Oleh: Abdurrahman
Tidak terasa Ramadhan
tahun 1434 H ini telah memasuki paruh ke tiga. Ada banyak hal yang sudah kita
lakukan untuk mengisi bulan mulia ini, namun lebih banyak hal yang belum kita
lakukan untuk mendapatkan ampunan di bulan penuh keberkahan ini. Tidaklah
berlebihan ketika euphoria ramadhan begitu terasa di setiap media. Tradisi masyarakat
untuk mengisi Ramadhan di negeri ini memang begitu meriah, dari yang syar’i
hingga yang menyelisihi bulan mulia ini.
Ramadhan sebagai bulan
penuh keberkahan akan semakin bermakna ketika digunakan untuk introspeksi diri
tentang hakikat kehidupan ini. Hidup yang kita rasakan ini pada hakikatnya
adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan rona suka dan duka. Ada senang
ada sengsara, terkadang bahagia menyapa namun tidak jarang duka menimpa. Sesuatu
yang sangat kita harapkan seringkali terluput dari kehidupan, sementara hal-hal
yang tidak diinginkan menyapa tanpa bisa dihindarkan. Itulah kehidupan, ia
adalah misteri yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui. Tidak para malaikat
tidak pula seorang Nabi, bahkan syaithan yang suka mencuri berita dari langitpun
tidak bisa mengetahui apalagi para dukun yang hanya mengutip dari para pembisik
alam syaithani.
Silih bergantinya rona
kehidupan menjadikan kehidupan kita semakin kaya dengan pengalaman. Ia ibarat
guru yang memberikan pelajaran tanpa kenal bosan, bahkan ia mendidik kita untuk
bisa memahami apa sebenarnya pelajaran yang bisa kita cerna hari ini. Kehidupan
mengajarkan kepada kita bahwa manusia itu sangat lemah, penuh kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Semua orang termasuk diri kita berada di ranah
kekurangan ini. Jika selama ini penilaian hanya diarahkan pada hal-hal yang
tampak oleh penglihatan, maka sejatinya penglihatan itu penuh dengan tipuan.
Memahami hakikat hidup
berarti mengetahui kenapa ada kehidupan ini? Kenapa kita hadir di dunia ini? Kenapa
suka dan duka silih berganti mewarnai hidup ini? Semua terjawab dengan satu
kata Iman (percaya) dengan takdir Ilahi. Itulah kunci ketika ingin mendapatkan
kehidupan ini. Takdir Ilahi adalah seperangkat narasi kehidupan yang harus kita
laksanakan dan kita alami, tanpa ada seorangpun yang mengetahui. Kunci mendapatkan
hakikat ini adalah yakin bahwa Allah ta’ala telah menciptakan manusia dengan
sebaik-baik penciptaan dan sebaik-baik kehidupan. Sehingga semua yang ada dalam
kehidupan ini adalah baik dan untuk kebaikan kita bersama. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...