Kamis, 10 Desember 2020

Fitnah yang Lebih Dahsyat dari Wabah

Oleh: Abdurrahman Abu Aisyah

 

Dua hari sudah berlalu, sejak meninggalnya enam umat Islam Indonesia yang mengundang banyak kontroversi. Bahkan ia menjadi satu tanda bagi sebuah fitnah-fitnah berikutnya di masa yang  akan datang. Ya... saya menyebutnya fitnah karena pembunuhan dan meninggalnya seorang muslim adalah fitnah terbesar. Darah umat Islam haram untuk ditumpahkan, apalagi hingga berjumlah enam orang. Saya tidak mau terjebak ke dalam skenario besar pelaku dari pembunuhan ini, yang pasti umat Islam menjadi korban dengan berbagai alasan.

Sebuah riwayat telah shahih sampai kepada kita dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam “Hancurnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmiin tanpa hak” HR. Nasai. Merujuk kepada riwayat ini maka jelas sekali bahwa meninggalnya enam orang Islam beberapa hari lalu adalah fitnah terbesar. Riwayat lainnya menyebutkan “Tidak halal darah seorang muslim kecuali tiga sebab.... HR. Bukhari dan Muslim. Riwayat ini menunjukan tentang haramnya darah seorang muslim untuk ditumpahkan.. Demikian juga riwayat lainnya yang menyebutkan bahwa “Dosa membunuh seorang muslim lebih besar daripada hancurnya dunia”. Bahkan darah seorang muslim lebih mulia daripada Ka’bah yang mulia.

Namun hari ini, orang-orang yang telah buta mata hatinya tidak lagi memperhatikan hal ini. Terlalu murah darah seseorang sehingga dengan mudah ditumpahkan. Bukan satu dua orang, tapi enam orang sekaligus, dan bisa jadi ke depan akan terus terjadi fitnah yang lebih besar lagi di negeri ini. 

Kebencian kepada Islam dan umatnya telah membawa kepada fitnah dan menghalalkan segala cara. Ada juga yang hanya ikut-ikutan tanpa ilmu kemudian dengan mudah terpancing dan terbawa berbagai isu negatif tentang Islam. Islam teroris, fundamentalis selalu membawa kekerasan dan tuduhan negatif lainnya. Jika itu muncul dari orang bukan Islam mungkin “bisa dimaklumi” karena mereka memang benci dengan Islam. Tapi, tuduhan dan fitnah ini berasal dari umat Islam yang  jahil dengan agama, hanya mementingkan dunia dan kelompoknya hingga mata hatinya tertutup. Mereka buta dengan fakta yang ada di depan mata, buta mata hatinya hingga tega menumpahkan darah sesama muslim.

Fitnah ini lebih dahsyat dari wabah yang melanda, karena jika wabah membawa kepada kematian yang berakhir karena sebab virusnya, maka fitnah ini tidak habis walaupun puluhan umat Islam meninggal dunia. Butuh beberapa generasi untuk meyakinkan bahwa Islam bukan agama kekerasan. Organisasi masyarakat Islam bukan pelaku kekerasan dan terorisme. Fitnah ini begitu dahsyat, hingga membungkam orang-ornag yang lemah iman. Mereka takut menyuarakan kebenaran hingga menjadi syaithan bisu. Melihat sebuah kemungkaran tetapi tidak berani mengingkarinya.

Maka, bagi umat Islam hendaknya terus belajar tentang dien (agama) ini, jangan Islam yang kita memiliki sekadar ada di KTP, hanya ada di Kartu Keluarga dan identitas  tanpa ruh di dalamnya. Karena dengan semakin belajar Islam kita akan semakin tahu bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, Islam tidak pernah menyuruh umatnya membuat keonaran. Bagi umat Islam yang masih mementingkan kelompok atau dunianya, ingatlah bahwa kehidupan dunia ini tidak akan lama, setelah kita berusia 60 tahun, tidak lama lagi kita akan meninggalkan dunia ini. Sangat rugi sekali jika dunia yang fana ini kita korbankan dengan menyebarkan kebencian dan stigma negatif pada Islam dan  umat Islam. Dunia yang dipuja ini akan binasa, dan kita pun juga akan binasa, dan akhirat di sana abadi selamanya.

Bagi umat selain Islam yang memandang Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan, ingatlah bahwa agama kami tidak seperti yang anda bayangkan. Fakta dan data sejak dahulu kala telah membuktikan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, terorisme dan fundamentalisme. Narasi yang berkembang sejatinya adalah skenario yang hanya mencari keuntungan duniawi, mendapatkan uang dari fitnah yang berkembang dan menjadikan Islam sebagai sasaran permusuhan.

Fitnah ini memang begitu berat, tapi teruslah berjuang saudaraku karena bukan hasil akhir yang akan dinilai, tetapi perjuangan kita untuk Islam dan kaum muslimin, itulah sejatinya perjuangan. Teruslah berjuang sesuai dengan keahlian dan kemampuan kita masing-masing hingga seluruh dunia melihat bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.

 

Bogor, menjelang tengah malam 10 Desember 2020.

 

 

1 komentar:


  1. Poker online dengan presentase menang yang besar
    ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
    WA : +855969190856

    BalasHapus

Please Uktub Your Ro'yi Here...