan ini hanya kepadaNya. Menghadapi
kehidupan dengan iman berarti menyikapi setiap hal yang ada dalam kehidupan
dengan kaca mata iman. Setiap hal yang ada harus disikapi bukan hanya dengan
emosi dan perasaan namun sudah selayaknya iman mengambil peran utama dan
menghadapi setiap warna kehidupan.
Jika rasa hidup ini terasa pahit karena banyaknya
musibah yang menimpa, maka iman akan berbicara bahwa itu adalah anugerah yang
dengannya kita bisa mendapatkan limpahan rahmat dan ampunannya. Jika warna hidup
itu abua-abu tua atau hitam pekat, maka sejatiinya itu adalah jalan menuju
kehidupan yang terang benderang di depan sana. Yakinlah bahwa kehidupan ini
telah diatur oleh sang Pencipta, dan Dia tidak pernah menelantarkan dan
menyengsarakan hamba-hambaNya. Keyakinan dalam bentuk iman inilah yang sudah
selayaknya kita jadikan pertimbangan dalam menyikapi setiap rona kehidupan yang
ada. Mari dari sekarang kita mulai menyikapi kehidupan dengan iman,
mudah-mudahan di sana kita akan dapatkan jalan kebahagiaan di dunia ini hingga
akhir zaman… Wallahu a’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...