Oleh : Abu
Aisyah
Sang Ksatria…
Matahari baru saja beranjak ke peraduannya
Ketika itu, sepasang kaki melangkah dengan pasti
Meninggalkan “Neraka Dunia” katanya…
Daun-daun pohon
pala menjadi saksi
“Aku Bebas”…… I
am Free Now….
Belum lagi keluar dari sebuah gang…
Senyuman manis, tipis, menghampiri
Kakak mau pulang? Ya…. Aku akan pulang!!!
“Neraka Dunia”
telah ditinggalkannya
Duka nestapa sejarah adanya
Siraman air comberan telah tiada
Roti ketan (Rotan) tinggal cerita
Kesantriaaaaaaaaaaaaa……nnn, Ila
Liqa…. Bye, selamanya
Selamat datang di dunia penuh pesona
Sebuah rayuan manis lagi romantis
Nggak narsis nggak eksis………. Najis
Ingat Sang Ksatria itu adalah bisikan Iblis
Ini adalah dunia
kawan…
Buat pendatang baru seperti kamu
harus tahu aturan
Jangan potong jenggot
sembarangan!!!
Pesona dunia telah membuatmu lupa
Lupa pada aturanNya
Lupa pada syariatNya
Lupa segala-galanya
…dan lupa pada Ilahana
Geliman dosa menjadi biasa
Maksiat menjadi adat
Didikan “Neraka Dunia” tak ada
bekasnya
Hanya “Alumni PYIT” yang tersemat
Sang Ksatria…
Nuranimu tertutup
Hatimu tertutup
Akal budimu tertutup
Hingga………. Mata kakimu-pun tertutup……… Isbal Man!!!
Sang Ksatria……
Dunia memang penuh pesona
Gemerlapnya menjerat sukma
Gebyarnya dinikmati raga
Hijaunya memuaskan hawa
Tapi……….
Itu semua fatamorgana
Itu semua palsu belaka
Itu semua godaannya
Itu semua adalah bala’ fi dunya…
Sang Ksatria….
Sekarang kau memang bebas
Tidak ada yang melarang dan
menindas
Penjara dan rotan tinggalah bekas
Tapi…. Ingat !!! ada Ar-Rahman di
atas ‘Arsy
Silahkan terpesona dengan dunia
Rasul yang Mulia-pun bersabda
“Dunia itu hijau…. Khadhra’ di pandang mata
Tapi, cintailah dunia sewajarnya saja
Darah mudamu wahai sang ksatria
Gunakan itu untuk dien-mu
Jangan ragu…
Walau pesona dunia terus menderu
Walau nafsumu memuncak di ujung
perdu
Sang Ksatria…
Bisa jadi kau sekarang sadar
Bahwa “neraka dunia” itu adalah surga
Surga dengan penuh kenikmatannya
Seperti Nabi Ayyub dengan kudisnya
Sang Ksatria…
Malam ini kau ada di sini
“Neraka dunia” ini….
Kawah Candradimuka ini… menjadi
saksi
Andai tembok di belakang sana bisa
bicara
Niscaya ia akan berkata “Ini Dia
anak yang dulu mengencingi saya”
Sang Ksatria…
Sadarlah kita
Pesona dunia di luar sana memang menggoda
Gemerlap hawa di luar sana sangat mengguncang rasa
Ingatlah sabda Nabi yang mulia…”Dunia itu hanya persinggahan
sementara”
Sang Ksatria…
Berbekalah…. Untuk dunia
Ambilah bekal sebanyak-banyaknya
Fatazzawadu…. Fainna khaira zaadi
taqwa…
Taqwa, di mana saja berada
Qiroah mulia adanya
Manhajuna pegang erat selamanya
Sang Ksatria…
Walaupun jasad ini jauh berada
Namun ukhuwah iman dan Islam
menyatukan hati kita
Semoga kita dipertemukan di
jannahNya
Akhir perjuangan insan mulia
Keabadiaan tiada tara
Semoga….
Ya Allah, kumpulkanlah kami di jannahMu
Bersama para shidiqiin dan syuhadaMu
Bertetangga dengan nabiMu
Dan menatap takjub wajah mulia-Mu…
Bogor,
Juni 2012