Kata
Islam berasal dari bahasa arab “S L M” (Sin,Lam,Mim)
artinya antara lain: Damai, Suci, Patuh dan taat (tidak pernah membantah). Sedangkan
dalam pengertian syar’i, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak dan
kemauan Allah, serta taat kepada hukum-Nya. Sehingga hubungan antara pengertian
menurut pengertian kata dasar dengan pengertian seacara syar’i tadi sangat erat
sekali kaitannya sehingga diperoleh pengertian yakni ”Hanya dengan kepatuhan
kepada kehendak Allah dan tunduk kepada hukum-hukum-Nya seseorang dapat
mencapai kedamaian sesungguhnya dan memperoleh kesucian yang abadi.[1]
Penjelasan
yang lain tentang pengertian Islam dikemukakan oleh Abul A’la Maududi , beliau
memberikan pengertian secara ringkas terhadap arti kata Islam yakni “Taat kepada
Allah dan tunduk kepada perintah-Nya tanpa membantah.[2] Dalam
konteks tafsir Quraish Shihab,
memberikan penjelasan bahwa nama Islam mengandung arti dan makna “ajaran yang
mendambakan perdamaian”.[3]
Secara
lebih komprehensif pengertian atau definisi tentang Islam sekurang-kurangnya
mengandung lima (5) pengertian sebagai
berikut :[4]
Definisi Pertama:
Bersumber
dari sebuah hadist sebagai berikut :
يَا مُحَمَّد
أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :
اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ
رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ
اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً
Ceritakan kepadaku (wahai Muhammad)
tentang Islam ! Rasulullah
menjawab : Kau mengakui tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah hamba-Nya dan
Rasul Allah, mendirikan sholat,mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan
dan berhaji ke baitullah jika mampu. HR. Bukhari dan Muslim.
Hadits ini menunjukan definisi Islam yang dipahami
oleh Nabi sebagai serangkaian amal ibadah yang menjadi rukun dari Islam, yaitu
Syahadat, shalat, puasa pada bulan Ramadhan, zakat dan melaksanakan haji ke
Baitullah. Ketika seseorang melaksanakan kelimanya maka ia telah masuk ke dalam
Islam.
Definisi Kedua :
Islam
ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan
penuh kepatuhan pada segala perintah-Nya serta menjauhkan diri dari perbuatan
syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.[5]
Selain itu Islam berarti tunduk, menyerah
dan mentaati Allah dan ketundukan itu hendaknya lahir dari kesadaran,bukan
karena terpaksa. Ketundukan karena terpaksa adalah merupakan sesuatu yang alami
bagi setiap makhluk, dan ketundukan yang seperti ini tidak mengakibatkan
timbulnya pahala atau siksa Allah SWT berfirman:
uötósùr& Ç`Ï «!$# cqäóö7t ÿ¼ã&s!ur zNn=ór& `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÄßöF{$#ur $YãöqsÛ $\dö2ur Ïmøs9Î)ur cqãèy_öã ÇÑÌÈ
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal
kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”. (QS. Ali
Imron [3]: 83)
Semua
makhluk tunduk di bawah ketentuan Allah, baik dari segi kejadian, kekal dan
fananya. Manusia dalam hal ini tidak berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya, ia
harus tunduk patuh kepada ketentuanNya. Adapun ketundukan dengan penuh
kesadaran adalah merupakakn hakekat Islam, dalam ketundukan yang seperti ini
barulah timbul adanya pahala dan siksa. Sebagai bukti penuh ketundukan kepada
Allah adalah ridha menerima agama-Nya, yang diiringi pula dengan penuh
kesadaran. Karena itu, Islam dalam pengertian ini adalah merupakan agama Allah
yang diridhai-Nya, agama yang diwahyukan kepada Rasul-Nya dan disampaikan
kepada seluruh ummat manusia Allah SWT
berfirman:
¨bÎ) úïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# úïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# wÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ã Nèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3t ÏM»t$t«Î/ «!$# cÎ*sù ©!$# ßìÎ| É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya”. (QS. Ali Imran [3]: 19)
Ayat ini secara tegas menyebutkan bahwa agama yang
diterima di sisi Allah hanya Islam, adapaun agama selainnya adalah ditolak
karena bukan berasal dari Allah ta’ala. Istilah Islam dalam ayat ini menunjukan
bahwa agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah agama yang
diturunkan oleh Allah ta’ala kepada seluruh umat manusia. Siapa saja yang
mengingkarinya maka ia akan celaka.
Selanjutnya
Allah ta’ala juga berfirman:
* `tBur öNÎ=ó¡ç ÿ¼çmygô_ur n<Î) «!$# uqèdur Ö`Å¡øtèC Ïs)sù y7|¡ôJtGó$# Íouröãèø9$$Î/ 4s+øOâqø9$# 3 n<Î)ur «!$# èpt7É)»tã ÍqãBW{$# ÇËËÈ
Dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang Dia orang
yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan”. (QS.
Lukman [32]: 22).
Islam
dalam ayat ini diibaratkan dengan sebuah tali yang kokoh, maka barang siapa
yang masuk ke dalam Islam maka ia telah berpegang pada tali yang kokoh sehingga
tidak akan tersesat di dunia dan di akhirat. Juga dijelaskan dalam firmanNya:
4Ó»urur !$pkÍ5 ÞO¿Ïdºtö/Î) ÏmÏ^t/ Ü>qà)÷ètur ¢ÓÍ_t6»t ¨bÎ) ©!$# 4s"sÜô¹$# ãNä3s9 tûïÏe$!$# xsù £`è?qßJs? wÎ) OçFRr&ur tbqßJÎ=ó¡B ÇÊÌËÈ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam". (QS. al-Baqarah [2]: 132 – 133).
Agama
Islam adalah agama seluruh Nabi dan Rasul sejak Adam hingga Nabi Muhammad SAW.
Ayat-ayat yang menunjukan hal ini banyak sekali, diantaranya adalah firmanNya:
÷Pr& öNçGYä. uä!#ypkà øÎ) u|Øym z>qà)÷èt ßNöqyJø9$# øÎ) tA$s% ÏmÏ^t7Ï9 $tB tbrßç7÷ès? .`ÏB Ï÷èt/ (#qä9$s% ßç7÷ètR y7yg»s9Î) tm»s9Î)ur y7ͬ!$t/#uä zO¿Ïdºtö/Î) @Ïè»yJóÎ)ur t,»ysóÎ)ur $Yg»s9Î) #YÏnºur ß`øtwUur ¼ã&s! tbqßJÎ=ó¡ãB ÇÊÌÌÈ
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika
ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?"
mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya".
Inilah hakikat dari Islam, yaitu penyerahan diri
secara total kepada Allah ta’ala dengan penuh ketundukan dan kepatuhan.
Melaksanakan seluruh yang diperintahkanNya dan menjauhi yang dilarang serta
menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan para pengikutnya.
Definisi Ketiga
Islam
adalah way of life, peraturan yang bersifat integral yang mengatur hidup
dan kehidupan ummat manusia dan menjadi dasar akhlak yang mulia. Ia dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada ummat manusia. Siapa saja yang
mengikutinya (Islam) akan diberikan pahala dan bagi orang yang mengingkarinya
dikenakan siksa sebagaimana Allah berfirman:
uötósùr& Ç`Ï «!$# cqäóö7t ÿ¼ã&s!ur zNn=ór& `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÄßöF{$#ur $YãöqsÛ $\dö2ur Ïmøs9Î)ur cqãèy_öã ÇÑÌÈ
Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal
kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”. (QS. Ali
Imran [3]: 83).
Agama yang
dimaksudkan di sini adalah agama Islam yang menurut pengertian yang kami
terangkan di atas, ialah agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW secara
khusus dan agama seluruh para Nabi dan Rasul secara umum. Penyerahan diri
kepada Allah ta’ala inilah yang menjadi inti dari ajaran Islam. Ia bukanlah
agama buatan manusia dengan akalnya yang terbatas, ia juga bukan aturan yang
tidak memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Ia adalah way of life, jalan hidup
dan pedoman dalam kehidupan umat manusia seluruhnya.
Definisi Keempat :
Agama
Islam adalah kumpulan peraturan yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya,baik
peraturan yang berbentuk kepercayaan, akhlak, ibadat, dan muamalat. Sejarah
yang terkandung di dalam Al-Quran dan sunnah Rasul-Nya mengandung perintah dan
larangan yang harus disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat
manusia. Inilah perintah Allah ta’ala dalam kalamNya:
* $pkr'¯»t ãAqߧ9$# õ÷Ïk=t/ !$tB tAÌRé& øs9Î) `ÏB y7Îi/¢ ( bÎ)ur óO©9 ö@yèøÿs? $yJsù |Møó¯=t/ ¼çmtGs9$yÍ 4 ª!$#ur ßJÅÁ÷èt z`ÏB Ĩ$¨Z9$# 3 ¨bÎ) ©!$# w Ïöku tPöqs)ø9$# tûïÍÏÿ»s3ø9$# ÇÏÐÈ
Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir.” (QS.
Al-Maidah [3]: 67).
Inilah
tugas Nabi dan Rasul, yaitu menyampaikan wahyu dan risalah kepada seluruh umat
manusia. Tugas ini tidak mungkin bisa dizapai tanpa pertolongan Allah ta’ala
kepada mereka sehingga sejatinya mereka hanyalah sekadar pemberi kabar gembira
dan peringatan agar manusia berjalan di atas syariahNya.
Definisi Kelima
Islam
adalah merupakan jawaban terhadap tiga persoalan yang selalu dihadapi oleh
ummat manusia. Lebih dari itu semua persoalan manusia ada jawabannya di dalam
Islam, Allah ta’ala berfirman:
الٓر ۚ كِتَٰبٌ أُحْكِمَتْ ءَايَٰتُهُۥ
ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ
Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab
yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang
diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu. (QS. Huud
[11]: 1).
Ayat ini
menunjukan bahwa al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam mengandung berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Baik yang bersifat umum ataupun yang
terperinci, semua ada di dalamnya.
Definisi Ke enam :
Islam
adalah pedoman hidup yang sebenarnya, petunjuk dalam semua aspek hidup dan
kehidupan ummat manusia, obat mujarab untuk mengatasi dan memperbaiki
masyarakat dan jalan yang lurus bagi orang-orang yang bersedia untuk
mengikutinya. Allah SWT berfirman:
* !$uZøym÷rr&ur 4n<Î) #ÓyqãB ÷br& Îó r& üÏ$t6ÏèÎ/ /ä3¯RÎ) tbqãèt7FB ÇÎËÈ @yör'sù ãböqtãöÏù Îû ÈûÉî!#yyJø9$# tûïÎų»ym ÇÎÌÈ
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di malam
hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena Sesungguhnya kamu
sekalian akan disusuli". Kemudian Fir'aun mengirimkan orang yang
mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota.” (QS. Asy Syura 52-53).
[1]
Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian, Jakarta : I.I.F.S.O,
1407/1986, hal 13
[2]
Abul A’la Maududi, Prinsip-Prinsip Islam, Jakarta: International Islamic
Federation of Student Organizations, 1407 H/ 1986, hal 2
[3] M
Quraish Shihab, Wawasan Al Quran , Jakarta : Penerbit Mizan, 1499 H/
1999, hal 378
[4]
Dr.Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah (1)”, Jakarta : Media
Dakwah, 1979, hal 3-13
[5]
Syaikh Muhammad At-Tamimi, Tiga Landasan Utama (penterjemah Muhammad
Yusuf Harun,MA), Islamic Propagation Office in Rabwah, Riyadh, tanpa tahun, hal.
49.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...