Jumat, 12 Desember 2014

Subhat Pembenci Islam 2


Oleh: Abdurrahman

BUDAYA ARAB ANU AYA DI PASUNDAN KUDU DIPAREUMAN!!! HAYU URANG SABILULUNGAN NGAJUNJUNG LUHUR BUDAYA INDONESIA UTAMANA SUNDA!!!
KADE KA DULUR BALAREYA ULAH BEUNANG KA-OLO KU ISIS (PRODUK ARAB).
URANG SUNDA KUDU BISA NGABEDAKEUN MANA ISLAM MANA ARAB!!! ULAH PEDAH ISLAM BIJIL TI ARAB TERUS BUDAYA ARAB DISEBUT ISLAMI!!! KADE EUY ULAH SASAB!!!

Ini adalah Status seorang yang membenci Islam dan menyebut dirinya Sunda Pituin. Lihatlah bagaimana kebodohannya dengan Islam hingga menganggap bahwa Orang Islam selalu terikat dengan Arab. Tentu saja pernyataan ini adalah bukti dari kebodohannya.
Jika membaca status FB di atas seolah-olah ia hanya membenci Arab, padahal kalau dilihat dari status-status sebelumnya sangat kentara sekali ia membenci Islam yang menurutnya mematikan budaya Sunda. Status ini akan terus berlanjut, perang antara yang haq dan batil memang akan terus berlanjut, dan ia sudah menabuh genderang perang itu. Subhat yang diutarakannya adalah menjunjung tinggi budaya Indonesia dan Sunda, padahal sejak awal Islam memberikan ruang bagi kebudayaan lokal tersebut. Tentu saja tidak bisa menyamakan antara Arab, Islam dan ISIS. Ketiganya adalah dua hal yang berbeda sebagaimana disebutkan olehnya dalam status tersebut. Sangat disayangkan bahwa pernyataannya tersebut hanya sekadar untuk mengelabui umat Islam, bukan budaya Arab yang ingin dihancurkan namun budaya Islam yang telah berakar dalam budaya lokal.
Agar kita tidak tersesat sebagaimana peringatan darinya maka kita harus mempelajar secara lebih mendalam tentang Islam. Memang benar Islam berbeda dengan Arab, namun bukan berarti kita menolak Arab, karena banyak hal dari Arab juga yang bisa diambil manfaatnya. Jika harus memadamkan budaya Arab tentu sangat sectarian dan fanatic suku, jelas ini sangat tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia dan juga Sunda yang someah ka semah (menghormati tamu). Jika orang-orang Arab dan Budaya Arab adalah tamu maka sudah selayaknya untuk dihormati. Jika ada orang Indonesia atau orang Sunda yang meniru-niru gaya Arab tentu saja kita tidak bisa melarangnya karena itu adalah pilihan.
Masyarakat Indonesia dan juga Sunda yang telah lama mengenal Islam tentu menginginkan adanya perubahan dalam kehiduapannya. Mereka adalah manusia yang memiliki keinginan dan perubahan dalam kehidupannya, jika itu mengarah kepada yang lebih baik maka kenapa harus dilarang. Tentu saja itu adalah pilihan dari pelakunya. Kita tidak bisa melarang orang lain untuk mengikuti kehendak kita. Selama tidak mengganggu ya silahkan saja. Toh kita cuek saja ketika melihat orang Indonesia atau Sunda menggunakan pakaian barat, Eropa, Amerika, Jepang atau Korea. Kenapa hanya Arab yang harus disalahkan? Apakah karena Arab dekat dengan Islam? ini tentu hal yang sangat naïf. Sehingga saya bisa mengambil kesimpulan bahwa status ini adalah bentu kebenciannya kepada Islam dengan topeng membenci Arab.
Islam sebagai agama yang paripurna dan menjadi rahmat bagi seluruh sangat menghormati adat dan kebudayaan Indonesia dan juga Sunda. Sehingga tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa kebudayaan Arab juga harus dihapuskan, silahkan sama-sama berkembang dan masyarakat akan memilihnya. Bukankah kita tidak boleh memaksanakan kehendak kepada orang lain? Mari belajar lebih mendalam tentang Islam…. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...