Rabu, 20 Desember 2017

Soal UAS Fiqh Muamalah

Soal Ujian Akhir Semester
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
Tahun 2013-2014


Mata Kuliah                : Fiqh Muamalah I
Dosen                          : Abdurrahman,  MBP, MEI
Kelas                           : M (Ikhwan)

Jawablah lima(5) dari delapan (8) pertanyaan yang tersedia di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan jelas!

1.      Apa yang dimaksud dengan Kaidah Fiqh? Sebutkan tiga (3) contoh dan aplikasinya dalam ekonomi Islam!
2.      Sebutkan rukun dan syarat akad murabahah dalam ekonomi Islam!
3.      Apa perbedaan Mudharabah dan Musyarakah? Sebutkan contoh kasusnya masing-masing!
4.      Bagaimana praktek jual beli salam dalam perbankan syariah? Gambarkan skemanya!
5.      Apa yang dimaksud dengan akad Istishna’ Paralel? Berikan ilustrasinya!
6.      Jual beli valuta asing (Sharf) diperbolehkan dalam Islam diperbolehkan dengan beberapa syarat. Sebutkan syarat-syarat tersebut!
7.      Apa yang dimaksud dengan jual beli Jizaf?
8.      Tuliskan perbedaan antara akad hutang-piutang (dain) dengan pinjam-meminjam (I’arah) dalam ekonomi Islam!


Good Luck, May Allah Bless You…

Fiqh Muamalah

 
12    


                                                                                                                             


Final Examination
First Semester 2014/2015

SUBJECT / CODE        : Fiqh Muamalah I
LECTURER                   : Dr. Abdurrahman Misno Bambang Prawiro, MEI
DAY / DATE                   : ……………, …. January 2015
TIME DURATION          : 2 HOURS (- BBWI)
ROOM                           :

INSTRUCTIONS TO CANDIDATES
1.  CANDIDATES ARE REMINDED THAT THEY MUST NOT HAVE BOOKS, NOTES, PAPER OR OTHER MATERIAL IN THEIR POSSESSION UNLESS THEIR USE IS SPECIFICALLY PERMITTED BY "INSTRUCTIONS TO CANDIDATES" SET OUT BELOW.
        2. This paper consists of 8 questions printed on 2 pages.
PLEASE CHECK BEFORE COMMENCING.  This is a FINAL Examination.
       3.  Attempt 5 OUT OF 8 Questions.
       4.  This paper is worth a total of 40 marks.
       5.  Calculators are permitted.
       6.  Candidate must not remove this paper from examination room.
Jawablah 5 (lima) dari 8 (delapan) pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas!

1.      Sebutkan perbedaan antara Bank Syariah berdasarkan sejarah, asas, dan aplikasinya!
2.      Salah satu dari Kaidah Fiqhiyah menyebutkan:
العادة محكمة
Adat kebiasaan bisa dijadikan pertimbangan dalam penetapan hukum Islam.
Bagaimana aplikasi kaidah ini dalam praktik jual beli di Indonesia?
3.      Gambarkan skema jual beli salam yang ada di perbankan syariah di Indonesia!
4.      Tuliskan ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam mengenai hutang piutang!
5.      Apa saja rukun dan syarat jual beli murabahah dalam Islam? dan bagaimana implementasinya pada perbankan syariah?
6.      Riba adalah tambahan pada hutang dan jual beli yang diharamkan dalam Islam, Allah ta’ala telah mengharamkannya secara bertahap dalam kalamNya (Al-Qur’an). Sebutkan tahapan pengharaman riba beserta ayatnya!
7.      Seorang nasabah mengajukan pembiayaan murabahah kepada bank syariah. Kemudian pihan bank membelikan barang yang dipesan oleh nasabah tersebut, namun untuk menghindari adanya double tax (pajak ganda) maka pihak bank memberikan kewenangan kepada supplier untuk mengirimkan barang tersebut secara langsung kepada nasabah tanpa melalui bank. Akad apa yang digunakan antara bank syariah dengan supplier? Apa saja rukun dan syarat akad tersebut?
8.      Penukaran valuta asing adalah kebutuhan bagi para pelancong yang berada di luar negaranya. Apa perbedaan antara money changer yang diharamkan dalam Islam dengan sharf yang dibolehkan?


Good Luck, May Allah Bless You Forever

Rabu, 01 November 2017

Mapay Laratan Dayeuh Pakuan

Mapay Laratan Dayeuh Pakuan



⛰⛰⛰⛰⛰⛰⛰⛰⛰
Sebuah Kota yang hilang, penuh dengan misteri dan intrik tingkat tinggi, lokasi pergumulan anak negeri dengan para pengembara sejati. 
🏯 Sebuah kota dengan arsitektur vernakular, inspirasi para bangsawan... 
🏜🏕🏞 Harmoni insan, hewan dan alam tercermin sebagai Kaca Benggala bagi generasi setelahnya...
🌇 Sebuah kota penuh kedamaian, di mana proporsi agung diciptakan. 
💎Menghasilkan Maha Karya Sempurna, sebagai karya cipta dan karsa manusia. 
🏞 Dayeuh Pakuan... 
Kota yang telah membawa Scipio mengarungi samudera untuk bisa merasakan kebesarannya... 
Kota yang menjadi magnet bagi Abraham Van Rieebek untuk selalu mengunjungi setiap jengkal tanahnya. 
Kota yang menjadi negeri leluhur bagi Tanujiwa dan bangsawan Sunda lainnya... 
❓❔❓ Bagaimana kemegahan Dayeuh Pakuan? 
📜 📚📠 Mari eksplorasi melalui catatan naskah tua, catatan perjalanan dan warisan tiada tara dari para pendahulu Kita...
🎊 Rasakan aroma nirwana dalam memaknai setiap kalimatnya...
💠💠💠 Silahkan terpesona dalam kedamaian... 
Dayeuh Pakuan
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
☎ Informasi; Abdurrahman; 085885753838

Senin, 09 Oktober 2017

Sebuah Rasa...

Assalamualaikum. ..

Rasa ini kembali ada
Kala jiwa mulai sempurna
Bilakah ia kembali binasa
Atau bahagia sepanjang masa

Sulit diterka adanya
Ketika hawa kembali menggoda
Semoga di akhir usia
Jiwa dan raga ini tunduk padaNya

Sentul City, 09 10 2017

Kamis, 31 Agustus 2017

Khutbah Idhul Adha 2017 M / 1438 H.

Pengorbanan Sepanjang Zaman: Dari Zaman Nabi Adam, Nabi Ibrahim, hingga Hari-hari  Penuh Cobaan  
Dr. Abdurrahman Misno BP, MEI

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا اله الا الله الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ.
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ.  
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛
 ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.

Ma’asyiral Mukminin rahimakumullah
Syukur kepada Allah Ta’ala adalah sebuah keniscayaan, Dialah yang telah memberikan kepada kita kenikmatan yang sangat banyak. Sehingga apabila kita hendak menghitung nikmat tersebut niscaya kita tidak akan mempu untuk menghitungnya:

Salah satu dari kenikmatan terbesar yang diberikan Allah Ta’ala kepada kita adalah kenikmatan untuk menghirup udara segar pada hari ini, hari penuh kemuliaan. Inilah hari raya kit, oleh karena itu bersyukur dengan meyakini bahwa seluruh nikmat ini datang dari Allah Ta’ala, mengucapkannya dengan lisan dan memanfaatkan kenikmatan tersebut dengan anggota badan kita.
Shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan, kepada baginda junjungan Alam Nabiyyina Muhamamd Shalallahu Alaihi Wassalam, kepada sleuruh ahli baitnya par shahabatnya dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jejak sunnahnya hingga akhir zaman.

Jamaah Shalat Idhul Adha yang berbahagia

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan seluruh jamaah sekalian, wasiat takwa yang bermakna :Mengoptimalkan seluruh jiwa dan raga kita untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala”. 

Khutbah Haajah Lengkap


Di sunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun di lanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya.
(Lihat: Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah).

Berikut Muqadimah lengkap Khutbah Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ.   ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.

(Lihat: khutbatul haajah, shahih di riwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam oleh Nasa'i [III/104], Ibnu Majah [I/352/1110], Abu Dawud [III,460/1090]. Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-145).

Di riwayatkan pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi di tanya tentang do’a tersebut, beliau menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis.

Rincian lafadznya:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.

 ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.

Ya ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun.
(QS. Ali 'Imran : 102)

 ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒً

Yaa ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna bihii wal arhaam innallaaha kaana ‘alaykum raqiybaa.
(QS. An-Nisaa’ : 1)

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ

Ya ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma.
(QS. Al-Ahzaab : 70-71)

ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.

Amma ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn naar.

Artinya:
"Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk di sembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala".

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.
(QS. Ali 'Imran : 102).

“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”.
(QS. An-Nisaa’ : 1).

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”.
(QS. Al-Ahzaab : 70-71).

"Adapun selanjutnya sebaik baik perkataan adalah kitabullah (Al Qur'an), sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (as sunnah) hati-hatilah kalian dengan perkara baru, karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka".

DOA PENUTUP MAJELIS YAITU DO'A KAFARATUL MAJELIS.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik
(HR. Tirmidzi, Shahih).

Artinya:
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu”.

Keterangan:
Pengantar khutbah hajah di atas di riwayatkan pula dari enam sahabat. Mereka adalah: Ibnu Mas’ud, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, Nubaith bin Syarith, dan Aisyah radhiallahu ‘anhum .

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'anhu berkata:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪﺓ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻗﺎﻝ : ﻋَﻠَّﻤَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺧُﻄْﺒَﺔَ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺔِ ‏[ ﻓِﻲْ ﺍﻟﻨِّﻜَﺎﺡِ ﻭَﻏَﻴْﺮِﻩِ ‏] : ﺇﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﻪِ .… ﺍﻟﺦ

"Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami khutbatul hajah … –sebagaimana lafal diatas– ….”
(HR. Abu Daud, An-Nasa’i, Al-Hakim, Daud Ath-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Abu Ya ‘la; dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani).

Keterangan Umum

Pengantar khutbah di atas di sebut sebagai “khutbatul hajah“. Ada yang mengatakan bahwa yang di maksud dengan “hajah” pada hadits ini adalah ‘akad nikah’, karena pada acara inilah, umumnya seseorang membaca khutbatul hajah, yang umumnya tidak di baca pada kesempatan yang lain.

Hanya saja, yang zahir, hadits ini bersifat umum untuk semua hajat dan kepentingan, baik kepentingan akad nikah maupun lainnya. Karena itu, selayaknya seseorang menggunakan pengantar khutbah ini untuk menyampaikan kepentingannya dan semua rencana hidupnya. Demikian keterangan dari Imam Muhammad As-Sindi dalam Hasyiyah (catatan kaki) untuk Sunan Nasa’i, 3:105.

Setelah mengutip pendapat di atas, Syekh Al-Albani Rahimahullah memberi komentar:

“Pemaknaan ini (‘hajah’ di maknai dengan ‘nikah’) adalah pemaknaan yang lemah, bahkan keliru, karena adanya riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikannya selain saat akad nikah”.

(Lihat: Khutbatul Hajah, hal. 31)

Senin, 21 Agustus 2017

LGBT Bag. 20 LGBT dalam Hadits

A.      LGBT dalam Al-Hadits
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam beberapa haditsnya menyebutkan mengenai LGBT secara umum dan pelaku homoseksual dan lesbian secara khusus. Isi dari riwayat-riwayat tersebut adalah berkenaan dengan ancaman hukuman dan kekhawatiran beliau akan perilaku ini akan kembali terjadi pada umat Islam. 
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى رَجُلٍ أَتَى رَجُلاً أَوْ امْرَأَةً فِيْ الدُبُرِ
Allah tidak mau melihat kepada laki-laki yang menyetubuhi laki-laki atau menyetubuhi wanita pada duburnya. HR Tirmidzi : 1166, Nasa’i : 1456 dan Ibnu Hibban : 1456 dalam Shahihnya.
Hadits ini menunjukan bahwa Allah Ta’ala tidak akan melihat dan memperhatikan seorang laki-laki yang menyetubuhi laki-laki lain pada duburnya, atau laki-laki yang menyetubuhi wanita pada duburnya. Kalimat Allah Ta’ala tidak melihatnya bermakna tidak akan diperhatikan dan tidak akan dilindungiNya. Riwayat yang lainnya menunjukan laknat atas mereka.
Abdullah ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma, telah menceritakan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda;
 لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ ، ثَلاثًا
Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth. Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth, beliau sampaikan sampai tiga kali.  HR. Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 dan Ahmad, dihasankan Syu’aib Al-Arna`uth.
Makna laknat Allah dalam hadits ini adalah Dia murka dan menjauhkan pelakukanya dari rahmatNya. Pengulangan tiga kali dalam riwayat ini menunjukan keseriusan beliau terhadap laknat Allah atas pelaku homoseksual tersebut.

Selanjutnya Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
 مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ
Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Nabi Luth, maka bunuhlah pelaku dan pasangannya. HR Tirmidzi 1456, Abu Dawud : 4462, Ibnu Majah : 2561 dan Ahmad : 2727, dishahihkan Al-Albani.
Hadits ini secara tegas menunjukan hukuman bagi para pelaku homoseksual, yaitu mereka harus dibunuh baik yang melakukannya atau yang hanya menjadi obyek perlakuan tersebut.
(Allah berfirman): “Demi hidupmu (Nabi Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (dalam kecintaan terhadap sodomi)”.
Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah berkata :
وهذه السكرة هي سكرة محبة الفاحشة التي لا يبالون معها بعذل ولا لوم
Kemabukan ini adalah kemabukan cinta terhadap perbuatan yang sangat hina itu, yang seiiring dengan tidak menggubris (tidak malu) terhadap cercaan dan celaan”.
Jabir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى عَمَلُ قَوْمِ لُوطٍ
“Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth” [HR Ibnu Majah : 2563, 1457. Tirmidzi berkata : Hadits ini hasan Gharib, Hakim berkata, hadits shahih isnad.
Riwayat ini menyampaikan mengenai kekhawatiran dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai perilaku kaum Nabi Luth yaitu homoseksual yang akan dilakukan oleh umat Islam. Kekhawatiran itu saat ini telah terbukti di mana banyak pelaku homoseksual adalah berasal dari umat Islam. 

Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Itu adalah liwat kecil, yakni laki-laki yang menggauli istrinya di lubang duburnya. HR Ahmad : 6667. 

LGBT Bag. 19 Ayat Al-Qur'an tentang LGBT

1.      QS. Al-Anbiya [21]: 74
وَلُوطًا آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ تَعْمَلُ الْخَبَائِثَ ۗ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ
“Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik” QS. Al-Anbiya [21]: 74.

Ayat ini sebagaimana dalam QS Al-A’raf: 80 menyebutkan kembali mengenai perbuatan al-khabaits yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth. Karena perbuatannya tersebut mereka disebut dengan kaum yang jahat lagi fasik.   

LGBT Bag. 18 LGBT dalam Ayat Al-Qur'an

    QS. Al-Hijr: 72, 73 dan 76.
Demikian mabuknya kaum Nabi Luth ‘alaihis salam dalam kecintaan terhadap sodomi,
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ
(Allah berfirman): “Demi hidupmu (Nabi Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (dalam kecintaan terhadap sodomi)”.
Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata :
وهذه السكرة هي سكرة محبة الفاحشة التي لا يبالون معها بعذل ولا لوم
“Kemabukan ini adalah kemabukan cinta terhadap perbuatan yang sangat hina itu, yang seiiring dengan tidak menggubris (tidak malu) terhadap cercaan dan celaan”.
Sangat pantas kaum gay di zaman Nabi Luth ‘Alaihis Salam tidak mempan peringatan, karena mereka sudah ‘tebal muka’ dan sirna rasa malu dari melakukan perbuatan yang menjijikkan tersebut, sehingga tidak tersisa bagi mereka kecuali datangnya siksa yang keras. Apakah siksa untuk mereka itu?
Allah Ta’ala yang menyebutkan bahwa Allah pernah menyiksa pelaku sodomi dengan siksaan yang sangat mengerikan. Allah Ta’ala mengkabarkan tentang adzab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Luth ‘alaihis salam , yaitu berupa siksaan yang sangat mengerikan,
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.
Itulah akibat yang dirasakan oleh kaum yang tidak menaati Nabi mereka, telah sampai kepada mereka peringatan darinya, namun mereka enggan bertaubat dari kemaksiatan mereka tersebut.

Dalam kisah kaum Nabi Luth ini tampak jelas penyimpangan mereka dari fitrah. Sampai-sampai ketika menjawab perkataan mereka, Nabi Luth mengatakan bahwa perbuatan mereka belum pernah dilakukan oleh kaum sebelumnya. 

LGBT Bag. 17 LGBT dalam Al-Qur'an

1.      QS. Al-‘Ankabuut: 30-31
Allah Ta’ala yang menyebutkan bahwa pelaku sodomi sebagai kaum perusak dan orang yang zhalim. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-‘Ankabuut: 30,
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ
(Nabi) Luth berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”.
وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ قَالُوا إِنَّا مُهْلِكُو أَهْلِ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۖ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا ظَالِمِينَ
Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zhalim“.
Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah berkata :
فأيس منهم نبيهم، وعلم استحقاقهم العذاب، وجزع من شدة تكذيبهم له، فدعا عليهم و { قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ } فاستجاب اللّه دعاءه.
Maka Nabi mereka (Luth) putus asa terhadap (taubatnya) mereka, sedangkan beliaupun mengetahui bahwa kaumnya memang layak mendapatkan adzab dan beliau mengeluh (kepada Rabbnya) akan sikap mereka yang mendustakan diri beliau. Lalu beliaupun “Berdoa:
رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ

“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”, maka Allahpun mengabulkan do’a beliau”