Oleh : Satria Wiwitan Sunda
Kisah & Gambaran masa lalu
dunia akan kita dapati bukan karena kita bisa pergi ke masa lampau akan tetapi
kita dapati dari catatan catatan kecil yang disusun secara rapih, terstruktur,
rinci dengan bahasa apik seseorang yang kita sebut sejarawan. Tulisan tersebut
di labeli SEJARAH.
Semahal & sehebat apapun satu
peluru hanya mampu menembus satu kepala, tapi satu tulisan kebaikan mampu
menembusi ribuan bahkan jutaan kepala dan jantung hati manusia... itulah
dahsyat & tajamnya sebuah tulisan
melebihi tajamnya pedang. (SWS, akhir Juli 2020)
Kini, merubah paradigma orang,
membangun peradaban baru dan menghancurkan suatu peradaban tidak usah
dengan tindakan kekerasan melalui perang
militer yang menggunakan senjata super canggih, tetapi cukup dengan memainkan
,mendesain & mengemas informasi di media internet dengan rangkaian kata dan
kalimat bijak & santun, provokatif, inovatif, inspiratif, dan solutif.
Sudah banyak fakta terjadinya tindakan anarkis, resistensi bahkan tindak
kejahatan karena terprovokasi oleh sebuah narasi yang sengaja dishare di media
sosial oleh pihak tertentu yang berkepentingan untuk terjadinya situasi di
atas.
(Baca : sisi negatif dari sebuah
tulisan). Namun tidak sedikit pula kita menemukan fakta bahwa terjadinya
perubahan sikap, budaya dan peradaban yang lebih bermartabat dilingkungan
masyarakat tetentu dan di suatu wilayah kebangsaan itu pun berkat
bermunculannya tulisan tulisan hebat berupa tausyiah tausyiah dari para ulama,
ustadz, ilmuan, negarawan, tok-dat & tok-masy serta tok-ag yang secara
terus menerus mengajak umat manusia untuk berbuat kebajikan. (Baca : sisi
positif sebuah tulisan).
Tulisan memiliki dua sisi yang sama
sama tajamnya bisa mengakibatkan kehancuran (sisi negatif) dan di sisi lain
dapat menimbulkan kebaikan tergantung sisi mana yang mau kita pakai, oleh
karenanya wajib cerdas dalam memilih dan memilah bagi si pembaca untuk memahami
isi tulisan dan wajib hati hati dan jeli serta bijak bagi si penulis dalam
menciptakan sebuah tulisan karena akan ada konsekuensi otomatis pada diri
penulis sebagai akibat yang melekat dari
apa yang kita tulis baik di dunia
fana maupun di akhirat nanti. Bila tulisan kita penuh dengan kebohongan,
rekayasa dan khianat maka kita sudah membawa ribuan bahkan jutaan manusia yang
membaca ke arah kesesatan... sebaliknya bila tulisan kita penuh dengan
kebenaran, kesehatan dan ajakan amal ma'ruf nahi munkar serta penuh dengan
petunjuk petunjuk untuk melakukan kebaikan , maka kita sedang membawa umat
manusia (pembaca) menuju kebaikan dan keselamatan.
Pertanyaan penulis !!!
Kita sebagai penulis, mau menulis
yang menimbulkan kesesatan umat dan kita mendapat dosa... ataukah mau menulis
yang menimbulkan umat manusia berbondong bondong melakukan kebaikan dan itu
adalah pahala bagi kita.. up to you?
Kami hanya menawarkan , andalah
yang membeli. !!!!
Tembusilah ribuan dan jutaan kepala
dan hati manusia dengan peluru tajam tulisan kebaikan mu , untuk menuju
perbaikan akhlak manusia secara global.
Dari padepokan sisi leuit untuk
dunia, menulis untuk keabadian
Dalam era 4.0 ini memang tulisan bisa melebihi ketajaman silet, bahkan lebih tajam dibandingkan tajamnya lidah. Semoga tulisan super di atas bisa mnginspirasi kita semua, apa yang perlu kita tulis dan apa yang tidak perlu Aamiin
BalasHapus