Oleh : Al-Faqir Ilallah
Kehidupan pribadi
seseorang memang tidak bisa dilihat dari dhahirnya, bisa jadi seseorang di
depan umum tampak gagah dan mempesona, padahal di rumah tangganya penuh dengan
problema. Atau seorang lelaki menjadi pujaan setiap wanita, padahal ia adalah
buaya, atau juga seorang wanita yang tampak anggun mempesona padahal ia adalah
seorang istri durhaka.
Kalau itu terjadi
pada orang lain di luar sana itu biasa, apa jadinya jika itu terjadi pada
pasangan hidup kita alias suami kita atau istri kita? Ini bukan ngerumpi, tapi
hanya memberi inspirasi bahwa ternyata tidak semua yang tampak mempesona itu di
dalamnya juga sama. Anda bayangkan bagaimana kalau punya pasangan yang joroknya
na’udzubillah. Maksud saya kalau ternyata pasangan kita yang sepertinya di luar
sana penuh wibawa ternyata dalam rumah tangga joroknya luar biasa. Sepertinya ini
masalah biasa, tapi kalau kita pikir panjang sangat berbahaya bagi kehidupan
bersama dalam rumah tangga.
Sebagai contoh
saya punya teman, dua pasangan yang saling bertentangan. Teman saya yang
pertama tinggal di Bogor, ia adalah pasangan yang tampak serasi, tapi dari
beberapa diskusi (bukan ngerumpi) dan investigasi ternyata sang suami joroknya
setengah mati, jarang mandi tidak peduli dengan kondisi rumah dan sibuk dengan
aktifitasnya sendiri. Teman yang satu lagi tinggal di Jakarta, ia juga pasangan
yang tampak bahagia. Dari investigasi dan bicara dari hati-ke hati ternyata
sang istri yang jorok sekali, nggak suka mberesin rumah, menaruh baju sembarang
(terutama setelah dicuci), intinya rumah jarang dirapihin. Alasannya
macam-macam, ini beda dengan sang suami yang suka hidup bersih dan rapi.
Nah… dua pasangan
ini menjadi hikmah tersendiri buat pembaca yang belum berumah tangga, ternyata
bisa jadi pasangan kita itu jorok sekali, jarang mandi, gak mau nyuci kaki atau
jarang sikat gigi (wah… ini sih keterlaluan…). Tapi ini bener lho… salah satu
dari pasangan teman saya itu suaminya jarang mandi, alasannya sih sibuk sekali
sehingga tidak sempat mandi. Boro-boro mandi dua kali sehari, dua kali seminggu
itu sudah syukur.
Jorok amat ya….? Ssstttt
ini rahasia jangan bilang-bilang, yang pasti ini fakta dan hasil dari wawancara
mendalam (deep interview). Coba apa jadinya kalau pasangan anda seperti ini? Mandi
cuman kalau ada “Kewajiban Khusus Suami Istri” Jordan khan? Alias Jorok Jiddan
(Jorok Sekali…). Tapi karena sudah hidup berdampingan sekian lama ya nikmati
aja….
Sama dengan teman
saya yang suaminya suka ngorok, bahasa sundanya sih “kerek”, siapa yang tahan
tidur seranjang dengan orang yang ngoroknya keras sekali? Tapi ya lagi-lagi
karena sudah menjadi suami istri yang nikmati aja lagi…. Karena di balik segala
kekurangannya pasti ada kelebihanya. Yang jarang mandi akan lebih hemat sabun
dan air PAM, yang suka ngorok sangat efektif agar pencuri tidak datang ke
rumah. Nah… yang jarang bersih-bersih rumah juga sangat bermanfaat agar tidak
sering-sering beli alat-alat kebersihan, jadi awet karena jarang diapakai… intinya
nikmati hidup ini….
Saran saya bagi pria wanita lajang banyak banyak baca panduan pasutri :-) . Apa apa yg udah jadi kebiasaan buruk segera dirubah motivasinya : krn cinta. Jangan sampai saat menikah justru kebiasaan buruk seperti diatas : jorok malas mandi sikat gigi malas ngurus rumah berimbas pada hubungan rumah tangga yg buruk. Bagi pria ketika menikah maka dia jadi imam berperilakulah selayaknya imam yg mesti dicontoh jika bapaknya malas jaga kebersihan diri bagaimana dia mau menerapkan pola hidup sehat untuk anak anaknya? Tentang mendengkur bisa dicek ke dokter krn siapa tahu ada masalah dng saluran pernafasan. Istri yg malas ngurus rumah wah padahal istri adalah penanggung jawab isi rumah. Jika rumah berantakan bagaimana tercipta kenyamanan? Minimal bagi yg bertamu itu kalau penghuninya cuek bebek. Kebersihan sebagian dr iman lho.....
BalasHapus