Oleh: Abd Misno Mohd Djahri
Hari ini, Rabu 08 Juli 2020 setelah maghrib selesai mendengar kabar dari seorang teman bahwa tadi lebih kurang pukul 17.45 WIB Prof. Dr. Rindit Pambayun, MP meninggal dunia. Berita yang sangat mengharukan sekali, karena baru beberapa hari yang lalu bisa bisa berkomunikasi. Lebih mengharukan lagi bahwa ada berita beliau terpapar Virus Corona.
Prof. Dr. Rindit Pambayun, MP baru sekitar 6 bulan saya mengenalnya, awalnya dapat nomor dari Prof. Dr. H. Ilzamudin Ma’mur, MA kemudian saya menghubungi beliau. Pembicaraan yang sangat hangat mengawali perkenalan kami, maklum sama-sama dari Republik Ngapak jadi dengan mudah akrab. Pertemuan pertama ketika beliau sedang ada acara di Bogor, saya datang ke hotel tempat beliau menginap dan terlibat diskusi sangat menarik tentang berbagai hal khususnya terkait dengan masa lalu beliau ketika masih belajar di Cilacap. Pertemuan yang sangat luar biasa, seolah-olah bertemu dengan “dulur lanang” yang sudah lama tidak berjumpa. Walaupun berbeda disiplin ilmu, namun banyak hal yang kemudian bisa nyambung dalam pembicaraan.
Pertemuan berikutnya adalah ketika saya ada acara di Palembang, bahkan beliau yang menjemput saya di Bandara. Kesan yang luar biasa di awal perjumpaan kedua, beliau mengantarkan saya ke hotel dan mohon izin karena ada acara. Setelah acara selesai, di hari kedua beliau kembali menjemput saya di Hotel dan mengajak mengunjungi rumah beliau. Sampai di rumah, saya disambut dengan luar biasa seperti keluarga sendiri, diberikan kamar di bagian depan, menikmati makanan istimewa utamanya Empek-empek Palembang dan yang paling penting dapat berdiskusi panjang lebar tentang banyak hal. Acara makan malam di rumah makan favorit beliau juga berjalan dengan penuh kekeluargaan, betul-betul seperti keluarga sendiri yang sudah lama tidak berjumpa. Masjid yang tepat berada di depan rumah beliau juga menjadi saksi tentang keshalehan beliau, kami shalat berjamaah di sana lima waktu shalat.
Hari ketiga saya di Palembang, beliau membawa saya ke kampus Universitas Sriwijaya. Menggunakan mobil beliau saya gunakan untuk menggali sebanyak-banyaknya ilmu dan pengalaman beliau sebagai seorang Guru Besar (Professor). Kami diperkenalkan dengan banyak orang di Universitas ini, sempat ikut kelas beliau dan sedikit memberikan motivasi kepada murid-murid beliau. Sungguh pengalaman luar biasa, shalat di ruang mushala di UNSRI dan kemudian kembali ke rumah. Di tengah perjalanan saya sempat membuat video wawancara dan diskusi berkaitan dengan menjadi dosen Profesional hingga sampai di rumah.
Sampai di rumah beliau saya dibawa ke ruangan beliau dan berdiskusi banyak hal tentang kehidupan ini. Beliau bercerita tentang masa kecilnya ketika di Cilacap, membawa sepeda ke sekolah namun sepeda tersebut diangkat hingga 5 KM karena rusaknya jalan waktu itu. Menaiki sepeda dengan menyusuri rel kereta ke arah Cilacap, hingga naik kereta dari Sidareja ke Cilacap. Pernah ketika naik kereta, tiba-tiba kereta itu mogok, maka semua laki-laki yang ada di dalam kereta turun dan bersama-sama mendorong kereta tersebut. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa, kesungguhan beliau dalam belajar tidak diragukan lagi. Doa dari ibu yang menginginkan anaknya menjadi guru tercapai sudah dengan diangkatnya beliau menjadi guru besar. Walaupun awalnya berbeda karena bidang yang diambil adalah teknologi pertanian.
Beberapa foto dan video saya ambil sebagai kenang-kenangan dan motivasi, lebih dari itu adalah sharing ilmu dan pengalaman beliau yang menjadikan saya sangat respect dengan beliau. Kebanggaan dengan asal daerah yaitu Cilacap dengan ngapaknya sangat kental, yang menjadikan kami sangat dekat. Namun, keshalehan pribadi dan sosial beliau menjadi saya selalu memanggil beliau My Inspiration.
Pertengahan Maret 2020 sebenarnya kami hampir bertemu di Jakarta, namun qadarullah pertemuan itu tidak terjadi. Karena adanya sesuatu hal yang tidak memungkinkan. Hingga akhirnya hari ini beliau telah kembali ke haribaan Rabbnya.
Kini Prof sudah kembali kepada RabbNya, sudah masanya untuk memanen amal-amal kebaikan beliau. Saya bersaksi beliau adalah orang baik, sholeh dan memiliki keshalehan sosial yang sangat luar biasa. Saya betul-betul merasakan bagaimana keramahan beliau ketika dalam 2 hari berada di rumahnya. Betul-betul seperti keluarga sendiri dan sadara kandung. Lebih dari itu banyak inspirasi kehidupan yang saya peroleh dari beliau.
Semoga Allah Ta’ala mengampuni semua dosa dan kesalahan beliau, mengangkat derajat beliau dan memasukan beliau ke dalam surgaNya. Prof... beristirahatlah dengan tenang, semoga ridha Allah senantiasa melimpah kepadamu... Aameen Ya Rabbal Alameen. Dari saudaramu dalam Islam, Abdurrahman Misno. Bogor, menjelang malam 08 Juli 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...